Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Dua hal yang dapat dimengerti hanya ketika kamu jadi mereka, yaitu:
  1. Kekhawatiran Orang Tua, ketika anak - anaknya belum pulang
  2. Memberi ikhlas, segalanya, berthaun - tahun sampai pada beberapa waktu bahkan nyawa
Terimakasih untuk segalanya, maafkan gadis kecilmu yang belum dapat memberi apapun.
Selamat malam kamu. Surat kecil ini saya tulis untuk menyapa keletihan yang bersandar di pundak kecil itu. Apa kabar? lama tak bersua. Saya hampir lupa paras itu, senyum, dan bagaimana kau tertawa. Maafkan saya yang pelupa. Saya juga letih disini, tenggelam dalam berlembar - lembar kertas HVS. Tertidur di depan laptop ditengah pertarungan yang seharusnya tak saya tinggalkan, gamang ditengah pilihan - pilihan soal masa depan. Rindu akan kenangan masa lalu, dimana semuanya baik - baik saja dan sederhana. Bahwa ketika saya pulang, hanyalah kita dan segala percakapan tak penting anak remaja. Tugas - tugas hanyalah tugas yang jadi alasan untuk kita memperpanjang percakapan. Segala yang perlu dibahas, makin lama semua yang tak perlu jadi suatu hal yang kita cari keberadaannya, bukan soal cerita tapi ini soal kita yang bersama sepanjang waktu yang tersedia.

Dan saat ini, kita hanyalah kita, yang saya kais dari tanah - tanah kering hati yang hampa. Kamu adalah kamu, satu jiwa yang akhirnya tak lagi melekat di dalam hati. Saya adalah saya, gadis yang kau pernah bangga saat menunggu malu - malu ditepi jalan depan sekolah.

Masa lalu adalah masa lalu, yang bahkan mantra terampuh pun tak sanggup memanggilnya kembali. Biarlah. Saya dan kamu tak kan lagi menjadi kita.
Please see me
Reaching out for someone I can't see

I'll be damned, Cupid's demanding back his arrow
So let's get drunk on our tears

But don't you dare let our best memories bring you sorrow
Yesterday I saw a lion kiss a deer
Turn the page, maybe we'll find a brand new ending
Where we're dancing in our tears


But are we all lost stars trying to light up the dark?

Adam Noah Levine.
Selamat pagi Duniaa!!!!!! 

Mimpi tak pernah memakan korban, ia datang dengan harapan dan gugur dengan alasan, seperti embun yang luruh jadi air kala pagi, hilang tapi tetap menyejukkan.



Assalamualaikum semuanyaaaa!! Sudah cukup lama nggak update disini, dan rasanya ada sesuatu yang hilang. Gue rasa menulis adalah suatu terapi yang akhirnya jadi bagian dari diri gue, entah karena terlalu menyenangkan, atau memang simply karena terbiasa. Seperti salah satu pepatah jawa, Witing tresno jalaran seko kulino, cinta itu hadir karena terbiasa. Ketika sedang jatuh jatuhnya gue merasa menulis akan meringankan beban di pundak, ketika senang, menulis bisa membuat gue berkaca dan lebih bersyukur atas apa yang datang atau terjadi. Ketika sekarang dihadapkan pada kehidupan baru yang sepertinya “bukan gue” banget, menulis membuat gue menemukan lagi diri sendiri dan akhirnya jatuh cinta lagi. Seperti salah satu tulisan di beberapa tahun lalu, kalau sebenarnya salah satu manusia yang harus dicintai terlebih dahulu di dunia adalah diri sendiri, karena kalau bukan kita, siapa lagi?. Menulis membuat gue melakukan itu, membuat segalanya menjadi clear, kalau benang terumit pun masih bisa diurai dengan usaha yang tepat.

Senangnya, beberapa teman mulai menulis juga!. Ada ketertinggalan yang harus dikejar! Hahaha. Gue memfollow beberapa blog teman, tidak secara diam diam, tapi entah, apakah mereka tau kalau gue mengamati segala tulisan disana atau enggak hahaha. Tapi ya dibalik itu, gue seneng banget. Ada perasaan tersendiri kalau ternyata orang lain juga mencintai hal yang sama dengan apa yang kita pilih untuk cintai. Tulisan mereka keren – keren. Worth to read kok, mungkin hanya catatan remaja biasa, tapi bahkan seorang raditya dika pun bisa jadi artis dari “catatan remaja biasa”. Kalau memang tak tertarik, jangan lihat dari isinya, tapi mungkin kita bisa mengambil tata bahasanya, atau bahkan dalam sejelek – jeleknya tulisan, kita masih bisa mengambil sesuatu dari sana, yaitu . . . kejujuran. Tulisan yang ditulis dengan jujur, sejelek apapun akan meninggalkan kesan.

Tulisan mereka keren, bercerita tentang banyak hal, fiksi, cerpen, dan segala hal tentang kehidupan. Ada seorang teman yang pernah berkicau di twitterland soal ini. Ia berkata bahwa terlalu banyak membaca blog abg hanya akan menghasilkan impoten logika. Yah, nggak semua blog abg itu labil, mungkin kebanyakan, tapi bahkan yang labil sekalipun masih patut diberi apresiasi, kenapa? Karena merubah perasaan yang absurd dan imajiner kedalam suatu bentuk yang dapat dimengerti orang lain itu nggak mudah. Enggak semua orang punya keberanian untuk membagi apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Dan awas! Enggak semua blog remaja biasa berbicara soal kehidupan cinta ala sinetron sctv :p. Jiwa pemikir bisa muncul bahkan pada anak kecil yang menimbang antara permen dan boneka, dan mereka butuh tempat untuk menyalurkan segala pemikiran. Siapa tau kamu salah satunya, bahkan secara tidak sadar diapun menulis, dalam wadah yang berbeda, lalu apa salahnya dengan blog abg? J.

Siapa tau dalam beberapa waktu kedepan, salah satu blog abg yang dicap sebagai pemicu “Impoten Logika” bisa menjadi sesuatu yang bahkan membuat logika seseorang berjalan dan sampai pada suatu kesimpulan bahwa, menulis ternyata oke juga. Menulis adalah salah satu cara mengukir sejarah, mungkin bukan sejarah dunia, tapi paling enggak sejarah kehidupan kamu, mengabadikannya dalam suatu bentuk yang bisa dikenang lagi.


So . . Lets Write Something!.
Masih kedua wajah manusia yang sama yang mencambuk saya ketika diri ini malas berusaha lebih. Masih usaha usaha tanpa mengeluh yang membuat lidah ini kelu untuk berkata "Saya lelah". Masih suara lirih yang sama di ujung telfon yang membuat hati ini terus meminta kepada Yang Maha Kuat, untuk memberi saya waktu untuk membahagiakan kedua malaikatnya di dunia. Membalas sedikit dari sekian peluh yang menetes tanpa pamrih. 

Terimakasih karena telah menjadi perpanjangan kasih sayang Tuhan selama ini dan untuk bertahun tahun kedepan. Maafkan gadis kecilmu Ma, Pak, yang terus saja menjadi beban. Tetapi, tetap doamu yang paling penting dalam setiap keinginan. Kalian akan terus jadi pahlawan dalam sejarah yang gadis ini tulis sendiri, apapun yang terjadi, apapun kondisinya. Terimakasih karena tetap ada tanpa diminta, terimakasih karena telah bangga pada pencapaian yang menurut orang lain biasa. Terimakasih karena telah menjadi Orang Tua yang membahagiakan. 



Izinkan saya untuk terus jadi gadis kecil manja yang selalu minta pulang ke rumah . . .
Saya rindu rumah, tempat kalian berada, menghitung uang di kala senja, bercengkrama dalam malam malam dalam rumah sederhana.
Assalamualaikum everybadeeeeeehhh!!! Gimana kabar kalian? seneng banget rasanya bisa disini lagi dan menulis lagi. For your information aja, tadinya gue dengan semangat pergi ke kampus untuk mencari wifi dengan niat mengerjakan tugas mikrobio yang super wow cetar dan mendunia itu, tapi . . . . gue malah terdampar disini dan menulis, muahahaha. Kapan lagi yekan, mumpung ID tetangga sebelah lagi nggak kepake jadi bsia gue manfaatkan.

Oke let's begin.

Kemaren gue habis dari BOGOR! iyaaaaa Bogor, Kota hujan, dan kota pertama yang gue kunjungi selama kuliah di Purwokerto. Rencanya sih kita mau ikut lomba dan menang, tapi hasilnya? Muahahaha, silahkan ditanyakan kepada rumput yang bergoyang. Ia akan cerita banyak soal kita yang dibabat habis - habisan di round pertama. Gue dan Mas Pojan (My teammate) yang tiba tiba speachless karena dapet motion yang kita nggak ngerti harus dibawa kemana, sedangkan Hapis dan Zahra yang melongo karena ngeliat debaters IPB ngomongnya pake WTF and et cetera, dengan pembawaan yang entah mau debate atau stand up comedy. Tapi yaaa gitulah, disini gue sih nggak mau ngomongin soal debate, lets what happens in the round, stays in the round, muahahaha. Yaaa tapi yang pasti, pengalaman banget bisa ngeliat debaters nasional beraksi tanpa harus buffering numpang wifi :"".

Jadi perjalanan ini dimulai di suatu pagi di hari Jum'at, tanggal 19 September 2014, jam setengah 7 gue chaw dengan kereta Serayu, iyaa!!! Serayu! 10 jam gue di kereta bersama geng unyu, menatap jendela, selfie, ketawa ketawi sampe kelaperan karena persediaan makanan udah habis tanpa sisa. Belum lagi kita dihadapkan dengan ganasnya commuter line jeketi di jam jam pulang kerja. Manusia - manusia itu udah kayak seonggok daging di gerbong commuter line, orang orang marah seenaknya, berebut tempat dan jalan dengan keinginan sama sama ingin segera sampai rumah dan istirahat. Seketika gue kangen Purwokerto dengan segala kesunyian dan apalah yang orang bilang ndeso dan nggak mendukung buat kehidupan ABG ABG ibukota, akhir akhir ini gue mulai cinta aja gitu sama kehidupan tenang adem ayem tanpa polusi dan segala kemacetan kota besar, Ha! belum lagi sama marah marahnya abang angkot yang berebut jalan, duh, it's just not me anymore, muahahahaha syongong. 

Tapi sebenarnya adalah . . .  ketika melihat lampu lampu mobil dari kaca commuter, gue rindu serindu rindunya. Rindu sama kehidupan sebelum ini, sebelum gue pindah, sebelum semuanya ada di tangan gue sendiri, dengan segala tanggung jawab dan kehidupan yang . . .  yah gitulah pokoknya. Hiruk pikuk ibukota membuat gue sadar dan flashback akan apa yang telah gue tinggalkan. Ya tapi namanya hidup ya, it will always bout things that come and go. Sedih sih, tapi yaudahlah ya. 

Singkatnya (Dimana singkatnya Diiiit Diiiit -___-") kita nyampe di rumah neneknya Mas Pojan. Kita kayak nganterin dia pulang kampung, disana tipe tipe rumah eyang banget, dengan kamar banyak, rumah di atas gunung, dan anak kecil yang gelempangan di atas ubin. Feels like home abis. Kita harus menempuh jalanan naik turun dengan kanan kiri jurang, sampe pemukiman, eeeeh masih naik lagi ke atas, aaannd here it is, rumah neneknya Mas Pojan. Kita disambut dengan hangat, walaupun saat itu dinginnya bikin gue pengen meluk oven nyokap. Kita disediakan kamar, dan segera tidur karena perjalanan yang menguras habis seluruh ATP dalam setiap sel tubuh gue. Kita menghitung jam sebelum besok, ketika akhirnya kita harus menghadapi round demi round yang berakhir pada . . . gagalnya kita masuk breaking. Sakit sih tapi . . . yaudahlah ya.

To be continued after my battery is full to be in Wifi again. Babayyyy ;) 
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates