biologi tentang kehidupan

assalamualaikuuuuum!!! wooow jadi ceritanya malam ini adalah h-5 un, dan gue terdampar di depan komputer dengan blog curhatan yang mudah mudahan tahan lama dan anti bocor *amin*. jadi ceritanya kali ini gue akan membagi sedikit pikiran pikiran, yang well, itu bukan punya gue. segala ide ide dibawah adalah pikiran salah satu makhluk unik Tuhan yang logikanya sangat menggugah hati dan pikiran. 

kalo dari luar, lu gak akan nyangka kalo umurnya udah kepala lima, dengan segala energinya dia yang aktif dan pikirannya yang muda abis. mungkin dari segi pikiran dia lebih muda dari ortu gue. seorang liberalis sejati, dan salah satu free thinker, salah satu yang menyebabkan hampir satu sekolah bertanya "agamanya dia itu apa". dia selalu menyebut Tuhan dengan Semesta "yah kan udah didesain semesta begitu ....". dia tau soal Allah, Yesus, Jero Aster, dan banyak lagi yang gue nggak tau, yang oleh sebagian orang di belahan dunia lain dianggap sebagai Tuhan. gosip yang beredar sih menurut KTP, sekali lagi ya, menurut KTP, dia dinyatakan bergama Islam. tapi ya gitu, logikanya rumit, salah satu yang kemampuannya gak bisa masuk ke akal ke gue yang kadang mikirn trigono aja sampe guling guling di tembok *hebat kan gue*. dia percaya Tuhan, tapi kebanyakan apa yang dia omongin selalu berlandaskan pada logika, orangnya sangat realistis dari ujung pala sampe jempol. dan itu yang membuat gue penasaran sama masa mudanya. pernah nggak sih dia patah hati, atau sampe ngerasain sakit yang ..... eggh ..... sama seorang cowok, layaknya abg abg ababil cewe yang biasa. karna logikanya dia simple, dan kadang masuk akal. kadang nggak. karna well, dia sangat out of the bos, saking out of the boxnya, lu gak bisa ngikutin itu ujungnya dimana -___-

salah satu keunikan dia satu lagi adalah, dia bisa membuat pembicaraan tentang sex tidak menjadi salah satu hal yang tabu untuk diperbincangkan *fenni rose muncul dari monitor gue*. dia ngomongin viagra, pil biru, dan lain lain dengan pembawaan yang sangat logis, jadi kesan porno hilang, bener bener sex education. kalo laki? beeeh jangan ditanya, mereka teriak paling kelas selama jam pelajaran. dan itulah akhir dari kebanyakan pelajaran biologi di kelas gue. pikirannya simple, pernah suatu hari dia masuk kelas dan ngomong "ibu lagi bete nih, kalian mau belajar apa ngobrol?" itu bener bener bukan pertanyaan menjebak (seperti kalo situasi dimana murid murid berisiknya udah ngalah ngalahin tawurannya persita sama persikota, dan si guru marah sampe ke ubun ubun, semacam sinistis gitu lah) nah ini pertanyaan bener bener nanya. kalian mau belajar apa ngobrol. dan anak anak jelas milih ngobrol dengan tatapan mupeng yang menggebu gebu, apalagi cowok. gue biasa aja kok, ciiyuz, gue kan cewe alim, nggak ngerti apa yang gue pilih untuk pura pura nggak ngerti -__-. dan jadilah dia ngoceh tentang kehidupan, dan yah, karna di kelas gue cowonya punya dorongan lebih akan sex education, maka sekali lagi, pejaran biologi di tutup dengan sex eductaion.

dan hari ini, dia ngomongin sesuatu yang menurut gue sangat diluar kebiasaan. untk pertama kalinya, dia ngomongin hati, secara logis dan realistis. dibuka dengan pertanyaan, "apa yang membuat hidup itu berat?" dan jawabannya ada dua. satu adalah keinginan, dan dua adalah ketakutan. ayo kita ambil contoh simplenya deh, pacaran. saat kamu pacaran, kamu pasti pengen dia begini, begitu, begono, kalo gak diturutin kamu sedih, takut dia begini, begitu, begono, nah sakit kan. dan pada saat itu kamu nggak bisa milih apapun, itu yang bikin tambah nyes. kamu bingung, kamu cinta sama dia, padahal kalian nggak cocok sama sekali. kamu takut ngerasain sakit kalo kamu tegas dan mengambil keputusan untuk putus. kamu takut akan lebih jatuh dari apa yang dirasain sekarang, dan lebih memilih zona aman, yang padahal semu. (intinya sih kalo yang gue tangkep, ini lebih keinginan untuk menginginkan segala sesuatu gak berubah, stay, tetap pada tempatnya. padahal, status baik nggak harus melulu soal stay, constant). dan kamu pilih untuk hidup dalam ketidak cocokkan, menghindari kata putus untuk "menyelamatkan hati". hah semu. makanya pisah dikit balik lagi balik lagi (ini entah kenapa gue merasa tersudutkan -.-. kata hati gue berkata, nooh diit dengerin wooy dengerin. iye mbah, iyeeh -.-)

dan saat itu, tepat ketika kamu pilih untuk tetap kembali, maka kamu kehilangan memori tentang melupakan. saya tau, patah hati yang pertama kali pasti berat banget. seakan akan kamu nggak bisa liat ujung dari segala sakit yang kamu rasain, muter muter aja disakit yang sama setiap hari. tapi itulah pelajarannya. masa masa kamu sakit hati sampai putus asa, lalu berjalan, dan perlahan kamu mulai menerima, akhirnya lupa. sampe ketemu sama orang baru, dan melihat sedikit ke belakang "kok dulu gue bisa ya sakit hati sampe setolol itu". waktunya untuk sembuh pasti nggak sebentar, ya namanya juga pertama kali. tapi setelah ini, pasti akan lebih gampang, kedua kamu ditinggalin, yaudah, ketiiga kalinya kamu diselingkuhin, ya tinggal selingkuhin balik. intinya ya jadi biasa gitulah. realistis aja, kamu hidup untuk hari ini, bukan untuk masa lalu, atau angan angan masa depan. *dan dia keluar, tanpa ada embel embel golden-ways, padahal menurut gue, dia lebih golden dari sesuatu yang golden. mungkin ini juga karna faktor yang membuat gue merasa "oh ada yang ngerti perasaan gue" ya gitulah. tapi yang pasti sma telah membuat gue bertemu dengan manusia manusia yg pikirannya out of the box*

gue terbuka saat itu, dan ngebatin, ibu kenapa nggak hadir di hidup saya sedikit saja lebih awal. tapi kalo itu terjadi, mungkin gue nggak akan dapet memori tentang melupakan, jadi gak bisa belajar untuk lebih though di kemudian hari.

0 comments