Doa setelah nasi gila

"gimana ya Dit, dulu juga gue ngerasanya gitu, kayak cepet aja gitu feelingnya, kalo gue lagi kangen tiba-tiba dia ngehubungin. Nah gue nggak tau nih, apa Allah yang memainkan hal itu atau gimana, tapi yang gue tau ya akhirnya dia bukan jodoh gue" gitu katanya di atas motor, dan sambil masih mencerna gue jawab "bukannya bukan vi, kita kan nggak tau" . . . "iya juga sih"

He is different. He is the boldest and the most arrogant man of all. He is near to kind, and He did made me remember that taking breakfast and dinner is indeed important for my sensitive ulcer. And his logic slapped me hard in the face several times. He is the one who didn't spoil me at all. And he is the one after bapak sama mama whom his name mentioned in every of my prayers. But after all of that unexpected details, apa iya he is the one that worth every trust?. Gue cuma capek salah percaya sama orang yang penuh tipu daya?. But then akhirnya, malam-malam di atas motor gue memutuskan untuk berdoa sesuatu, karna yang gue tau, Allah ada dimana-mana. 

"dan hanya kepadaMu lah Tuhanku segala urusan digantungkan. Hanya kepadaMulah aku berlindung dari segala tipu daya. dan dariMu lah aku percaya sumbernya segala perasaan. Maka ku kembalikan setiap hati yang tidak berharap kepadaMu. Berharap kau ganti dengan sesuatu yang setulus-tulusnya cintaMu. Karna itu aku juga berharap agar ditunjukkan lah segala percaya yang salah ditempatkan kepada manusia yang penuh tipu daya. Aku memohon dengan segala ketidak tahuanku soal dunia, untuk dibuka segala hal yang ditutupi, agar selalu terlindungi setiap hati. Lalu atas segala jawaban yang tidak memberikan kenyamanan, aku ikhlas, asalkan memang Engkau yang menunjukkan. Karna bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa diketahui olehMu, Tuhanku".

0 comments