Sederhana

Aku ingin bercerita tentang hal - hal sederhana. Bagaimana sepulang kerja aku berhasil mengganti lampu kamar kami yang sudah berbulan - bulan mati. Tepat ketika Niken menyerah dan berkata esok saja, kita minta bantuan siapapun yang ada. Tapi akhirnya, aku bisa. Rasanya tidak berarti ya, tapi kuberi tau, aku sungguh bangga karna hal itu.

Aku ingin bercerita tentang hal - hal sederhana. Sekiranya cerita serupa, ingin kubagi dengan kamu. Lewat manapun kita bisa bersua. Jika kamu tau, kulakukan hal itu setiap hari. Ketika dalam perjalanan pulang dan teringat bagaimana hari itu aku diselamatkan dari orang - orang yang tidak suka aku bekerja. Ditengah mandi sore yang sesekali dan tiba - tiba jokesku siang tadi kembali dan aku tertawa lagi. Pada malam - malam sebelum lelap, ketika kepalaku dilingkupi banyak teka - teki dan kekhawatiran yang sepertinya punya kemampuan membelah diri.

Soal cerita tentang hal - hal sederhana. Sayangnya  hal - hal itu sepertinya tidak menarik untukmu. Cerita - cerita yang akan memberatkan ketika kamu mendengarkan. Cerita - cerita tidak penting yang sebaiknya dikesampingkan. Aku tau, seperti katamu, kita hanya sampai batas merencakan, ada Ia yang akhirnya menentukan. Untuk itu, atas segala yang terjadi aku menyimpulkan sesuatu. Mungkin memang tempatmu jatuh cinta pada setiap hal - hal sederhana bukanlah aku.

Gak apa. Mungkin setelah ini aku juga akan berhenti suka dengan hal - hal sederhana lainnya, lantas, berhenti bercerita.

Oh iya, soal Bapak dan Mama. Yang mungkin belum kamu sadari adalah, kedua orang tuaku sudah cukup menua. Rasanya, semakin senja, kehidupan justru tidak menjadi semakin mudah. Tak apa, sebagai anak satu - satunya, aku mengerti benar itu tanggunganku sepenuhnya. Termasuk mengingatkan mereka akan banyak hal yang semakin jadi buram di kepala. Salah satunya adalah tentang apa yang kamu ingatkan, bahwa manusia hanya sampai pada batas rencana. Selebihnya ada Ia Yang Maha Kuasa, Maha Penyayang, yang paling tau tentang segala sesuatunya. Harapanku dengan itu mereka banyak mengerti dan sedikit kecewa bahwa pada titik ini anaknya sudah tidak lagi bisa apa - apa. Tidak selalu ada hasil dari setiap yang diusahakan anaknya, ini adalah satu kegagalan yang ia harap hanya jadi kecewanya. Tidak bagi kedua orang tuanya.

Semoga segala kebaikan tetap menyertaimu.
Semoga setiap langkah kaki semakin mendekatkanmu,
Dengan setiap cita - cita,
Setiap hal yang kamu cari,
Mungkin juga rumah yang menenangkan hati.

0 comments