hujan di bulan Mei 2020

Januari -2018.
Hujan di bulan Januari 2018 tidak seperti biasanya, lebih deras daripada cerita biasanya. Ia datang tiba-tiba tanpa suatu tanda. Menghanyutkan beberapa hal dengan deras airnya. Membuat kami dipaksa melupakan segala yang hilang dengan cara mengikhlaskan. Aku jadi teringat bahwa dari banyak hal yang bisa diusahakan, pilihan untuk bernafas atau tidak ternyata bisa jadi sederhana ada di kedua tangan kita. Tersimpan dalam nadi yang terlihat biru, mengalir, menggoda. Satu sayatan dan selesailah sudah segala pesakitan yang di rasa.
---------------------‐-------------------------------------------------------------
Tulisan di atas ditulis pada suatu malam di bulan Januari. Aku biarkan tidak selesai sampai hari ini. Tulisan yang terasa terlalu dalam saat itu, seolah kalau aku teruskan, bisa membuat dinding yang menjebakku menjadi semakin tinggi. Sedalam itu, tapi ternyata aku masih cukup beruntung karna mampu berdiri sampai saat ini. Alasannya adalah paragraf lanjutan, yang aku tulis lebih dari dua tahun setelahnya. Tulisan ini aku cukupkan sehingga lingkaran cerita jadi sempurna. Mungkin karna lingkaran yang sempurna tidak akan pernah jadi lupa.
---------------------‐-------------------------------------------------------------
Mei - 2020.
Tampaknya mudah, tapi, sebagai ruh yang pernah berjanji pada suatu waktu sebelum sampai di bumi, aku masih menghidupkan suatu ikrar dalam hati. Bahwa aku akan masih ada di dunia, sampai Allah menentukan sebaliknya, apapun yang terjadi.


0 comments