di umur yang sama
Di umur yang sama, ibuku sudah membawaku kemanapun ia pergi di dalam perutnya. Kami tidak pernah bercerita, tapi aku selalu melihat senyumnya di setiap foto tersimpul bahagia.
Di umur yang sama, aku membawa satu koper penuh dengan trauma. Kami tidak pernah bercerita tapi kurasa ibuku mengerti bahwa aku sedang melepaskan setiap beban ini satu - satu, seorang diri, seperti biasa.
Di umur yang sama, ibuku menghitung hari sampai terlahir kembali menjadi seorang mama. Ia mempersiapkan baju - baju kecil berwarna merah muda, peralatan memasak, dan juga sebuah rumah sederhana di pinggiran kota.
Di umur yang sama, aku menghitung hari sampai akhir mingguku kembali. Mereka - reka, tempat apa yang akan aku kunjungi sendiri kali ini, ilmu baru apa yang akan aku mulai pelajari. Aku kembali berusaha untuk kembali menekuni apapun yang aku mulai.
Di umur yang sama, ibuku mulai membagi ruang di hati dan pikirannya untuk keluarga kecil barunya. Bagaimana ia akan menghiasi setiap sisinya dengan penuh perhatian dan cinta. Memastikan bahwa tidak ada sudut - sudut tajam yang dapat melukai setiap manusia di dalamnya.
Di umur yang sama, aku mulai menciptakan ruang dimana diriku menjadi satu - satunya. Aku masih berusaha untuk membersihkan banyak sisa sampah yang berceceran dari manusia yang berlalu lalang. Menempatkan setiap pikiran pada tempatnya semula, yang seharusnya.
Di umur yang sama, ibuku bertumbuh memenuhi panggilan jiwanya. Pada bentuk yang berbeda, aku berharap jalan ini juga membuatku bertumbuh dari setiap luka. Kami tidak pernah membicarakannya, tapi aku tau, ia mengerti bahwa aku sedang berusaha sebaik - baiknya.
0 comments