Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Beberapa orang selalu berbicara soal ketidak adilan, keseimbangan, dan lain sebagainya. Tapi tak pernah ada yang meceritakan apa yang terjadi setelah impas, dan aku, akan bercerita soal itu. Kenyataan yang pahit tapi getirnya tak lagi membunuh nadi. 

Kita sudah melewati waktu ketika kamu berbicara "Kamu kemana aja dulu saat aku lagi butuh butuhnya?", dan sunyi adalah segala yang aku punya. Beberapa derai air yang turun tak mengubah kesalahan yang akhirnya kutelan bulat bulat. Iya, aku memang tak pernah ada.

Kita pun telah melewati waktu ketika aku bicara "Kamu kemana aja ketika aku masih ada disana, menunggu sesuatu yang akhirnya . . kamu tau" dan sunyi yang familiar adalah salah satu yang membunuhmu secara perlahan. Tak ada derai kala itu, aku bahkan tak dapat melihat raut wajahmu karena suramnya kau bungkus dengan kedua telapak tangan, mengamati daratan, seolah daratan akan mengubah apa yang telah kau lakukan. Iya, kamu memang tak pernah kembali secara nyata.

Kita berdua telah melewati apa yang manusia itu sebut impas. Maka cerita ini harusnya kuakhirkan saja, karena itu yang biasa terjadi di soap opera bukan? cerita kita akan terdengar menarik, orang orang akan tertarik bahkan hanya untuk sekedar mencuri dengar, dan mereka tak perlu repot repot merasakan sakitnya. Tapi hei! ternyata ini masih berlanjut. Tak lagi seperti roman picisan atau novel cinta remaja. 

Kau yakin benar ingin tau apa yang terjadi setelah impas?

Kondisi dimana yang ada hanyalah kita dengan masing masing hati yang kosong. Aku tak ingin pusing memikirkan siapa pengisi masing masing hati itu, aku tak perduli, dan aku tak mau tau. Bukan aku tak mau tau karena ketakutan soal patah hati, tapi karena memang tak ada hati yang harus kembali dipatahkan. Karena ya, aku memang tak lagi menaruh peduli. Kufikir, kau pun tak ubah bedanya. Aku tau kau seperti aku mengenal gurat gurat pada telapak tanganku sendiri. Aku tau, bahwa kau pun, tak lagi menaruh peduli.

Nah, itu bukan hal yang penting.

Yang ada saat ini hanyalah kita dengan kekosongan hati masing masing. Kita ada ketika jenuh mulai masuk dan merusak. Kita ada ketika sepi akhirnya membuka segala memori. Bahwa kita masih punya masing - masing. Bukan sebagai teman, teman dekat, atau teman sangat sangat dekat. Uncharted? mungkin. Yang penting kau tau, kita bebas memanfaatkan masing masing ketika akhirnya kita tak lagi punya tempat untuk bercerita soal beberapa hari lusuh mahasiswa. Kau tau, aku tau, kita baik baik saja, bahkan ketika kau sudah menemukan buku baru untuk dibaca, atau aku yang terlalu asik menulis suatu awal cerita.
Kamu tau apa itu takdir?

Takdir ketika segala usaha yang terpikirkan oleh otak manusia sudah dikerahkan tapi hasilnya bukan anggukan semesta terhadap keinginan.

Takdir ketika semua waktu yang dihabisi oleh segala doa berbuah menjadi sesuatu yang kamu tangisi.

Takdir ketika segala setia hanya jadi abu pada aksi aksi "Pembunuh jenuh" beberapa orang.

Takdir ketika segala yang kamu pikir negatif, ternyata menyimpan sesuatu yang lebih besar dari mimpimu yang hanya sejangkauan bintang.

Takdir tak selamanya tak sesuai keinginan, tak selamanya pula menyenangkan hati beberapa orang, tapi tahukah kamu? Dia selalu punya takdir yang paling tepat dari segala rencana sok tau manusia.

I wish this little girl inside of me can learn something.
Assalamualaikum semuaaaa!!! huah gue menulis lagi sore ini.

Tulisan dibawah judul blog ini, juga blog ini membuat gue berfikir, how time flies so fast yet how i less changed than the others. Tulisan itu adalah "Addicted to sweetness and morning scent". Itu dulu saat gue punya adiksi terhadap makanan yang manis dan bau embun pagi. Dulu gue selalu berangkat ketika matahari masih ngintip ngintip unyu, ketika dinginnya nusuk atau udara belum penuh karbon dioksida, dan satu satunya manusia di jalanan kota sibuk cuma lu, itu menenangkan. Tapi sayangnya itu jarang terjadi karena kebanyakan pagi gue adalah pagi yang buru buru karena kesiangan, apalagi setelah udah ada motor, kebiasaan ngaret gue makin didukung keadaan -___-". 

Sekarang gue udah nggak pernah ngerasain sensasi kayak gitu, pernah tapi sangat jarang. Karena sekarang hampir setiap hari gue ngerasain bau embun pagi walaupun berangkat jam 7. Gue udah jarang atau nggak pernah ngerasain macet, bahkan mungkin kulit gue udah alergi sama panas panas polusi dikit *songong*, iya, setelah pindah, apa yang menurut gue spesial mungkin mulai turun kasta. Bukan karena keindahannya berkurang, tapi gue yang berubah dalam melihat keindahan tersebut karena merasa hal itu jadi suatu hal yang biasa. Kadang gue kangen sama rusuhnya jalanan saat jam jam pulang kerja dan fakta bahwa di balik kerusuhan itu, gue pernah jadi pemilik jalanan itu walaupun sebentar, di pagi pagi buta.

Sama halnya dengan makanan manis. Gue ingat pernah mengubah bio twitter dengan kata yang hampir mirip dengan sub title blog ini, yaitu "Sweet toothers", i am carving for sweetness all the time, saat itu lagi jaman jamannya gue demen banget makan Good Time seribuan yang dimakannya cimit cimit karena isinya cuma tiga. Itu jadi makanan wajib istirahat kedua ketika kotak bekel gue udah bersih. Ngemil sambil ngobrol di kantin atau di musholla selepas sholat dzuhur. Tapi sekarang beda, gue mulai mengurangi makanan yang manis manis untuk menjaga kemanisan hidup gue #halah. Iya, setelah gue tau kalau penyakit diabetes itu emang nggak bisa diajak main main. Ngeremehin di masa muda akan membuat masa tua lu menderita, bergantung sama suntikan insulin setiap hari, and you know what is worse? Diabetes will lead you to another phase of life with all that medicine, treatment, and another serious illnesses that awaits. Makanya diabetes itu disebut Silent Killer. Serem ya, makanya gue tak lagi bangga dan nggak mau lagi jadi sweet toothers. Kalo di bio emang keliatan kiyut sih tapi setelah dipikir - pikir, it is not cute at all -___-". 

Thats why, times change, people change and maybe i do change. Tapi dibalik perubahan itu gue masih suka mikir bahwa didalam sini kayaknya gue nggak berubah sedikit pun, gue mungkin masih Dita yang sama yang lu temui ketika pake seragam SMP dan dibully, atau gue dengan seragam putih abu abu yang suka nongkrong di sekolah sampe sepi cuma buat nyanyi nyanyi sama yang lain. Mungkin gue masih orang yang sama dengan beberapa tahun lalu. Atau memang gue yang nggak bisa melihat bahwa perubahan itu ada. Is there someone minds to tell me that i am changing?. 

But, Its not really important though while i still can live my life the way that i want.
Assalamualaikum semuaaaa!!! huah oke, perasaan lagi kacau balau, entah kenapa. Seperti yang udah gue bilang sebelumnya, entah kenapa kehidupan di kuliah terasa lebih berat dan membuat gue seketika pengen banget balik ke SMA lagi, entah kenapa. Gue fikir kehidupan kuliah akan enak enak dan gampang aja, kayak FTV di salah satu stasiun TV itu yang menggambarkan seolah olah kehidupan abg menjelang dewasa masih seputar cinta, which is wrong. 

Akhir - akhir ini banyak sekali yang terjadi dan gue bingung yang mana yang harus diceritakan terlebih dahulu. But for this, i wont tell you the details :p. Gue hanya akan cerita apa yang gue rasakan, karena itu kan manfaat dari gue menulis di blog, such an egoistic logic -___-". I will start my story by give you all a simple question yet intriguing, have you ever been falling from the highest place? no no, not literally as you imagine, its just the status, position, condition or whatever that relate to that noun. Have you ever been that way? Now, i do feel it. Dan ini membuat gue sadar bahwa memang, ada beberapa saat dimana kita harus menghadapi musuh terbesar dalam hidup, apa? kita sendiri. 

Gue dihadapkan bahwa ternyata gue punya kekurangan yang selama ini bahkan nggak gue sadar. Iya, i know, how arrogant i am. Tuhan pasti ketawa ngeliatnya, look at that creature, act like all so high yet, she is just a little shit piece of My Masterpiece. Gue merasa diri gue sudah cukup baik, gue nggak menyepelekan studi, pertemanan oke oke aja, kehidupan gue keseluruhan lancar, walaupun sesekali gue jatuh tapi itu bukan sesuatu yang membuat bagian penting dari diri gue rusak. Kenyataannya, gue salah.

Bukan juga gue nggak pernah melakukan introspeksi, sesekali gue bertanya pada beberapa teman, "sebenernya apa sih kekurangan gue?" dan jawaban mereka selalu sama aja "nggak ada, lu kayaknya biasa aja deh" dan itu nggak menjawab pertanyaan apapun. Nyesel sih, tapi karena itu juga gue jadi males untuk introspeksi diri sendiri karena merasa nggak ada yang salah sama diri ini, which is a big fault of me. Gue rasa selama ini cuma dua orang yang berani berkata bahwa gue punya kekurangan, bukannya sedih tapi timbal baliknya adalah gue berterimakasih sama mereka karena telah menunjukkan sesuatu yang selama ini nggak gue lihat. The first is my Lovely Mother, how i love her so much, she tells me what my habit, good bad and another things yet she is still love me as the way i am, whether i fail or success, my parents will always be at my side and standing proud (ah how i miss them so much). Dan yang kedua adalah temen gue, dia berani berkata bahwa gue nggak punya prinsip, pertamanya sakit tapi setelah dipikir - pikir dia ada benarnya, dan gue nggak jadi sakit hati karena ternyata itu jawaban yang selama ini gue cari hahaha -__-".

Itu dulu. Sekarang karena keadaan akhirnya gue dihadapkan bahwa gue punya musuh lain yang harus dikalahkan #halah. Beneran deh, bukannya apa - apa, untuk nerima bahwa kita punya suatu kekurangan, bahkan dari diri kita sendiri, itu bukan sesuatu yang mudah a.k.a culidh, oke maksud gue sulit (abaikan gadis alay barusan). Gimana sih rasanya lu nggak suka sama "sesuatu" tapi ternyata "sesuatu" itu ada dalam diri lu. Seandainya kekurangan itu kayak tempelan kulkas sih gampang, gue nggak suka, tinggal gue copot, masalahnya ini nggak sesederhana tempelan kulkas buah - buahan :". 

Gimana mau "solved" kalo buat "deal" aja susah. setuju? gue setuju banget.

Gimana mau toleran sama orang lain kalau diri ini aja nggak dimaafin. Setuju? gue setuju banget banget dah ah pokoknya mah.

Kelebihan itu nggak bisa dibanggain kalau kekurangan selamanya cuma ditutupin. Coward? yes it is.

Tapi sekali lagiii, buat deal itu nggak gampang. Tapi bukan berarti nggak bisa diatasin. Iya kan?. Masalahnya gimana caranya? itu kan pertanyaan besar dari segala uraian diatas. GIMANA CARANYA? ? ? ?

Menurut gue itu tergantung dari setiap orang menghadapi apa yang dipermasalahin. It depends on how you forgive yourself, i cant suggest any ways to be your choice but what i know the most is, you cant run. Run looks tempting every time the storm comes. Literally, it is a good idea if it was a real storm (i dont wnat you to become the flying cow though XD), tapi ini lebih bahaya dari itu, storm yang orang lain nggak bisa liat dan cuma kita yang bisa ngerasain, lebih bahaya mungkin, karena ngerusaknya dari dalem sini, iya, disini *ini apa -__-"*. Gue nggak bisa suggest apapun karena memang gue sendiri pun belum bisa memaafkan diri ini secara sempurna, gue juga bukan psikolog atau mario tegar yang bisa ngebantu orang lain untuk bangkit dari keterpurukan dan membuat diri lo tiba tiba shine bright like a diamond. Nggak gitu.

Apa yang mau gue sampaikan adalah gue jadi teringat ketika ngobrol dengan seorang teman, masih bahasan yang sama tapi beda masalah. And i comes up with the fact that, kesalahan ada untuk mengingatkan bahwa kita manusia, dan kekurangan ada untuk mengingatkan bahwa kita nggak setinggi itu untuk menyombongkan diri di depan orang lain terlebih semesta. Masih akan ada yang lebih tinggi dari kita, dan bahkan lebih banyak dari apa yang kita pikirkan. Ini seperti semacam sistem dari Tuhan untuk mencegah kita dari kesombongan. Nah! gue baru inget, waktu itu gue pernah berdoa untuk dijauhkan dari segala perasaan sombong karena pernah berada diatas. Gue takut. And after that i have this all terrific circumstances. Kondisi dimana gue merasa sudah berbuat lebih untuk memperbaiki tapi nggak ada hasilnya. Mungkin ini jawabannya. And the last is finally i take that in positive ways, that My Lord hear me (He always do, right? :")), ini sistematika Dia untuk menjauhkan diri gue dari perasaan sombong. Bahwa mungkin selama ini gue terlalu arogan sebagai manusia kecil yang nggak tau apa - apa tapi berasa punya segalanya. And someone have to slap me in the face, and He eventually do. He loves me, how grateful I am.

Mungkin kita harus selalu merendahkan hati atau Allah yang akan merendahkannya dengan caraNya tersendiri. Tapi kayaknya sebagai manusia yang ada khilafnya, gue rasa untuk selalu ingat kondisi tersebut apalagi kalo lagi "Glory Glorynya" its nearly impossible, tapi ya apa salahnya belajar untuk selalu ingat bahwa kita ini hanya manusia kecil, mungkin suatu hari, impossible itu bisa jadi possible. Gue juga nggak bisa jamin bahwa nanti ketika kita sudah rendah hati kita akan terhindar dari kegagalan atau semacamnya, tapi gue yakin, Allah akan selalu punya alasan yang tepat dari apa yang terjadi. Agree? I definitely agree. 
Assalamualaikuum!!! there are a loot of things that happen lately, bad good beautiful hectic chaos calm terrific and all of that things just comes up to me and makes my mood rides roller coaster. I don't know whether its because of this akshdiasnxi hormones or its just my scattered mind that face the worst moment of it. Do you ever feel that way? when one day you felt like you are the star of the world, everything looks so shining, flower blooms, everyone greets you along the way you walk and the next day just because one failure, your world turns upside down, everything suddenly turn to pitch black, what you did just another moment of failure again and again, and it just can be shut up when you turn your light off and sleep (and in the other times it doesnt help at all). Sometimes it makes me afraid of get a day full of happiness because i know (likely) that the next day everything will just slip out off my hand easily and my mind shuts every chance of success. 

Do you ever feel that way? the unstable commotion.

Then i realize that maybe its the time for me to make up my mind, self, personality and grown up. When something that bothered me so much is not about that love things again, at least i know, love doesn't bothered me anyway. I have another important things that have to be taken care of. Isn't it relieving? but yeah, another big things comes to misplace that things in my mind. Big things bothered but it comes for something that makes us better. And what makes this commotion more worst? i found that there's this Bipolar disorder that look a like with what i felt right know.

It starts from my curiosity about this Bipolar Disorder because one of my relation is the victim of this disease. I dont know her so much but just seeing this word on her bio on twitter makes me curious and search it on google. I have heard about this disease from my mom's novel (which i am not allowed to read it because i still 14 that day), so i googled it. And i found this disease is such complex psychology disorder. I wont explain it on here because it will be too long and moreover i just know the surface area of it, not that deep so it can't be guaranteed whether my statement is true or false, hey! i am just a little girl who googled everything -___-".

And maybe because i was too curious, it stucks on my mind and start to relate it with my mental habit everyday, which is wrong. Someday i was so afraid that maybe I'm the one of someone who have Bipolar Disorder because sometimes i am having this rollercoaster mood. It's silly right? because in fact, someone have to go through many steps of examination until they can say that you have Bipolar Disorder, and in here, i just search on google and easily relate this disorder to my habit which is actually its very normal for people to get this rollercoaster mood -___-" silly. Because of that i stop my small research in google and get back to my life.

I think that maybe i am not someone who suffer from this Bipolar Disorder but maybe i am just not mentally prepared for everything that happen because ya, i never go through this before. I cant work under pressure, deadline and all of their terrific friends, and now i have to face it. Ever feel that you already done the best but someone messed it up, and i learn that my mom said about this world is definitely true. don't easily trust someone even they look so nice in front of you. i thought that "in front of you" word have to be underlined because its very important, everyone looks so nice, right? but we never knew what actually they are thinking about us. And i dont used to think that way because i thought everyone is nice as long as they look nice for me -__-" how naive.

And when i get that disappointment, i am not well prepared to face it and have to take a while. Is it the part of growing up? maintain your angry, selfishness, sad so it wont ruin your daily activity or harm your mental -__-" i am not so sure. But what i'm sure of is, ya, sometimes people have to change to face that this world is actually not as kind as a fairy tale. It push you, hurt you, put you in the deepest ground or more worst, somewhere that you never knew and never been there. and guess what? theres no other way than face it. You can run as fast as you can, but you cant always run when everything starts getting harder. But yeah, saying is always more easy than doing, so that your words depends on an action when choice to "run" looks so tempting yet relieving.
ini untuk kamu, yang aku tak tau
taukah kau? akhir akhir ini hidup terasa melelahkan dan lebih berat dari biasanya
bukan salahku ketika hati ini akhirnya gamang lagi soal hidup
bukan pula salah waktu yang masih saja belum dapat menyembuhkan beberapa luka
bukan pula salahmu karena nyatanya kau tak kunjung datang, kau tau, aku selalu sabar dalam doa
menyebut lirih nama yang belum bisa kueja
membayangkan wajah yang garisnya saja tak pernah tergambar jelas
mungkin kita pernah bertemu, ketika masih sama sama jiwa bebas yang akhirnya terjebak dalam tubuh manusia, terjebak dalam segala kerumitan dunia
tapi aku tau, kita pernah bersama suatu hari, diluar umurku yang entah berhenti dimana

akankah kita bertemu lagi disini? sanggupkah kau datang cepat? sebelum aku jadi serpihan, sebelum aku kembali jadi jiwa jiwa bebas.

ah tidak tidak. nikmati dulu waktumu membangun diri. 
jadi lelaki yang lebih baik suatu hari
jadi manusia yang bisa berjalan bersama dalam duka
jadi manusia yang akhirnya membuatku berhenti berlari mengejar segala dunia
aku selalu setia menunggu sampai kau membaca tulisan kacau ini. 

untuk rahasia semesta
kita pernah bercerita tentang segala kehidupan sederhana
ketika kau pergi bekerja dan aku mengurus bunga
saat yang ada hanya kita dan kehidupan yang seadanya tapi . . bahagia

sekarang itu mungkin hanya sekedar cerita
kebanyakan hanya tau ringkasnya, kamu aku bersama lalu dipisahkan segala problema yang tadinya hanya hal hal kecil, perlahan lahan sampai ia jadi besar
bercerita soal segala apa yang kau lakukan, dan apa yang aku katakan
membuat pertengkaran yang tadinya soal kita, menjadi soal mereka
kami berada di pihakku, mereka tentu saja membelamu

merasakah kau ini seperti roman barat dulu? sayangnya kau dan aku membuat capulet dan montage kita sendiri
kami tak pernah setuju akan keseriusanmu, dan mereka tak pernah setuju akan segala kericuhanku.
lalu kita semakin jauh
jarak yang tadinya hanya angan, sekarang terjadi nyata
kau dan aku tak lagi kita
setelah terlambat kita baru sadar, ini cerita perang yang pengarangnya adalah kita

aku teringat soal cerita kita yang sederhana
seandainya kehidupan kita saat ini sesederhana itu
seandainya segala realita tentang segala ketidak cocokan tak datang 
seandainya ia tak ada
kita pasti telah hidup di kehidupan sederhana yang kita miliki seutuhnya
tanpa keributan soal manusia
tanpa perlu pusing soal segala kata mereka
mengucap selamat pagi dibawah terik pagi, mengecap senja dengan secangkir teh di beranda




may i wish you another sweet dreams dear firefly. its nothing to do with you by the way :)
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates