Bosan

Saya pernah belajar menjadi air untuk seorang api. Belajar menjadi seorang yang punya cadangan permintaan maaf akan apa yang terjadi. Belajar menjadi seseorang yang selalu disalahkan. Belajar menjadi seseorang dengan diri yang selalu tak cukup baik, tak cukup sempurna. Saya belajar meredam emosi ketika api sedang naik naiknya. Belajar bahwa sayang berarti menerima segala kurang. Belajar bahwa kemudian akan selalu ada batas terhadap kesabaran, walaupun katanya tak pernah ada batas. Belajar menerima bahwa tak ada yang abadi, dan terkadang wajar saja jika beberapa usaha kemudian sia sia. Saya kemudian belajar merajut luka, mengobatinya sendirian dengan perlahan dan tetap berjalan. Berusaha terlihat baik baik saja walaupun kecewa. Belajar bahwa tak semuanya akan berujung indah, yang terkadang kita sendiri yang mendefinisikannya. Belajar memaafkan dan mengikhlaskan, tapi tak kan pernah kembali. Belajar tau segala perjuangan perjalanan tak sepatutnya dibalas dengan mengembalikan masa lalu pada masa kini. Belajar bahwa beberapa hal memang tidak dapat dirubah, dengan beberapa hal lainnya hanya patut untuk dikunjungi, bukan ditempati, bukan didiami.

Kemudian, belajar mencintai lagi seolah belum pernah tersakiti. Belajar bagaimana terus berjalan maju walaupun masa lalu terkadang menghantui.

0 comments