I'm just LEAVING

assalamualaikuuuuum!!!!!
terkadang kecemasan memang merepotkan diri sendiri. terutama buat gue yang super duper parnoan, gue bisa langsung stress cuma gara - gara satu benjolan kecil di daerah2 yang unsual, dan ternyata lama kelamaan itu jerawat, damn, setelah menyadarinya, ternyata lawak abis -___- hari ini, gue mulai terpikirkan tentang siklus gue yang udah 6 bulanan ini nggak lancar, akhirnya gue melakukan riset kecil - kecilan di internet gue membaca cukup banyak web, dan memang sedikit melegakan. tapi ternyata riset itu mengantarkan gue ke satu blog seseorang yang cukup bikin gue nyilet nyilet iri.

blog itu simple, menceritakan orang lain tentang dirinya, nggak beda jauh sama gue, bedanya dia berisi, gue nggak -___- mungkin efek umur, sesuatu yang dewasa memang akan terlihat hanya dari segi tulisan aja. dia divonis mengidap sindrom yang membuat tubuhnya memproduksi androgen lebih banyak dari wanita lain. sindrom ini menyebabkan ovum penderitanya lebih kecil dari seharusnya, tentunya menyebabkan susah punya anak. dan disaat - saat kayak gini pacarnya tetap setia menemani dia. amazing kan, nggak semua cowok begitu, apalagi dinegara indonesia yang menjaga tradisi bahwa keturunan itu wajib. gue hanya heran, kenapa pacaran seperti itu bisa begitu indah dilihat bahkan buat orang yang nggak gue kenal sekalipun. atau memang indah?

dan sialnya gue membaca segala ke sweetan itu dengan lagu dari taylor swift yang judulnya "ours". meeeeeen itu bikin iri banget. kalo kata ayu gue ini masih ting ting, belum pernah pacaran. pacaran itu pilihan. dan sekarang gue masih dalam masa menimba ilmu. pertamanya gue rasa kayak gitu emang nggak perlu, dan hanya akan merusak prestasi lu semua. kenyatannya emang bener, apalagi kalo buat tipe manusia seperti gue yang susah menjaga konsentrasi untuk waktu lama. terlalu banyak intrik yang akan menginterupsi hidup dan sekolah.

saat sd, smp, gue masih mempertahankan prinsip itu. semuanya terlihat gampang, tidak ada godaan dan gangguan, sampai pada satu titik itu menjadi kejenuhan. semuanya disekeliling gue, perlahan lahan menjadi dewasa. dan mereka meninggalkan gue dibelakang, stuck dengan segala cara berpikir ini yang kekanak - kanakan. Semua orang punya titik balik sendiri, ketika mereka melakukan kesalahan, dan jatuh sampai berkali kali dan akhirnya dapat bangun dengan segala metamorfosanya yang indah. seperti ulat yang harus menderita merasakan tidak enaknya mengurung diri sendiri dengan kepompong kecil. dan memang terkadang kita yang harus tegas kepada sendiri untuk menjadi indah.
hal ini yang gue lakukan. di akhir masa pake baju putih biru, seorang cowok datang kehidup gue dengan segala kelebihannya. dia membuat gue dewasa. dan hubungan ini berlajut dengan sesuatu yang entah apa namanya. gue kira akan selalu berjalan mulus, lama kelamaan gue mulai menghadapi kenyataan, kalo kita nggak cocok. ternyata gue memang tidak seharusnya melanggar prinsip yang lalu. terlalu banyak masalah yang menginterupsi, sekolah gue jelas terganggu. berkali kali gue memberi kesempatan kepada orang itu untuk berubah dan hasilnya hanya anget anget tai ayam

sampai pada satu titik gue sadar, gue telah melakukan kesalahan. nggak seharusnya gue menuntut dia untuk berubah. padahal, dia sendiri nggak melakukan hal yang sama ke gue. gue merasa mendzolimi orang lain dan diri sendiri. terlalu banyak yang gue beri hanya untuk sesuatu yang tidak bernama. dan saat ini adalah saat dimana gue harus tegas walaupun sama diri sendiri. akhirnya gue memilih untuk meninggalkannya. menurut gue itu hal terbaik, daripada ketika gue terus menerus menuntut, dia sakit, tapi gue juga sakit, mau buat apa? 

godaan buat kembali banyak. gue nggak munafik, sampai saat ini pun, walaupun udah tersakiti, tetep aja, masih ada sedikit rasa yang nyelip di ujung hati. tapi hubungan itu membuat semua hal hal yang ingin gue raih hilang untuk sesaat. yang biasanya gue ketawa bareng teman teman, menjadi menangis dengan teman teman. dan gue tau, mereka bosen banget ngeliat hal hal kayak gitu. kalo gue mengulanginya lagi, gue akan merasa berselingkuh dari orang tua dan diri sendiri. orang tua melarang gue buat nggak pacaran dimasa sekolah kayak gini, mereka menjelaskan secara rinci plus minusnya apa. tapi namanya juga anak muda, akan sadar kalo udah ngerasain sendiri. and see? for me, parents never wrong. alhamdulillah gue bersyukur diberi orang tua yang paling jempol sedunia, makanya, gue nggak pernah berani bohong ke mereka.

pernah sekali gue terbujuk, dekat dan melanggar janji kepada diri sendiri. tapi kenyataan membuat gue mundur dan pergi semakin jauh sekali lagi.

haaaaah, emang kita harus merasakan nggak enaknya dulu agar nantinya bisa menghargai apa yang telah didapat. walaupun begitu, gue masih punya mimpi memulai suatu hubungan yang nggak kampungan, nggak mebuat gue ilfeel sama diri sendiri. membuat dunia ini menjadi lebih mudah untuk dijalani bersama dia, yang gue masih belum tau siapa.................

0 comments