Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Three years ago, in the end of 2012, I was wondering, will I be able to regain my life before you. and now, Yes, I am. and I am happy with it, hoping you done that too. Dan sadarkah kamu, ada sesuatu yang selama ini kita salah mengerti, bersama bukan berarti bahagia, berpisah bukan berarti tidak bahagia, dan diantara keduanya bukan berarti kita berpura - pura. Semoga kamu selalu bersyukur dengan pilihanmu, dan semoga aku terus punya energi untuk membangun jalanku. Karena, pada akhirnya kita memang tidak belajar mengucap selamat tinggal bersama sama, tapi lebih dari itu, ternyata, Tuhan hanya ingin kita belajar mengeja "Bahagia" secara berbeda. Bahagialah, Nu :).

Gadis item, kucel, kepanasan, yang nungguin lo lagi lomba di foto ini, sekarang udah bisa fangirlingan lagi kayak dulu. hahaha. I wish, someday, we will have a chance to meet, and saying, hey, how's life, friend? gimana keluarga lo? hehehe.
Dunia paralel kita.

Pandanganku terpaku pada cangkir kopi diatas meja, kopinya habis, amarahku masih, karena ternyata kafein gagal mendamaikan kita dalam diskusi. Kepalaku masih sakit menghadapi kau yang tak pernah mendengarkan segala keluh akan pasti. Kau yang terdiam karena kebimbangan akan rumitnya kondisi yang kau ciptakan sendiri. Kita yang berada di ujung tanduk, antara jatuh dan tinggal, dua duanya butuh keberanian. Dia? mungkin saja saat ini sedang bersenandung riang, tanpa tau ada badai yang terjadi ditengah terik siang, di dalam kafe tempat kita duduk sekarang. Dia siapa? Ya! Dia, yang wajahnya terlintas ketika melihatmu, membuat cangkir kopi kotor diatas meja lebih menarik daripada matamu, mata yang sama, yang membuatku dulu tenggelam di dalamnya. 

Seandainya aku bisa menyalahkan dia dan senyum manisnya, tapi sayangnya . .  dia hanyalah korban salah tusuk akibat pertengkaran kita yang tak pernah usai, akibat kesetian laki - laki yang tak lebih dari janji - janji kosong romantisme remaja. Kita bisa apa setelah ini Le?.

Dunia paralel kita.

Aku tau saat perasaan ini sederhana meyakini ketika sosokmu hadir ditengah ramai. Kita berjalan beriringan diterik siang, dipinggir kafe kita berhenti, sejenak menghela nafas, dan kau lanjutkan lagi jalan yang sebelumnya terhenti. Dibawah sana ternyata jemari kita sudah menemukan tempat singgahnya yang paling aman. Aku bercerita tentang segala mimpi yang gugur dan usai, lalu kau menawarkan segala obat tentang masa depan yang menarik untuk ditinggali. Ceritamu masih menggodaku untuk melepaskan segala beban masa lalu. Dibagi, kau bilang. Kau tak lagi sendirian. Kau bilang, bersama adalah obat dari segala sepi yang selama ini lekat dengan nadi. 

Namun ada selapis bimbang disetiap janji, aku tau, meski tak yakin. Aku mengerti walau tak tau alasannya, setidaknya ada yang kau tutupi. Ragu tak pernah tak singgah ketika kau berbicara. Tapi aku sudah terlanjur menulismu terlalu banyak disetiap cerita yang aku tulis sendiri. Janjimu telah jadi mantra yang terngiang terus di telinga. Aku sudah jatuh cinta, tapi tak kunjung kau beri kepastian untuk menapak bersama. Kita bisa apa setelah ini Le?.





*Really, just to make sure, that there is no specific reason i named this post after Ale. I just love this name, and surely make it into one of my post's title. Name that i just got from one of lovely Ika Natassa novel which titled Crucial Eleven. But despite of everything, i do really sorry that this post is not that solid. Some of you might didn't get what is the meaning and also where this story is heading, but generally, this story just a form of me that tried to figured out how we, as human, can feel both love and angry at the same time, and how you gain a misery when they are entwined together. And after all, glad to be here and write again hahaha, Hello World!*



Aku kalah pada hujan petang ini. Bukan karna baju yang akhirnya basah kuyup, atau rencana yang akhirnya tergagalkan karena derasnya. Lebih dari itu, hujan membuatku merindu kamu dan segala perasaan tentang waktu itu.

Mengingatmu adalah hal mudah, rindukulah yang jadi masalah. Rinduku rumit, bayangkan saja, bagaimana caranya aku merindu kamu, tapi kehabisan ingin untuk sekedar menyapa. Setengah mati ingin dicinta, tapi setengah mati pula tak ingin kembali. Ingin bersembunyi dibalik rangkulan lenganmu, tapi bahkan tangis kala itu masih kuingat dengan jelas, tangis yang menjadi alasan mengapa lengan itu merangkul hangat menenangkan. Aku rindu, tapi aku tak suka kamu. Aku rindu tapi tau, bahwa kau sampai saat ini pun bukanlah satu yang mungkin aku tunggu.

Aku salah.

Mungkin aku tak rindu kamu, mungkin aku hanya rindu diperlakukan seperti itu. Tetap dilihat sebagai gadis paling cantik bahkan ketika poni ala anak SMAku salah potong. Tetap mendapat anggukan iya, walaupun pada akhirnya aku tau aku yang salah. Tetap ditemani bahkan ketika aku penuh peluh, menikmati musik dari band yang aku sukai, tanpa peduli seberapa lusuhnya gadis ini, seberapa tidak menariknya melihat gadis yang hanya pakai jeans, sneakers dan kaos ke suatu pensi, dan jejingkrakan tanpa tau posisi.

Dicintai tanpa alasan. Dilindungi sampai sebegitunya.

Diterima seperti apa adanya.

Sesuatu yang bahkan aku ragu, akankah ada kamu lain yang dapat menerima segala alfa, bahkan ketika aku lupa, bahwa kehadiranku seberharga itu.

Ketika aku lupa sedang dicintai, ketika lupa bahwa sebenarnya aku tak sendiri.

Ketika aku lupa bahwa kamu ada dan mengikuti segala pergi.
Ketika sulit, ingat!  dulu proses apa yang kau minta dalam doa - doa panjang.
Ingat seberapa benci kau dengan lemah,
seberapa menyakitkan rasanya jatuh tanpa baju pelindung,
dan seberapa memalukan jika kalah dengan orang yang tak tau apapun.
Jangan mengeluh,
jalani saja mesti sakit,
walau nafas tersengal,
jalan berbatu,
percaya saja Allah itu ajaib,
maka batasanmu,
hanyalah
langit.
Every co card has its own story.

Assalamualaikum semuaaa!!! How are you all doing? everythings going good? or just simply bad as hell? lol, everyone had that. For me, it has been half hell, half heaven. Let see how that was going. 

Satu kepanitiaan telah selesai, and another comes up. Sudah kurang lebih dua bulan ini gue bergerak dalam satu kepanitiaan fakultas. Kepanitiaan dengan acara yang sederhana, melombakan antara himpunan mahasiswa satu dengan lainnya dalam beberapa lomba di cabang olahraga dan seni. Lombanya banyak, mulai dari futsal, sepak bola, kejar mantan, lomba siapa yang paling cepet dapet htsan, eh maap . . . . salah. dan masih banyak lomba menarik lainnya. Lombanya biasa aja, just like ordinary championship out there. Yang lebih seru justru ada di cerita dibalik kepanitiaannya.

I might share you later, but one thing for sure, this co card definitely have a story. Story about struggling and to learn to expect the unexpected. 

Selfie dengan badan yang rasanya masih ngilu ngilu lucuk

Hey, apa kabarmu?. Saya tau saat pertama kali membacanya maka kau akan bertanya tanya siapa saya, apa yang akan saya tulis, dan apa tujuan saya. Sungguh, tanpa mengenalmu cukup lama saya sudah tau kamu seorang pemikir, sampai saya berpikir dua kali dan akhirnya memutuskan untuk memainkan sebuah permainan dan mengajakmu ikut di dalamnya. Permainan surat kaleng. Dimana saya menjadi seorang misterius di kehidupanmu, berlagak sok puitis dengan mengirimkanmu surat kaleng, dan kamu yang kebingungan sampai paragraph terakhir. Sungguh nikmati saja, baca saja sampai akhir dan kamu akan mengerti segalanya.

Saya sudah cukup lama tak menulis lagi, ini adalah tulisan pertama saya di tahun ini, dan tulisan pertama saya yang terhubung dengan seorang kamu. Jangan pikir ini surat cinta, saya bukan pencintamu, jadi . . maaf saja hahaha. Dan saya tau kamu sudah menjadi pencinta orang lain, dan hal itu tak menghentikan saya untuk menjadi pengagum seorang kamu. Ceritakanlah pada gadis itu, saya tak keberatan, dan katakanlah kepadanya tak perlu risau, toh saya hanya daun daun kering di pekarangan yang tak pernah kau tau ada.

Banyak hal yang ingin saya ceritakan sebenarnya. Bagaimana kita bertemu, bagaimana sampai akhirnya saya menyanjungmu sampai sebegini memalukan. Tapi itu tak akan terjadi, karena itu jelas adalah kekalahan telak hahaha. Dan saya tak akan memberikan kamu kemenangan semudah itu, jadi mari kita mulai lagi. Mungkin saya hanya akan memberi kamu satu tanda kecil agar membuat permainan ini menjadi adil. Saya mengenal kamu, dan kamu mengenal saya. Dan satu hal yang membatasi kita adalah, saya berada di luar lingkaranmu, pun begitu sebaliknya, entah siapa yang berada terlalu jauh, atau sepertinya memang sesederhana circle pertemanan kita yang berbeda. Tapi itu tak jadi masalah. Saya menikmati menjadi pengagummu yang misterius, dan kamu, seperti anak laki laki yang lain, akan secara hati berjingkrak jingkrak mendapat surat semacam ini. Kita berdua aman. Kamu akan selalu menjadi kamu dalam bayangan saya. Dan saya adalah pengagummu yang egois karena hanya menikmati gambaranmu yang tanpa cela. Karena kamu adalah bintang. Bersinar hanya dari kejauhan.

Dan terakhir, sebagai seorang pengacau singkat, saya hanya berpesan, kemenangan saya ada di dalam kepalamu. Tepat ketika kau tak sanggup melupakan seseorang yang tak pernah mempunyai nama tapi menyentuh rasa ingin tahumu terlalu dalam. Bercokol terus dalam kepala sampai akhirnya mengira ngira “Apakah dia . . . Ah mungkin dia, atau dia?”. Sampai hanya semesta yang akan tertawa melihat kau mengira ngira dan pada satu tebakan ternyata benar tapi tetap saja kamu menjadi manusia yang maha bingung di hari itu. Maka terimakasih, senang bermain denganmu. Semoga pada permainan selanjutnya kita sama sama sadar, bahwa ternyata jarak kita tak sejauh itu. Selamat liburan! J

Now, if you are still wondering, yes, it was me. congratulation! games are all over!
ealah, ternyata sekarang kita bisa main bersama lebih sering. semesta itu humoris. hahaha. dan lo ternyata . . . ah sudahlah.
"I'll never be your good Plan B"
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates