Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Good happy morning Pals! Rasanya sudah lama sekali sejak tulisan terakhir gue disini. Well, banyak sekali hal yang terjadi pada rentang waktu tersebut, salah satunya gue yang akhirnya sadar kalau sepertinya, ada beberapa hal yang harus dirubah dalam hidup ini. Salah satunya adalah kedewasaan. 

Kedewasaan bukan suata frasa yang gue mengerti betul artinya. Faham maknanya, dan melaksanakannya setaat taatnya. Gue bukan gadis seperti itu, but there is something that i've got to tell you, whether you understand it in a complete or half way done, you still have to do it, face it, and bare it. or, this world make you have to do it. 

And it will start from this simple space of mine. Blog.

Blog sudah menjadi bagian dari hidup gue yang perlahan mulai memudar. Mulai malas bercerita, mulai malas berkaca diri, karena berpikiran, yaudahlah toh hidup ini akan berjalan aja sendiri. Suatu refleksi itu bukan suatu yang penting untuk dilakukan. But there is, at one point i feel what i'd lost. Dan melihat blog ini, yes this is what i'd lost. Jadi, gue akan memulai blog ini lagi.

But hey! with a brand new post! yeay!

Hal ini simply karena gue berpikir bahwa menulis adalah suatu hal yang menyenangkan. Dan menemukan hal yang kita suka adalah bukan suaut hal yang mudah buat gue, And that is a good sign. Kita nggak pernah tau apa yang ada di depan. Kita juga nggak bisa lupa bahwa kemudahan dan kesulitan selalu datang side by side. Mungkin saja di masa depan, ada suatu kesulitan yang nggak pernah gue sangka, dan menulis akan menjadi pasangan kemudahan yang sama sama tidak pernah disangka. Oleh karenanya, mulai dari sekarang, gue akan mencoba belajar untuk menekuni hal ini. Merubah arahan menulis, bukan hanya sekedar pelepasan keresahan dan kelegaan terhadap diri sendiri, tapi lebih dari itu. I want to touch somebody else out there with my post. Seorang bijak pernah berkata bahwa pengaabadian yang paling abadi adalah melalui tulisan. Kau mati, jiwamu terpatri dalam setiap kata yang kau sematkan di dalamnya. Halah. so sweet banget gue.

Or to be undelrined, gue mau merubah suasana gloomy yang akhir akhir ini ada, di blog ini, di hidup gue. jadi sesuatu yang bisa meng-enlighten orang, membuat orang lain tercerdaskan walaupun hanya sebatas review film atau apapun itu. No, i do not sell my idealism into our poor pop culture, but i've just try to be understood by anyone. Karena sodara sodara, nulis itu bukanlah suatu hal yang mudah. Kejujuran tidak cukup hanya jadi satu satunya modal menulis. You know that somethng too much will be turns out to be not good? so do honesty. Kejujuran yang terlalu transparan berbahaya, tapi kejujuran yang diletakkan sesuai porsi dengan teknis penyampaian yang baik akan menjadi amunisi kamu untuk survive di dunia, or at least, thats what i am hoping right now. Dan untuk melakukan hal itu dibutuhkan kedewasaan yang cukup. Menimbang mana cerita yang perlu, dan mana yang hanya diperlukan oleh dirimu sendiri.

Who knows that someday i'll be that research writer, or something superb writer heh?. it won't hurt you if you try to be one tho. Selama muda dan kuliah, hidupmu ibarat laboratorium yang terus berubah. There is a try, failure, success, that come hand in hand, but you know, every try is worth every effort. 

*and at the same time i wrote this, i also decided to make a writing account in several article website, i'll inform it soon, yeyay!*
I simply miss being in between your arms. Everything is okay, nothing will ever be broke. And us will remain forever.

But then, it's a no.

Nothing last forever. So do we. And what we're keeping counts, how long that us had been end. How long till i fix myself.

How can i ever be completely fine.

How much time i have to finally meeting someone else, and not begging your warmth when everything doesn't work.

But life is life, so do past. Letting go without missing is hard, but you have to keep on. Keep going with everything matters you the most.

Focus with what you have, care less with what that stay in the past. Because it is simply the past. The one that you can't bring back, the one that its memory will always linger.
Love yourself first. If it's not you, then who else will?.

Loving other is simple, loving yourself is another game. Sometimes, you love other more than you could even bare, succumb with the butterflies flare.

But, there will be a time, Drowned with the heartbreak, feelings unwanted, rejected. Then, as it written, you lose yourself. 

You reject yourself.

You blame yourself for something you've already got without asking.

You hate yourself for any negative side exist

You fell hard, you trash it away, nothing matter, just you and your heartbreak.

How pathetic yourself is. That girl didn't do anything. She is just a girl, happy for being herself back then. Happy with what she got. Be grateful for every little things happen. She loved herself back then. She knew that she worth it. And even she knew no one wants her, she just knew that nothing of it matter. 

Because whats matter is, she loved herself, and she was happy with her life.

She knew it, and you, just have to remember it. 
Remember that the first thing matter is, how you able to love yourself, if it's not you, then who else will?

Because aside of everything, the point of survive in this whole cruel world is be happy with your life. No matter what happen. The storm may gets in, but remember that you always have a choice.


Three years ago, in the end of 2012, I was wondering, will I be able to regain my life before you. and now, Yes, I am. and I am happy with it, hoping you done that too. Dan sadarkah kamu, ada sesuatu yang selama ini kita salah mengerti, bersama bukan berarti bahagia, berpisah bukan berarti tidak bahagia, dan diantara keduanya bukan berarti kita berpura - pura. Semoga kamu selalu bersyukur dengan pilihanmu, dan semoga aku terus punya energi untuk membangun jalanku. Karena, pada akhirnya kita memang tidak belajar mengucap selamat tinggal bersama sama, tapi lebih dari itu, ternyata, Tuhan hanya ingin kita belajar mengeja "Bahagia" secara berbeda. Bahagialah, Nu :).

Gadis item, kucel, kepanasan, yang nungguin lo lagi lomba di foto ini, sekarang udah bisa fangirlingan lagi kayak dulu. hahaha. I wish, someday, we will have a chance to meet, and saying, hey, how's life, friend? gimana keluarga lo? hehehe.
Dunia paralel kita.

Pandanganku terpaku pada cangkir kopi diatas meja, kopinya habis, amarahku masih, karena ternyata kafein gagal mendamaikan kita dalam diskusi. Kepalaku masih sakit menghadapi kau yang tak pernah mendengarkan segala keluh akan pasti. Kau yang terdiam karena kebimbangan akan rumitnya kondisi yang kau ciptakan sendiri. Kita yang berada di ujung tanduk, antara jatuh dan tinggal, dua duanya butuh keberanian. Dia? mungkin saja saat ini sedang bersenandung riang, tanpa tau ada badai yang terjadi ditengah terik siang, di dalam kafe tempat kita duduk sekarang. Dia siapa? Ya! Dia, yang wajahnya terlintas ketika melihatmu, membuat cangkir kopi kotor diatas meja lebih menarik daripada matamu, mata yang sama, yang membuatku dulu tenggelam di dalamnya. 

Seandainya aku bisa menyalahkan dia dan senyum manisnya, tapi sayangnya . .  dia hanyalah korban salah tusuk akibat pertengkaran kita yang tak pernah usai, akibat kesetian laki - laki yang tak lebih dari janji - janji kosong romantisme remaja. Kita bisa apa setelah ini Le?.

Dunia paralel kita.

Aku tau saat perasaan ini sederhana meyakini ketika sosokmu hadir ditengah ramai. Kita berjalan beriringan diterik siang, dipinggir kafe kita berhenti, sejenak menghela nafas, dan kau lanjutkan lagi jalan yang sebelumnya terhenti. Dibawah sana ternyata jemari kita sudah menemukan tempat singgahnya yang paling aman. Aku bercerita tentang segala mimpi yang gugur dan usai, lalu kau menawarkan segala obat tentang masa depan yang menarik untuk ditinggali. Ceritamu masih menggodaku untuk melepaskan segala beban masa lalu. Dibagi, kau bilang. Kau tak lagi sendirian. Kau bilang, bersama adalah obat dari segala sepi yang selama ini lekat dengan nadi. 

Namun ada selapis bimbang disetiap janji, aku tau, meski tak yakin. Aku mengerti walau tak tau alasannya, setidaknya ada yang kau tutupi. Ragu tak pernah tak singgah ketika kau berbicara. Tapi aku sudah terlanjur menulismu terlalu banyak disetiap cerita yang aku tulis sendiri. Janjimu telah jadi mantra yang terngiang terus di telinga. Aku sudah jatuh cinta, tapi tak kunjung kau beri kepastian untuk menapak bersama. Kita bisa apa setelah ini Le?.





*Really, just to make sure, that there is no specific reason i named this post after Ale. I just love this name, and surely make it into one of my post's title. Name that i just got from one of lovely Ika Natassa novel which titled Crucial Eleven. But despite of everything, i do really sorry that this post is not that solid. Some of you might didn't get what is the meaning and also where this story is heading, but generally, this story just a form of me that tried to figured out how we, as human, can feel both love and angry at the same time, and how you gain a misery when they are entwined together. And after all, glad to be here and write again hahaha, Hello World!*



Aku kalah pada hujan petang ini. Bukan karna baju yang akhirnya basah kuyup, atau rencana yang akhirnya tergagalkan karena derasnya. Lebih dari itu, hujan membuatku merindu kamu dan segala perasaan tentang waktu itu.

Mengingatmu adalah hal mudah, rindukulah yang jadi masalah. Rinduku rumit, bayangkan saja, bagaimana caranya aku merindu kamu, tapi kehabisan ingin untuk sekedar menyapa. Setengah mati ingin dicinta, tapi setengah mati pula tak ingin kembali. Ingin bersembunyi dibalik rangkulan lenganmu, tapi bahkan tangis kala itu masih kuingat dengan jelas, tangis yang menjadi alasan mengapa lengan itu merangkul hangat menenangkan. Aku rindu, tapi aku tak suka kamu. Aku rindu tapi tau, bahwa kau sampai saat ini pun bukanlah satu yang mungkin aku tunggu.

Aku salah.

Mungkin aku tak rindu kamu, mungkin aku hanya rindu diperlakukan seperti itu. Tetap dilihat sebagai gadis paling cantik bahkan ketika poni ala anak SMAku salah potong. Tetap mendapat anggukan iya, walaupun pada akhirnya aku tau aku yang salah. Tetap ditemani bahkan ketika aku penuh peluh, menikmati musik dari band yang aku sukai, tanpa peduli seberapa lusuhnya gadis ini, seberapa tidak menariknya melihat gadis yang hanya pakai jeans, sneakers dan kaos ke suatu pensi, dan jejingkrakan tanpa tau posisi.

Dicintai tanpa alasan. Dilindungi sampai sebegitunya.

Diterima seperti apa adanya.

Sesuatu yang bahkan aku ragu, akankah ada kamu lain yang dapat menerima segala alfa, bahkan ketika aku lupa, bahwa kehadiranku seberharga itu.

Ketika aku lupa sedang dicintai, ketika lupa bahwa sebenarnya aku tak sendiri.

Ketika aku lupa bahwa kamu ada dan mengikuti segala pergi.
Ketika sulit, ingat!  dulu proses apa yang kau minta dalam doa - doa panjang.
Ingat seberapa benci kau dengan lemah,
seberapa menyakitkan rasanya jatuh tanpa baju pelindung,
dan seberapa memalukan jika kalah dengan orang yang tak tau apapun.
Jangan mengeluh,
jalani saja mesti sakit,
walau nafas tersengal,
jalan berbatu,
percaya saja Allah itu ajaib,
maka batasanmu,
hanyalah
langit.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates