31 Desember 2015 : Kini
Malas menyusun rencana adalah salah satunya. Saya bukan orang yang terencana. Rencana pernah mematahkan hati saya berkeping keping, dan oleh karenanya saya mendapuk dia menjadi salah satu musuh bebuyutan. Semuanya saya lakukan dengan satu impulse besar ke impulse besar lainnya. Tak pernah secara terstruktur dan rapih, karena menurut saya, semua yang datang sudah digariskan dan akan selalu ada jalan. Imbasnya? setiap kejadian saya lewati dengan diri yang babak belur, kepayahan, karena tak punya strategi untuk menghadapi sistem birokrasi. Jauh ya korelasinya, tapi menurut saya, hal tersebut berhubungan. Berantakan itu indah, berantakan adalah kejayaan yang saya sesap di ujung hari ketika seharian sudah dicekoki dengan usaha rambang susah payah. Tak ada salahnya sih, tapi diujung hari yang saya dapatkan hanyalah diri saya yang kelelahan tanpa tau esensi dari setiap usaha. Semuanya hanya berdasarkan tekanan sih, berdasarkan tuntutan dari semua orang disekitar saya. Gue babak belur for nothing ahahaha.
Saya pernah dikecewakan oleh rencana, akhirnya I've never set a goal lately. Karena itu saya jadi malas, karena itu saya tenggelam dalam usaha orang lain untuk mencapai goalnya. Mungkin karena selama ini saya terlalu mengabdikan diri untuk orang - orang lain disekitar saya. Dan pertanyaan lama akhirnya mneghantam saya.
Buat apa rencana kalau pada akhirnya Tuhan yang menentukan?
Bener sih, tapi ada hal yang membuat saya terlupa. Satu pertanyaan di malam tahun baru kepada salah satu teman saya "Ngapain lo ngerencanain kalo pada akhirnya cuma rencana Tuhan yang bakal jalan?". Teman saya lalu menjawab, yah saya lupa sih tepatnya seperti apa hahaha. Tapi paling tidak, saya sudah dapat gagasan paling esensial dari apa yang dia katakan kala itu.
Sederhana, karena kita masih manusia yang bernafas, dan masih hidup, butuh energi, bukan zombie yang asal jalan aja nabrak - nabrakin diri ke benda padat apapun didepannya. Kita harus set a goal. Punya rencana, apa yang mau saya raih. Bukan untuk jumawa, hanya sekedar energi untuk terus berlari. Itu yang hilang, energi saya akhir akhir ini hanya saya dapatkan dari tuntutan orang lain, dari pilihan terlanjur saya di masa lalu. Ketika sudah mulai habis, saya sudah tak punya energi lagi untuk berlari. Akhirnya jadi malas, jadi asal terima apapun yang ada di depan saya. Sekarang saya tak ada bedanya dengan zombie di game plant versus zombie hahaha.
.
.
.
.
Tulisan itu adalah 3 post tepat di pergantian tahun 2015. Sebelas bulan setelahnya baru saya punya keinginan untuk melihat dan membebaskannya dari list Draft hahaha. Tidak apa - apa ya? paling tidak catatan ini akan jadi pengingat untuk saya di masa - masa ini. Waktu krusial saya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Iya, saya sedang bimbang dan tak tahu harus apa karena belakangan saya tahu bahwa hidup mahasiswa tingkat akhir kesulitannya memang bermacam - macam. Tapi saya selalu percaya bahwa akan selalu ada kemudahan dibalik setiap kesulitan yang Ia berikan. Bahkan ketika kesulitan itu menjadi nyata dan saya seperti kehilangan segala jalan atas apa apa yang saya rencanakan, saya selalu percaya bahwa itu adalah yang terbaik menurutNya dan seketika hati saya jadi pasrah dan tenang - tenang saja. Kabar baiknya, kali ini saya tak lagi terjebak dengan pilihan - pilihan orang lain. Beberapa pilihan penting ada karena saya yang memilihnya secara sadar, bukan apa yang orang lain inginkan. Hla itu membuat saya malu untuk mundur, dan segalanya ringan saja dijalankan. Karena sederhana, ini pilihan saya, walaupun terjal, walaupun tak akan mudah tapi saya tau, saya akan bahagia. Sesederhana itu tujuan saya, dan semoga saya tak mengecewakan manusia - manusia yang sudah percaya sampai sebegitunya. Semoga kalian juga dimudahkan segalanya ya. Selalu percaya bahwa tak akan pernah kalian sendirian karena ini adalah bumi dari manusia yang berjuang dalam peperangannya masing - masing.
.
.
.
.
Tulisan itu adalah 3 post tepat di pergantian tahun 2015. Sebelas bulan setelahnya baru saya punya keinginan untuk melihat dan membebaskannya dari list Draft hahaha. Tidak apa - apa ya? paling tidak catatan ini akan jadi pengingat untuk saya di masa - masa ini. Waktu krusial saya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Iya, saya sedang bimbang dan tak tahu harus apa karena belakangan saya tahu bahwa hidup mahasiswa tingkat akhir kesulitannya memang bermacam - macam. Tapi saya selalu percaya bahwa akan selalu ada kemudahan dibalik setiap kesulitan yang Ia berikan. Bahkan ketika kesulitan itu menjadi nyata dan saya seperti kehilangan segala jalan atas apa apa yang saya rencanakan, saya selalu percaya bahwa itu adalah yang terbaik menurutNya dan seketika hati saya jadi pasrah dan tenang - tenang saja. Kabar baiknya, kali ini saya tak lagi terjebak dengan pilihan - pilihan orang lain. Beberapa pilihan penting ada karena saya yang memilihnya secara sadar, bukan apa yang orang lain inginkan. Hla itu membuat saya malu untuk mundur, dan segalanya ringan saja dijalankan. Karena sederhana, ini pilihan saya, walaupun terjal, walaupun tak akan mudah tapi saya tau, saya akan bahagia. Sesederhana itu tujuan saya, dan semoga saya tak mengecewakan manusia - manusia yang sudah percaya sampai sebegitunya. Semoga kalian juga dimudahkan segalanya ya. Selalu percaya bahwa tak akan pernah kalian sendirian karena ini adalah bumi dari manusia yang berjuang dalam peperangannya masing - masing.
0 comments