AKB : Anak Kost Baru 1

Assalamualaikuuuuum! kalian dapat salam dari kota kecil yang beranjak perlahan beralih ke metro, purwokerto. tepat kemrin gue baru selesai ospek fakultas pertanian unsoed. yep! akhirnya gue duduk disana, mungkin sampai 3,5 tahun kedepan. sebelum ke inti, gue ingin bercerita sedikit tentang segala kepindahan hidup, keluarga, tempat bermain, dan teman. benar benar memulai segalanya dari nol. disini nggak ada yang gue kenal, nggak ada tempat yang terasa familiar, dan nggak ada makanan yang terasa meyakinkan untuk dimakan. dan satu satunya yang membuat gue mantap adalah kata kata 

hijrahlah, maka kamu akan mendapat ganti teman, keluarga, rumah, dan segala kebutuhan yang kau butuhkan.

jadi walaupun pijakan ini masih terasa belum mantap, gue tetap akan berusaha untuk hidup dan belajar sebaik baiknya disini. tanpa peduli kata orang lain, tanpa peduli bahwa sebenarnya ini jauh dari segala impian dan rencana hidup kemarin. 

jadi gue memulai kehidupan baru gue sendirian. kehidupan yang berbeda 180 derajat. yang dituntut harus mandiri dan hal hal lainnya. yang biasanya nyuci masih nebeng sama mama, sekarang harus nyuci, nyetrika, nyapu, ngepel, dan pekerjaan lainnya sendirian. yang biasanya makanan tinggal tring, sekarang kalau gue nggak keluar ya bakal kelaperan. nggak bakal juga ada yang neriakin nyuruh nyuruh makan, karna disini semua orang fokus dengan kehidupan dan urusannya masing masing. semua makhluk dewasa ini nggak ada hubungannya sama keluhan maba yang masih dalam orientasinyamelewati homesick dan keterkejutan akan segala tanggung jawab yang sekarang semuanya benar benarberada di tangan gue.

gue mulai dengan ngekos dirumah cat biru dipinggir jalan. letaknya strategis, dan oleh karna itu tarifnya mahal dan minim fasilitas -___-". pertama tinggal disini banyak ketakutan yang menghantui uuuuuuu. dan salah satunya, musuh bebuyutan gue, adaptasi. gue gak bisa jadii diri sendiri ketika masa masa adaptasi. tapi alhamdulillahnya, ternyata ketakutan itu berujung nothing. adaptasi gue sukses, teman teman kos disini menciptakan suasana baru yang bisa buat gue lupa kalau gue telah berkilo kilo jauhnya dari orang orang tersayang. mungkin, mungkin, mungkin gue telah menemukan keluarga baru, paling tidak untuk saat ini. tapi sebahagia bahagianya juga, tetep aja, udah 2 minggu ini setiap jum'at malam pasti gue chaw ke rumah mama. masakan mama, masih jadi candu yang susah dihilangkan. dulu kalau ada tawaran makan diluar atau dirumah, mungkin gue akan menjawab makan diluar. tapi sekarang, setelah tau kalau makan masakan mama yang ngangenin itu adalah suatu nikmat yang patut disyukuri, maka i surely choose my mom's food.

tbc......

0 comments