Bagaimana rasanya pikiranmu dipenuhi aku?. Kau menulis seperti aku. Membaca seperti aku. Bercerita seperti aku.
Bagaimana rasanya aku hidup lagi di pikiranmu?. Melalui foto yang ada di hpmu. Melalui gambar-gambar tentang masa lalu. Tentang kita yang kini jauh dari nyata.
Bagaimana rasanya akhirnya dihantui lagi? Untuk yang kesekian kali. Setelah beberapa tawa yang ada karna dia, yang akhirnya menjadi sesuatu yang jadi ganti. Setelah kamu sadar bahwa aku ada dalam setiap kau mengambil jeda. Dalam setiap helaan nafas diakhir kata. Dalam setiap pilihan-pilihan jalanmu pulang ke rumah. Karna aku ternyata begitu lekat. Begitu dekat sampai rasanya sesak.
Saranku? Nikmatilah seluruhnya kejatuhan yang kau pilih sendiri dengan bodohnya. Aku jadi hantumu yang kau simpan dalam diam, dekap dengan erat karna tak rela jika hilang walau sekejap. Saranku untuknya? Berbahagialah setelah banyak hal yang kini telah jadi reruntuhan di kakimu. Selamat kesepian, tepat di saat kamu punya sesuatu yang akhirnya bisa kau sebut "milikmu". Saat-saat ketika kau tau, banyak hal yang dikorbankan, hanya untuk suatu langkah yang tergesa-gesa dan diluar nalar. Selamat menerima segala kekalahan yang kalian ciptakan sejak kali pertama. Selamat jadi korban syair lagu kesukaan ibuku, "karna cinta tak kenal dengan logika".