ada kamu disana yang menunggu diujung jalan cerita kita. aku belum mengenalmu, apa yang kau suka, bagimana kau bercerita, oh ya! suara tawamu juga belum pernah tercatat di memoriku, tapi mungkin, aku bisa sedikit membayangkan ketika kau menahan emosi karna kebodohanku, atas nama rasa, yang nantinya akan ada, yang potongan kecilnya sedang kita kumpulkan dalam perjalanan masing masing, jadi ketika saatnya bertemu, ada gambar yang utuh dan sempurna. setidaknya untuk ditunjukkan kepada mereka, betapa indahnya cerita kita.
sabar ya kamu. jika boleh mempercepat jalan takdir sampai saat kita bertemu, pasti sudah aku lakukan dari dulu, karna apakah kau tau? saat ini semuanya terasa menyakitkan untuk dijalani sendirian, tanpamu, yang tak kukenal. tapi aku tau, takkan ada rasa syukur yang sempurna atas pertemuan kalau tak ada kehilangan yang menyakitkan sebelumnya. maka aku rela dear, berteguh hati menjaga apa yang seharusnya dijaga, walaupun bayarannya sesakit ini.
omong omong maaf ya, kalau aku telah mengalami kejatuhan, sebelum aku jatuh di kamu. maaf jika seandainya kamu bukan yang pertama, membuatku menangis karna perasaan yang biasa dipanggil cinta. maaf jika ketika aku menulis ini aku masih berjuang untuk bangkit dari kejatuhannya. tapi aku berjanji, akan selalu ada yang terakhir, dan akan berhenti di kamu.
tak apa jika saat ini kau sedang berhenti pada hati yang lain, gadis yang tentu saja aku tak mengenalnya, duh menceritakan kalian seperti bercerita tentang asap yang langsung hilang ketika tertiup angin, semu, tapi akan selalu meninggalkan residu di paru paru. ah santai saja, aku tak akan mempermasalahkan residunya ketika kita bertemu, toh itu hanya sisa, suatu waktu akan hilang jika digantikan dengan udara yang lebih menyamankan bukan?.
maka sampai waktu itu datang, berjuanglah dengan caramu, hidupmu, seperti apa yang kulakukan disini. kita sama sama berjuang ya, semangaaaaat! semoga alfatihah yang kulantunkan lamat lamat pada Nya untukmu sampai ya, agar tak ada lagi kesedihan dihari hari setelah ini. aku rindu, tentu saja, tapi aku percaya kita selalu terhubung melewati batas semesta, dengan perantara Nya yang diam diam melihat dan memperhatikan, dia indah bukan, telah menciptakan kita?
jadi untuk kamu yang disana . . . bersabarlah sampai saat itu datang ya. ketika akhirnya tali kita diikatkan. maka tak ada lagi luka sia sia yang dibiarkan karna tak terawat, karna kekeliruan pada orang yang salah, karna setelah itu, hanya ada kita, dan kita. cukup bukan?
dari akhwatmu, yang belum kau kenal, atau mungkin sudah? ah biarkan jadi rahasianya ya, semesta selalu tau waktu yang tepat untuk menunjukkan dear . :)
0 comments