pasangan hidup


Ini tahun kelima, dan kupikir pasangan hidup adalah dia yang pertama juga terakhir. Lebih tinggi dariku sehingga tak ada lagi benda – benda yang terlalu tinggi, termasuk mimpi.

Ini tahun kesepuluh, dan kupikir pasangan hidup adalah dia yang membuatku kesal sampai marah. Membuatku mengejarnya di seluruh gedung karena menuduhku suka, yang sebenarnya juga tidak salah.

Ini tahun kelima belas, dan kupikir pasangan hidup adalah dia yang hadir dalam setiap menit setiap hari. Membuatku percaya akan apa yang dia percaya, bahwa aku dan kamu selamanya. Serangkaian kata rumit yang dimaknai terlalu dangkal pada masanya.

Ini tahun kedua puluh, dan kupikir pasangan hidup adalah dia yang tau segala ketakutanku, segala lelah, segalanya. Membuatku berbicara tanpa akhir karena ia adalah seorang teman yang kukenal baik setiap kurangnya, setiap lelahnya, setiap bagian dirinya.

Ini tahun kedua puluh satu, dan kupikir pasangan hidup seperti kata manusia lainnya, dia yang hadir tanpa kamu sangka, merubahmu dalam rupa yang sepenuhnya berbeda. Menyentuhmu tepat di jiwa. Tertawa dengan mama, dengan bapak yang mengenali wajahnya.


Ini tahun kedua puluh dua, dan aku masih tidak tau dia siapa. Yang sebagian doa dihadiahkan untuknya, urusannya, kesehatannya, kebahagiaannya. Tapi kupikir, pasangan hidup adalah dia yang dengannya segala mimpi tetap hidup meski sempat mati berkali – kali karna realita. Dia yang bisa membuatku menertawakan setiap kesalku karena ia tidak masuk akal. Dia yang tidak menyapaku setiap hari, tapi selalu ada pada setiap malam paling buruk seorang manusia. Dia yang padanya aku bisa bersikap tidak dewasa, merajuk, meminta. Dia yang dengannya aku menjadi lebih baik sebagai manusia. Dia yang dicintai oleh keluarganya juga keluargaku sama besarnya, dicintai oleh teman – temannya, dicintai oleh setiap jiwa yang dia temui sampai akhir hidupnya.   

0 comments