SNMPTN #throwback gitu ceritanya, meh.

Assalamualaikum semuaaa!!! duh ini udara lagi panas banget karena gegap gempitanya SNMPTN undangan. Iya, SNMPTN, iya, yang gue ditolak itu -___-". Well, karena hiruk pikuk di timeline twitter dan beranda facebook isinya soal SNMPTN semua, gue jadi tertarik untuk membahas soal ini.

Pertama tama, gue mau mengucap duka dulu karena sebentar lagi jabatan sebagai MaBa sudah hilang dari masing - masing jidat angkatan 2013. Gue kehilangan special privilege sebagai Maba. Gue tak lagi bisa menjawab dengan "Namanya juga maba mbak" ketika gue melakukan suatu kebodohan di kampus. Gue nggak berharap juga sih untuk jadi Forever Maba, takut takutnya kalo kelamaan, akronim dari MaBa itu bisa berubah dari Mahasiswa Baru jadi Mahasiswa aBadi atau Mahasiswa Bangkotan *hiiy amit amit ya Allah*. Yah tapi intinya, gue berbahagia untuk kalian yang keterima, you all sure have a huge luck at your life, dan luck seperti itu harus disyukuri dengan menjalani kesempatan yang sekarang udah didepan mata sengan sebaik - baiknya. Itu cara menghormati takdir, dan menghormati mereka yang tertulis "Maaf" di web SNMPTN nya hari ini.

Nah, for them. I have a little story for you dear.

Jadi gini, gue juga dulu ditolak. Gue nggak nangis, sedih? dikit, tapi patah hatinya nggak separah ketika ditolak sama si ganteng SBMPTN. Karena memang gue sadar diri, itu diluar kuasa gue. So, i just let them fall in the right place and settled. Dan akhirnya gue ditolak -___-". I dont fall, but i losing my ground for a second, but it sure is just for a second. Yah, sedih boleh tapi jangan berlarut - larut, masih banyak tes tes yang menunggu. Satu kalimat yang selalu gue ingat dulu adalah "It is not the right time to fall", masih banyak perjuangan yang harus dijalani. Well, walaupun akhirnya gue ditolak semua except one (yep, akhirnya ada PTN yang memberikan gue tempat untuk berkembang, and it's my beloved Universitas Jenderal Soedirman), tapi akhirnya, gue settled. 

Why?! gue juga nggak terlalu yakin soal ini, tapi rasa rasanya apa yang gue jalani sekarang memang sudah yang terbaik. Makin kesini, everythings get better. Pertamanya memang nggak mudah untuk menerima bahwa akhirnya lu jadi salah satu korban mimpi. Tapi pada akhirnya semua akan impas. Sedih wajar sih, tapi setelah dipikir lagi, kalo aja gue nggak masuk unsoed mungkin . .

UKT gue nggak akan semurah ini (dibanding dengan pilihan awal, boooh beda jauh) . .

Gue nggak akan dapet kesempatan untuk apply beasiswa . . .

Gue nggak akan kenal sama orang orang gila yang senasib salah jurusan . . .

Gue nggak akan pernah belajar bahwa lisan itu penting untuk dijaga . .

Bahwa belajar tata krama pun nggak semudah apa yang abg abg itu pikir . . .

Gue nggak akan kenal debate . . .

Gue nggak akan dapet segala ilmu yang datang beberapa bulan ini . . .

Ilmu soal pertanian yang ternyata nggak boring boring amat . . .

Ilmu tentang hidup . . .

tentang apa yang ada di dalam sini . . .

and the most important things adalah . . . mungkin gue nggak akan bisa tau bahwa Allah memang punya rencana yang lebih besar daripada sekedar rencana sederhana manusia.

dan satu lagi yang hapir kelupaan. Kalo gue nggak diterima di unsoed mungkin gue nggak akan bisa sering pulang ke bapak sama mama minta perbaikan gizi dan tatih tayang :")


yah well . . everything happens for a reason, right?
Sekarang memang belum waktunya untuk jatuh atau pasrah, dan itu adalah sesuatu yang harus ditanamkan dalam pikiran sampe ngelotok. Tapi apapun hasilnya nanti, gue yakin, itu pasti yang terbaik untuk kita. Nah for that . . . .

 I WILL WAIT FOR YOU DEAR THE NEXT UNSOEDIAN!! :")
selama narsis itu nggak dosa~

0 comments