04 08 2013

badai itu adalah malam dengan setumpuk buku yang habis dibaca. terdiam dan melihat hujan yang menderas seiring larutnya malam. ketika tak ada kerinduan yang dapat disesap dari secangkir hening. ketika yang ada hambar. tidak menyakitkan dan kesenangan sudah sampai di titik penghabisan, menunggu pagi ketika ia penuh kembali. mungkin sebaiknya aku meringkuk dibawah selimut lebih awal malam ini. masih bersama monyet yang lebih setia dari seorang laki laki, peluknya tak pernah erat, tapi apalah arti pelukan, aku pun belum pernah merasakan satu yang benar benar hangat, jadi momo cukup menjadi obat. selamat malam dear.  

0 comments