Kata orang, menulis dapat mengabadikan beberapa hal yang tak dapat diabadikan. Bagiku sama saja kali ini, mengabadikanmu adalah sesuatu hal yang mudah saja dilakukan ditengah Endorphin yang sampai pucak. Menulis menjadi fasilitas mewah untuk mengabadikanmu yang bahkan nama pun tak tau, wajah tak terbayang, dengan senyum yang masih segaris pucat hitam putih abu abu. Dirimu masih serancu itu dalam otakku, tapi hatiku memujamu dengan sejelas jelasnya sampai rasanya menulis mu . . . ya mungkin saja. hahaha.
Menulismu dengan perasaan macam ini adalah hal baru. Kalau kau tau, sudah cukup lama aku tak menulis rentetan kata kata cinta. Ah jangan muluk muluk, dahulu cukup saja kata Senang, jika memungkinkan. Setelah tau bahwa sakit itu menyenangkan, tetiba aku menjadi manusia yang terdedikasi untuk jiwa jiwa Masochist. Ya, aku menoreh luka baru tiap hari di atas luka lama yang belum mengering sempurna. Aku tertawa ditengah tetesan merah yang menetes tapi tak terlihat, aku bahagia ketika hati ini meringis pedih sambil mendendangkan nostalgia nostalgia kelam. Tulisanku berteriak lantang dan bangga karena dalam kesakitan ia merasa menang.
Lalu sekarang, kamu tiba - tiba datang ditengah ketiadaan, membuatku jenuh menjadi pencandu perih dan menciptakan satu alter ego yang selama ini ada tapi mengintip malu malu kucing. Ya, aku adalah Pencintamu yang Amatir. Kepribadian yang tiba tiba saja terbentuk karena akrabnya kita dalam dunia yang hanya sebatas kata. Aku ditunjukkan bahwa Kata, bisa sedahsyat itu mengetuk jiwa.
Ajaibnya, aku tau kamu seberbahaya itu tetapi masih saja membiarkan rasa ini tertanam liar. Segala tentangmu adalah fakta - fakta yang entah kekal atau sekedar bualan iseng di tengah malam. Toh yang makin bahaya adalah, jika bahkan fakta itu memang sesuatu yang telah di aminkan Semesta, aku makin yakin kalau memang kau seberbahaya itu. Cerita yang kau ceritakan sungguh tak ada yang seharum kasturi, tak ada lelaki alim hasil entah pencitraan atau kebenaran. yang kudengar hanyalah rayuan dan wanita wanita yang telah menemanimu melewati malam. Tanpa menyebutkan nama kau cukup membuatku sadar diri dengan segala angka, jumlah wanita. Nah obrolan ini taruhlah gadis ini percaya.
Tapi satu yang membuatku sadar bahwa kau memang hanyalah laki laki biasa.
Adalah satu ceritamu yang selalu kumainkan kembali tiap malam bahkan ketika kau tak ada. Cerita tentang bintang. Ya bintang, benda angkasa paling indah dan kesepian pada saat bersamaan. Bagaimana kau bilang ia mempunyai suhu jutaan celcius. Membayangkan bagaimana jika ia meledak dan kita tak akan lebih dari partikel kecil yang masuk lubang hitam bahkan sebelum kita sadar. Lalu kau yang menggambarkan indahnya hingga sampai pada keputusan untuk memuja sang Pencipta kita.
Itu adalah satu satunya aku melihatmu sebagai anak lelaki yang tak lebih aneh daripada aku.
Sebagai manusia yang ternyata tak sebejat itu
Itu adalah satu satunya waktu aku melihatmu sebagai lelaki yang patut dipuji.
Aku tau percakapan kita tak lebih dari hasil senang senang tanpa tujuan. Mungkin semesta tak akan mempertemukan kita dalam satu frame kehidupan yang sama. Mungkin memang tak ada kesempatan untuk menyatukan dua dunia yang sama sekali berbeda. Mungkin aku akan melupakanmu suatu hari. Dan bahkan aku yakin, setelah tulisan tentangmu aku pasti akan menulis lagi. Entah cinta, entah sakit, entah cerita kehidupan gadis dipenghujung kepala satu. Yang pasti kemungkinan besar, itu bukan kamu. Singkatnya, mungkin aku akan lupa. Tapi izinkan saya mengingatmu malam ini. Segala impianmu yang tak sengaja terselip di obrolan ringan, segala cintamu untuk gadis berwajah tirus yang parasnya . . . tetap saja kerenan aku. hahaha. Segala segalamu yang ikut aku aminkan agar segalanya sampai pada kebaikan. Tulisanku yang akan jadi sastra perjanjiannya, bahwa aku memang benar benar meminta, bahwa aku mengabadikanmu.
Mengabadikanmu dengan caraku, mengagumi dan memberi rasa dengan cara yang paling sederhana. Karena kau tau, jika entah bagaimana caranya semesta berhasil membuatmu menemukanku, aku ingin menjadi bukti untuk orang lain, untukmu, bahwa Kata, memang dapat sedahsyat itu mengetuk jiwa. Bahkan jiwa yang belum kukenal tapi dapat berhasil diabadikan, tepat pada waktu yang paling indah indahnya. Seperti Bintang yang berada pada masanya yang paling terang.
But I got a blank space baby
And I'll write your name
And I'll write your name