soal mereka

Mereka adalah yang paling tidak tau kalau pertemuan dengan manusia, berbasa basi, dan ramah tamah, dapat sangat melelahkanku. Mereka memang kurangajar karna meski setiap hari bertemu, mereka tetap saja tidak mengerti. Tapi sebenarnya itu juga bukan salah mereka sih, karna segala beban yang kubawa sebelum ini telah menguap saja ketika bertemu dengan mereka yang 4 tahun ini selalu menemani. 

Mereka adalah satu kesatuan dalam memori yang akan sulit sekali kupisahkan dari hidup ini. Bahkan meski sudah ku tuliskan berkali-kali ketika suatu hari rindu ini menggulungku kembali. Mereka bisa membuatku yang tidak suka pedas jadi ketagihan ayam geprek juga seblak. Mereka bisa membuatku yang seringkali tidur cepat jadi belum terlelap meski lewat dini hari. Gila.

Mereka adalah yang membuat anak rumahan ini berujar "enak ya ternyata nongkrong-nongkrong nggak jelas". Karena mereka juga, meski tidak ada pacar, motorku tetap terjaga kesehatannya, hampir rutin dioli maupun dikencangkan ikatan rantainya, aku hanya tinggal mengeluh dan memelas agar mereka ingat bahwa aku masih seorang wanita yang hanya mengerti memandikan motornya beberapa minggu sekali. 

------------------------------------------------------
Tulisan di atas aku temukan tanpa catatan waktu yang jelas. Bisa jadi ketika menetap di Purwokerto, bisa jadi ketika yang menetap hanyalah kenangan sedangkan raga sudah tidak. Namun, sebagai updatenya, kini tanpa mereka aku baik - baik saja. Sesekali memang rindu, sesekali kami berkirim pesan meski tidak panjang ataupun lebar. Mereka berjalan pada ceritanya masing - masing. Aku juga. Mereka bertemu teman - teman baru. Aku juga. Mereka punya masalahnya. Aku juga. Mereka berbahagia. Aku pun pernah. 

Kini aku mengerti, bagaimana setiap orang yang kita temui memiliki fasenya sendiri - sendiri. Berpisah raga gak apa, yang penting pernah memberi arti :)

0 comments