tng

Ini kota yang kau tak bisa percaya, pada lelaki berhati baik, pada penjahat bermuka dua, sama.

Ini kota yang derap langkahnya memburu. paginya dimulai terlalu cepat, dikejar waktu, tekanan uang.

Ini kota yang paginya kelabu, dengan asap mengepul menyesakkan. Segala bunyi dalam kemacetan minta untuk didengarkan.

Dan ini kota yang membuatku rindu, setengah mati. Dengan bau embun pagi - pagi sekali, ketika yang ada hanya satu dua manusia yang terlalu rajin untuk bekerja. Aku salah satu pecandu aroma pagi, ketika jernihnya menyegarkan, ketika sunyinya menentramkan.

Tetapi, kota ini juga yang membuatku datuh cinta, pada dua buah roti canai dan semangkuk kari di daerah pecinan. Tak lupa hangatnya tawa ditengah kafe pinggir sungai, roti bakar, mi instant hangat, dan canda.

Sedihnya, narasi diatas tinggal memori. Disini, saat ini, aku butuh one way ticket. Untuk kembali kesana, ke masa lalu, menghambur ke pelukan kawan lama. Semoga kalian tak berubah, aku rindu. LIburku membunuh, aku ingin kembali. Secepatnya, entah kapan.



-Di kota orang-

0 comments