Curse
Kutukanku sesederhana itu.
Semoga segala hal di kota kecil ini membawamu kepada masa-masa perih mengingatku. Candaan di warung makan pagimu, yang membuat kau tak lagi dapat tertawa renyah jika bukan denganku.
Bau parfumku yang dahulu terasa tidak familiar namun menyenangkan, satu jenis yang tak kau temukan pada gadis lainnya. Hanya padaku yang sekarang jauh-jauh darimu. Tapi tenang saja, aku akan datang lagi menggunakan parfum yang sama, mungkin dengan riasan yang berbeda. Karena aku hanya ingin menunjukkan, bukankah apa-apa yang dahulu menyenangkan bisa begitu menyesakkan?.
Dan jalanmu menuju rumah bersamaan dengan rintiknya hujan diatas motor yang menderu. Aku tau, dalam perjalanan itu ada sesuatu. Katamu memang aku yang gila, delusional, mengada-ada. Tapi sayang, akuilah bahwa itu bukan cuma aku. Bagaimana rasanya melewati jalan yang sama dengan jok belakang yang kedinginan, sunyi pun sepi. Bagaimana rasanya perjalananmu menuju rumah yang tak lagi terasa ringan seperti masa-masa sebelum aku? Jelaskan saja sedikit, walaupun aku tau, bebanmu sebenarnya datang dari sesuatu yang kau sangkal, aku bukan gadis biasamu, dan cerita tentang perjalanan itu bukan hanya angin lalu.
Bau parfumku yang dahulu terasa tidak familiar namun menyenangkan, satu jenis yang tak kau temukan pada gadis lainnya. Hanya padaku yang sekarang jauh-jauh darimu. Tapi tenang saja, aku akan datang lagi menggunakan parfum yang sama, mungkin dengan riasan yang berbeda. Karena aku hanya ingin menunjukkan, bukankah apa-apa yang dahulu menyenangkan bisa begitu menyesakkan?.
Dan jalanmu menuju rumah bersamaan dengan rintiknya hujan diatas motor yang menderu. Aku tau, dalam perjalanan itu ada sesuatu. Katamu memang aku yang gila, delusional, mengada-ada. Tapi sayang, akuilah bahwa itu bukan cuma aku. Bagaimana rasanya melewati jalan yang sama dengan jok belakang yang kedinginan, sunyi pun sepi. Bagaimana rasanya perjalananmu menuju rumah yang tak lagi terasa ringan seperti masa-masa sebelum aku? Jelaskan saja sedikit, walaupun aku tau, bebanmu sebenarnya datang dari sesuatu yang kau sangkal, aku bukan gadis biasamu, dan cerita tentang perjalanan itu bukan hanya angin lalu.
Dan satu lagi, sebenarnya aku akan datang lebih sering, berlalu lalang disekitarmu karena memang ingin. Bukan karena rindu atau berlari mengejarmu. Tapi sayang, kutukanku sesederhana itu. Aku hanya ingin membuatmu melihat jelas bahwa tersenyum adalah hal yang mudah, bahkan untuk gadis yang pernah dipermainkan. Bahwa segala kebaikan berakar dari ketulusan yang masih ada walaupun dahulu disakiti. Dan segala sinar yang ada kini ternyata tak berkurang walaupun dahulu kau coba redupkan dengan pengacuhan.
Sekarang, ingin aku tanyakan, bagaimana rasanya mengetahui bahwa seorang gadis ternyata semakin bahagia dan bersinar setelah kau tinggalkan? Bagaimana rasanya kini, setelah kau sadar telah menyakiti seseorang dengan ketulusan pada senyuman, dan kehangatan pada rangkulan? Bahwa kebaikan-kebaikan ternyata tak dapat berhenti walau kau pernah menyakiti?.
Sudahkah ada rasa menusuk yang tiba-tiba hatimu buat sendiri?
0 comments