alfa...

ini sunyi yang kau ciptakan, kita ciptakan. berawal dari acuh yang dibiarkan tumbuh dan mekar dengan pemakluman terhadap kealfaan. terbiasa akan yang tak lagi ada, tapi tetap tinggal dan menikmati memori terakhir yang tersisa. munafik memang, tapi itulah rasa. peninggalan apa yang dulu di hati kita. salahkan aku yang belum terbiasa dengan "aku" dan "kamu" daripada kita. salahkan aku yang menyerah terlalu mudah tapi tak kunjung beranjak. setidaknya sakit yang kupilih sendiri tak lagi memakan korban lain kali ini. 

haha sekali lagi kita dipermainkan semesta, untuk yang terakhir kali. aku tau ia selalu punya alasan, dan kali ini bertujuan agar kita kembali ke jalan yang seharusnya. titian yang kemarin telah kita bangun di jalur masing masing. perlahan menanjak menuju puncak yang kita pilih. dan ketika kita berdiri diatas sana, lihat siapa yang terluka paling parah. lihat siapa yang menangis paling kencang. dan saat melihat ke bawah kita tersadar, apa yang telah ditinggalkan dan tersia sia. ku harap takkan ada sesal dihari itu. karna saat itu, dengan segala usaha, aku ingin memeluk kita. kenangan yang tersisa. bayanganmu di puncak satunya yang terasa dekat dan nyata untuk kuraih dengan sekali rengkuhan. karna walaupun tak lagi dapat ke lembah, dengan bagianmu yang sempurna semuanya terasa cukup. 

tapi kau tau, tak semua orang bersedia untuk menunggu sampai di puncak. terkadang yang paling penting adalah mereka yang menyediakan lengan ketika susah di titian. lihat, susahku tak sesakit itu. karna aku, memilih kebahagianku sendiri, bukan kamu, atau mereka. dan salah satunya adalah bersantai di ke alfaanmu. ketidak hadiran yang tak lagi mendapat perhatian. kealfaan yang menyakitkan, tapi mulai terasa ringan. 

(a small notes from wishy washy girl. entah disini tentang sedih, seneng, kangen, atau perasaan absurd lainnya.  ya gue cuma pengen nulis aja, huahahha.) 

0 comments