Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Bagaimana rasanya pikiranmu dipenuhi aku?. Kau menulis seperti aku. Membaca seperti aku. Bercerita seperti aku. 

Bagaimana rasanya aku hidup lagi di pikiranmu?. Melalui foto yang ada di hpmu. Melalui gambar-gambar tentang masa lalu. Tentang kita yang kini jauh dari nyata. 

Bagaimana rasanya akhirnya dihantui lagi? Untuk yang kesekian kali. Setelah beberapa tawa yang ada karna dia, yang akhirnya menjadi sesuatu yang jadi ganti. Setelah kamu sadar bahwa aku ada dalam setiap kau mengambil jeda. Dalam setiap helaan nafas diakhir kata. Dalam setiap pilihan-pilihan jalanmu pulang ke rumah. Karna aku ternyata begitu lekat. Begitu dekat sampai rasanya sesak. 

Saranku? Nikmatilah seluruhnya kejatuhan yang kau pilih sendiri dengan bodohnya. Aku jadi hantumu yang kau simpan dalam diam, dekap dengan erat karna tak rela jika hilang walau sekejap. Saranku untuknya? Berbahagialah setelah banyak hal yang kini telah jadi reruntuhan di kakimu. Selamat kesepian, tepat di saat kamu punya sesuatu yang akhirnya bisa kau sebut "milikmu". Saat-saat ketika kau tau, banyak hal yang dikorbankan, hanya untuk suatu langkah yang tergesa-gesa dan diluar nalar. Selamat menerima segala kekalahan yang kalian ciptakan sejak kali pertama. Selamat jadi korban syair lagu kesukaan ibuku, "karna cinta tak kenal dengan logika".
Tusuk saja dalam-dalam. Aku akan tetap berjalan, berlalu, sembari tertawa. Tak perlu jua kau mengais tanah, menenggak rasa bersalah, merasa menjadi laki-laki paling brengsek sejagat raya, hanya karna hal remeh bernama, cinta. Semuanya tak perlu, karna matiku, bukan di depanmu. Pun tak ada hati yang harus kau kubur, karna mencintaimu sepenuhnya urusanku.
Gadis itu tau sesuatu selama singgahnya ia di kereta. Itu perjalanan biasa, hanya ia yang sendiri, dengan luasnya langit di jendela. Perjalanan yang ia sudah hafal dan membosankan, tapi kali ini kepalanya dipenuhi oleh pikiran-pikiran. Sekembalinya ia, ada hubungan yang harus ia sudahi. Ia berpikir benar tentang apa yang mereka miliki selama ini. Malam-malam panjang di rumah sakit ketika gastritis akutnya kambuh. Pagi hari dengan sarapan yang penuh tawa. Siang dengan pertemuan tiada henti. Ah, lalu ia sampai pada senja dan gerimis yang kemudian menghanpiri, menghantui, memberatkan hati. Tapi tidak, ini sudah bulat, apapun yang terjadi selama setengah tahun ini, tetap harus disudahi.

Lalu sampailah ia di stasiun kota kecil. Stasiun tua itu sudah tak lagi sama seperti dulu. Catnya kini tak lagi kusam dan penuh noda. Gerbangnya makin kokoh, dengan dinding yang kini sudah dipelitur indah. Ruang tunggunya dipenuhi oleh kursi-kursi berwarna cerah dengan televisi layar datar. Loket pelayanan telah diperbanyak dengan beberapa mesin otomatis yang masih terlihat asing. Stasiun kecil ini sudah tak lagi mungil. Mungkin pemerintah akhirnya berhenti mengacuhkan hal-hal dipinggiran. Mungkin mereka tau, seberapa kecilnya sesuatu, keberadaannya tetap penting untuk beberapa denyut, dan akhirnya menjaganya, memperbaikinya. Tidak seperti aku, pikirnya, yang akan berhenti menjaga dan memperbaiki, sesuatu yang ada di hati, ini hal kecil pikirnya. Ia punya hal-hal besar lain yang harus dipikirkan, karirnya, mimpinya, orang tuanya. Walaupun ia mengerti, ini adalah sesuatu yang telah menopang setengah dari denyut nadinya selama ini. Adi.

Adi mungkin hanya lelaki biasa. Tingginya melebihi Dia, gadis yang duduk di kereta. Matanya teguh dengan tatapan yang tajam. Kau tak bisa bernegosiasi dengan kemantapan seperti itu. Salah satu alasan Dia kemudian menaruh sedikit perhatian kepada makhluk Tuhan yang selama ini ia hindari, laki-laki. Dia bisa mengurus semuanya, Dia tau apa yang ia butuhkan, apa yang ia inginkan, dan laki-laki dengan segala permasalahannya tidak berada di dua kategori manapun. Tapi kali pertama Adi menyapanya, ia tau, cerita ini tak akan jadi biasa.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ini fiktif. For the first time in forever akhirnya gue buat cerita fiktif, cerpen for short. Masih ragu-ragu sih sebenernya mau diterusin apa nggak hahaha. But just pray for the best. Lets see the rest. And bye! semoga tidak berakhir seperti cerpen cerpen gue yang lain yang tidak selesai hahaha

Cerita ini tentang komedi putar di senja hari yang sendu. Ia menjulang di tengah pasar malam yang sedang ribut-ribut disiapkan. Beberapa lampu kelap-kelip sedang perlahan berpendar. Sinarnya pecah ditengah kabut senja hari yang mulai turun menyelimuti. Kalau kamu berjalan sedikit melewati, akan terlihat beberapa laki-laki menjelang dewasa, berjalan terburu-buru entah mengangkat besi atau kayu. Sesekali mereka bercanda, tertawa, dengan handuk lusuh disampirkan di pundak. Sore itu komedi putar belum berputar, bahkan anak-anak belum berlari mengelilingi seperti pada pasar-pasar malam yang lainnya, tapi kebahagiaan sudah tampak pada beberapa tawa.

Dan saat itu dari jauh kita mengamati dan berhenti. Di tengah pencarian kita mengambil jeda untuk menikmati komedi putar di senja hari pasca hujan. Indahnya ingin kuabadikan yang lalu kau bilang jangan. Kita sama-sana tau alasan klasik yang kau punya dan tak perlu lagi penjelasan. Kita sadar, kita sudah sama-sama mengerti.

Komedi putar itu belum berputar tapi ternyata kebahagiaan sudah ada dimana-mana. Disana. Dan dihati kita kala senja. Begitu definisi bahagia masih sangat sederhana.
Iya, namamu Tita. Tidak, aku tidak mengganti namamu yang sederhana, kamu masih Tita kecil yang sama. Apa kabar? Lama tak jumpa, lama tak bersua, lama tak mengagumimu berlama-lama. Masihkah kini kau jadi Tita yang sama indahnya?. Masihkah kau dijaga dan dirawat dengan sabarnya? Masihkah kau jadi Tita yang dikhawatirkan oleh empu barunya?.

Pagi ini, selepas renang yang sendiri, aku mulai berpikir sesuatu. Pikiran yang membuatku cemas dengan hati yang tidak tentu. Tita, aku baru sadar, pikiranku mulai perlahan mengambil langkah melupakanmu. Menjauh darimu. Mengaburkan segala gambar tentangmu. Menguburkan bayang-bayang ketika kau akhirnya besar. Menjadi Tita yang semakin berwarna dan kelihatan bahagia berbinar. Aku tau, ini bukan mauku, untuk itu, kini aku berusaha menuliskanmu. Mengabadikanmu. 

Hai Tita. Kala itu, umurmu hanya beberapa hari dibawah asuhanku. Sempat ragu kau akan bertahan dengan segala perpindahan. Sempat takut bungamu akan berguguran. Sempat tak mau memindahkanmu ke berbeda tangan. Tapi Tita, kamu adalah bagian dari janji yang harus dituntaskan. Maka jadilah kini kamu berada dibawah atap yang lain dengan segala keikhlasan. Aku tak tau keadaanmu kini, tapi semoga kamu bertahan dengan segala keadaan. 

Hai Tita, aku ingin mengenang beberapa hal sebelum mengikhlaskan otakku untuk lupa. Tapi sama seperti cerita yang lain, aku tak punya cukup memori untuk mengenangmu dengan indahnya. Aku tak pernah ada ketika kau sedang berguguran sebelum berbunga. Pun bukan kekhawatiranku yang mengiringi penantianmu menuju kesana. Tapi Tita, mungkin ada beberapa pesan sebelum kita sampai pada kata 'akhirnya'.

Sempat ada sesal tak mengurusmu lebih lama. Tapi semoga kini kau baik-baik saja. Semoga kau akan selalu jadi indah dengan sederhana. Semoga kau tak menyerah dengan segala cuaca. Semoga kau selalu jadi Tita kecil yang bahagia. Untuk Tita, ketika memang sampai akhirnya maka tak apa, gugurlah ke tanah. Leburlah jadi sesuatu yang merupakan dahulumu. Gugurlah untuk baik yang lebih besar. Gugurlah walau sakit, walau tak lagi ada indah setelah ini. Gugurlah kalau memang tubuhmu tak lagi dapat bertahan dan menanti. Gugurlah jika memang waktunya. Karna aku mengerti, semua cerita punya masa gugurnya, dan tak pernah ada yang selamanya. 

Hai Tita, sampai saat itu berusahalah untuk tetap jadi indah. Jadilah ia yang bertahan dengan keikhlasan, bukan keterpaksaan. Hiduplah dengan indah lalu gugurlah dengan ikhlas yang mengiringi pasrah.



Dan biarkan Allah yang simpan segala doa, segala mimpi, segala harapan-harapan tentang masa depan. Biarkan hanya Allah yang simpan segala tangis, segala rindu, segala patah yang kemudian menyusahkan. Biarkan Allah yang simpan karna Ia adalah sebaik-baiknya penyimpan keluh dan kesah. Sebaik-baiknya yang tau akan segala sesuatu. Sebaik-baiknya perencana yang tak pernah keliru. Sebaik-baiknya penjaga hati manusia, sehingga tidak ada jatuh yang terlalu, tidak ada bahagia yang diwarnai ragu. Sabar saja, jalani saja, ini masih bukan apa-apa. Karna Allah yang simpan dan Ia adalah sebaik-baiknya pengabul doa dan penyembuh luka. Karna Ia adalah sebaik-baiknya yang kamu punya.

You're Gonna Leave Forever in Me - John Mayer
A great big bang and dinosaurs
Fiery raining meteors
It all ends unfortunately

But you're gonna live forever in me
I'll guarantee, just wait and see

Parts of meA great big bang and dinosaurs
Fiery raining meteors
It all ends unfortunately

But you're gonna live forever in me
I'll guarantee, just wait and see

Parts of me were made by you
And planets keep their distance too
The moon's got a grip on the sea

And you're gonna live forever in me
I guarantee, it's your destiny

Life is full of sweet mistakes
And love's an honest one to make
Time leaves no fruit on the tree

But you're gonna live forever in me
I guarantee, it's just meant to be

And when the pastor asks the pews
For reasons he can't marry you
I'll keep my word and my seat

But you're gonna live forever in me
I'll guarantee, just wait and see
 were made by you
And planets keep their distance too
The moon's got a grip on the sea

And you're gonna live forever in me
I guarantee, it's your destiny

Life is full of sweet mistakes
And love's an honest one to make
Time leaves no fruit on the tree

But you're gonna live forever in me
I guarantee, it's just meant to be

And when the pastor asks the pews
For reasons he can't marry you
I'll keep my word and my seat

But you're gonna live forever in me
I'll guarantee, just wait and see

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates