Especially For You : My ALL JUNIORS

soreee semuaaa!!!

Sore ini setelah hari yang cukup membosankan dan menyebalkan sekaligus gue membuka facebook, dan membuat hati gue semakin miris maaaaan. pertama, hari ini, gue udah bawa itu tas berat berat dengan segala peralatan berenang, dan jeger pada menit menit sebelum berangkat, ternyata nggak jadi, dan alasannya kampung banget, keran mati END. dan konyolnya wali kelas gue bilang dengan entengnya, yaudah kalo mau berenang ya berenang aja, emang kamu berenangya di keran,

pleaseee, dikira kita anak ayam nggak perlu mandi -____- sunyi. yah tinggalkan wali kelas gue dengan segala macam keunikan keribetankeanehan cara berfikirnya.

Gue membuka facebook dan teringat akan adek kelas gue yang masuk sma 2 juga. terserah mau dibilang kepo yang penting gue penasaran dengan hidupnya sekarang, karena yah, nggak perlu diceritakan, dia pernah terlibat sedikit intrik dengan teman gue dan akhirnya ke gue. lain waktu akan gue ceritakan koook, tenang aja, kalo mood, sempet, dan nggak lupa, juga niat. Difacebook itu gue melihat sesuatu yang membuat hati gue sedikit miris. "sekalinya nggak punya temen ya nggak punya temen, atmosfernya tetep aja beda, gue pengen balik ke smp lagi" gitu dehkurang lebih bunyi statusnya, berasa di sinetron sinetron nggak sih lu.

Miris.
Kenapa miris? karena faktanya saat pertama masuk sma, gue juga merakan hal yang sama. aneh kan. pertama gue mulai berfikir apa smp gue yang salah, atau individunya. smp gue jujur aja, nggak terlalu bagus dibanding sekolah sekolah dikota, apalagi masuk sma 2 itu anak kota semua, perasaan jadi ndeso + cupu ada kali walaupun cuma sedikit pertamanya. yah menurut gue sekolah di smp kayak gitu pinter - pinter individunya aja, mau jadi apa, kayak bapak gue bilang, "nggak peduli sekolah dimana, yang penting individunya" dan ketika masuk sma itu terbukti 100% loh, no heart feelings ya.

Yang kedua, atau mungkin emang pergaulannya yang berbeda, mereka yang biasa disebut anak "gaul" mulai melebarkan sayapnya di sma dan menyingkirkan orang - orang yang menurut mereka nggak pantes buat bergabung sama mereka. Aneh, kayak disinetron sinetron kan, tapi emang kurang lebih bener faktanya kayak gitu, tapi yah, seperti yang lu tau sendiri, sinetron hanya membuat segalanya tampak lebih lebay dari kenyataan.
-gaul masyaAllah-


Yang ketiga dan yang paling masuk akal di otak gue, adalah dari individunya sendiri. seperti yang gue alami, adalah, kenyataan bahwa bukan orang lain yang memandang kita nggak pantes, tapi kebalikannya, musuh terbesar dalam hidup yaitu kita sendiri. Main set yang terkadang nggak disadari menghalangi kita buat maju dan bergabung sama kelompok "elit", walaupun sebenernya kelompok kayak gitu nggak menjamin kita nyaman loh, sekali lagi no heart feelings ya guys. Untuk beberapa orang yang muna *dalam hal ini termasuk gue, masih menyangkal adanya penolakan dalam diri sendiri untuk jadi "elit" padahal gue pengen, kembali lagi ke background sekolah terdahulu. Yang biasanya kita rata, mulai dari cangklongan, hape biasa, gaya biasa, hangout biasa, tiba tiba ketemu sama anak - anak yang luar biasa secara finansial orang tuanya. pasti ngebuat mind setnya jadi ngedown sendiri, merasa nggak pantes, beda dunia, dikucilkan dan perasaan lain yang menjatuhkan. guys perasaan kayak gitu nggak bagus, walalupun buat hal sepele dan nggak terlalu penting kayak gini, lama - lama kita jadi terbiasa merendahkan diri sendiri atau minder, inget ya rendah hati YES rendah diri NO. percaya sama gue, hal hal kayak gini secara tidak langsung akan membatasi diri kalian sendiri man.

Tapi terlepas dari perasaan dari diri sendiri, lama kelamaan kita akan menyadari apa yang sebenarnya terjadi. perlahan kita akan nyaman sama keadaan yang kayak gini, terbiasa dan merasa asik sama temen yang lain, daripada lelah harus memaksakan diri masuk ke kelompok yang big tersebut. Pada satu titik gue sadar, yang membatasi dunia adalah diri gue. akhirnya gue push untuk berbuat lebih, mencoba bergabung dengan kelompok "elit" dan hasilnya, gabung sama mereka yang tadinya pasti nyaman, past asik, pasti lucu, salah besar man, nggak selamanya gabung sama kelompok yang cukup big disuatu kelas atau bahkan sekolah membuat kita merasakan hal hal yang menyenangkan. itu sih yang sebenernya gue rasakan, merasa bercandaan mereka nggak terlalu lucu untuk membuat gue tertawa, dan lain lain.
 
Jadi intinya berteman lah karena perasaan nyaman, bukan karena INGIN DIKENAL.
satu lagi, temen yang terbaik itu yang bisa membuat lu tertawa setiap hari, membuat lu bahagia, dan dia nggak akan pernah mandang lu dari segi finansial dan fisik guys.


oke, babaaaaaaaaaay, gue mau chaw ke bsd dan gue bersyukur gue bisa menyelesaikan draft kemaren yang sempet ketunda
closed by syahrini

0 comments