dear rainbow

ditengah tetesan embun pagi dan aroma tanah basah pagi hari, aku masih menunggu kamu, pelangi. tak lebih dari sekedar menyapa dan berkata "semoga harimu indah sampai nanti". seandainya tak perlu badai untuk menghadirkanmu, maka tak akan sesulit ini bukan?. tapi selama itu kamu, pelangi, aku sadar, kesabaranku akan terus ada di hati. tapi jangan terlalu lama ya, aku takut, sangat takut, kalau saja tetesan airku mengalir begitu saja tanpa pernah membiaskan cahayamu menjadi spektrum warna warni. mengalir dan tersia sia hanya karna tarikan gravitasi materi, yang egois, memenangkan keinginannya tanpa melihat aku yang ternyata berada di medan yang sama, ah tapi kita tak pernah bisa menuntut mereka untuk selalu mengerti kan. maka cepat datang ya pelangi, sebelum aku tertarik terlalu dalam, terlalu gelap, hingga tak ada lagi anak anak yang berteriak "liat ma! ada pelangi!".

0 comments