tye.

Saat itu 4 dini hari, tepat ketika muadzin sedang bersiap, tepat saat saya teringat kamu. anak laki laki bermata coklat, dan merindukanmu secepat kilat, tanpa pertanda, tanpa arti apa apa karena tau rindu ini tak kan berbalas begitu saja. Kita terpisah, saya disini, dan kamu di entah. 

Lucu saat saya bercakap saja belum pernah, tapi sudah merindukanmu sebegininya. Ide menjadi kakak dari seseorang sepertimu membuat saya punya kuat sendiri pada beberapa waktu. Bahwa sebenarnya ada seseorang di entah yang harus saya timang dan jaga, walaupun tak tau bagaimana caaranya. 

Tahun ini, kau berumur 17, tepat november nanti. Merasa bersalah lah saya karena tak sempat menyambangi pusaramu walaupun hanya sekejap. Tidak menyempatkan berdoa pada beberapa waktu dan fokus pada apa yang tertinggal di dunia. Lupa bahwa saya punya adik kecil yang saat ini mungkin saja sedang 'galau - galaunya'. Maafkan karena tak pernah dapat menjadi kakak yang baik untukmu dek. Maafkan karena selama ini terlalu banyak mengeluh tanpa berbuat. Terlalu banyak meminta yang tidak - tidak daripada berbakti pada orang tua kita. Terlalu puas di manja tanpa sadar bahwa saya seorang kakak dan anak pertama. 

Dek, saya lemah ya?. 
Mungkin jika kamu disini saya akan bersandar pada pundakmu karena kau yang lebih tinggi menjulang. Menceritakan segala khawatir akan orang tua dan masa depan yang tak pernah ada habisnya. Bercerita tentang anak laki - laki lain yang sama merepotkannya. Memarahimu karena terlalu sibuk dengan game atau mengejar wanita daripada mengejar tugas sekolah. Saya rindu punya teman bertengkar di rumah, walaupun tak pernah tau akan seperti apa rasanya, tapi sepertinya akan menyenangkan. 

Tulisan ini tak terlalu bagus, rimanya patah. Ya, mungkin ini jadinya ketika seseorang terlalu patah untuk bercerita, terlalu bingung menyusun segala potongan rasa menjadi satu yang kau bisa tau. Tapi ya, saya akan terus belajar menjadi kakak perempuanmu yang paling besar. Yang menjadi panutan, yang tau bahwa saya bukan hidup untuk diri sendiri. Kamu disana, baik baik ya, sampai saya datang dan memelukmu pertama kalinya. 

1 comments

  1. Don't worry, I've been your lil sister since I was born. Wasn't I?��������

    BalasHapus