Kesekian kalinya, untukmu.

Ada riuh yang baru. Tentang tanya yang satu-satu berdesakan dalam otakku. Sesederhana ide tentang akan jadi apa aku ketika kamu akhirnya datang tepat waktu. Apakah akan ku terima dengan senangnya sampai melayang kelangit kesekian?. Apakah ragu karna akhirnya hatiku bisa berjalan dengan mengeja rasa serupa "terlengkapi sempurna" setelah berkali-kali dihancurkan jadi serpihan?. Ataukah akan bersedih saat kusadari hidupku bukan sepenuhnya digenggaman jemari sendiri?. 

Mungkin kita tergesa jika langsung menuju ke sesuatu yang serupa itu. Tapi kalau memang begitu, bolehkah aku menitipkan beberapa pesan?. Tolong ajari aku untuk menjadikan kehadiranmu sebagai candu. Pun bagaimana rasanya meringkuk dengan nyaman dan aman diantara kedua lenganmu. Lalu yang paling penting, Caranya kembali mencintaimu dengan sempurna mengerti, bahwa kamu, selamanya tak akan jadi milikku, walaupun wajahmu adalah yang pertama kulihat setiap pagi. Sederhananya, ajari aku untuk tidak tenggelam dalam perasaan ini. Menjadi diriku yang tetap aku, hanya saja kini tak lagi berjalan sendiri. 

Diriku yang tetap mencintai hidupnya. Diriku yang tetap bersyukur tanpa henti atas segala yang ada di sisi. Semua yang datang dan akhirnya akan pergi.

0 comments