Semua orang pasti punya mimpi, benar?. So do I.
Jadi, baru tadi gue berfikir bahwa pada beberapa waktu kita tidak bisa bermimpi, cukup ngelanjutin hidup as they want us to do. Bukan kita, tapi mereka, karena gue fikir ketika bahkan kita nggak punya mimpi, kita nggak bisa hidup. Istilahnya ya, asal hidup aja udah bersyukur. Thats why, some people Fight for the future, and the other, just fight for the living. Bukan karena mereka nggak mau dan terlalu malas bermimpi, tapi memang waktu yang membuat mereka kehilangan hasrat bahkan untuk sekedar bermimpi. Mimpi terlalu menyakitkan karena they know . . . it is beyond impossible.
Saat itu baru kita sadar bahwa punya kesempatan untuk bermimpi itu suatu kemewahan. Bukan berarti that dream become easily possible, but, we just want to . . . dream it. It is simply because that makes us happy. Saat itu, kita bebas bermimpi tanpa perlu memperhitungkan resiko gagal dan segala kesulitan. Gue dulu mungkin berkata "apaan sih, mimpi itu kan tergantung orangnya, lu aja yang terlalu lemah buat ngejar" and then now, i like fvck words!. Ketika lu ada di posisi enak, dont ever say the oh-so-wise-yet-strong-words, you are the one who talk. Slap me in the face, karena beberapa orang *termasuk gue* kadang terlalu gampang ngomong tanpa merasakan. Karena ketika lu ada di posisi sebenarnya, itu sulit. Thats why, gue angkat topi deh buat mereka yang bisa menyelaraskan antara teori dan praktek, and i am still learning to become one, huaaaaa *nangis guling guling*.
So, gue mulai membagi mimpi mimpi gue, dengan kalian. Ngebaca ini nggak akan nambah pahala kalian atau naikin jatah bulanan anak kosan, tapi gue hanya ngerasa, it will be nice if i share my dream with the others. Ini gerakan #AminforDita muahahahha. No no, saat ini, gue juga akan mengaminkan segala mimpi mimpi para readers gue ulululuuu u.u
Mungkin gue punya sedikit mimpi, mereka nggak mewah mewah amat, cuma mimpi abg abg labil sederhana, no no, bukan mimpi cari jodoh juga mentang mentang labil :p. Tapi mungkin memang berhubungan dengan itu, mauahaha.
Firstly, kalian yang jadi anak dengan adik kakak selusin pasti nggak bisa ngerasain rasanya jadi anak tunggal. Ketika masih imut imut minyi minyi gitu, gue udah biasa rasanya pulang kerumah, Assalamualaikum, lalu krik krik. Orang orang mungkin menganggap itu menyedihkan, tapi trust me, lama lama jadi biasa aja. Tapi bukan karena itu juga sih sebenernya, cuma gue penasaran, bagaimana rasanya hidup dengan banyak anak kecil dirumah. Gue berfikir mungkin gue akan punya anak banyak, biar bisa bikin kesebelasan lengkap dengan pemain cadangannya. Tapi mungkin rahim gue akan meronta dan memutuskan untuk kabur *emang bisa (?)*
Jadi gue bermimpi, mungkin suatu hari nanti ketika gue sudah cukup mapan, gue pengeeeeen banget punya adik adik asuh. Yaaa contohlah seperti Komunitas Anak Langit di Tangerang (Go google it if u dont know, it is really worth to know if you have same attention with children). Tadinya selama di Tangerang gue pengen banget sebenernya untuk ikut beraksi disana, but . . . gue terlalu malu untuk memulai aaaakkk, takut dikira anak ilang and bla and bla, dan gue nyesel -___-". Hanya saja, gue ingin membiayai mereka, bikin Indonesia kecil dirumah kayak Jolie - Pitt gitu, ingin membangun mereka menjadi pribadi yang pintar dan dapat merubah bangsa.
Nanti, kita tinggal dirumah di pinggir kota, langit langitnya harus tinggi dan punya halaman yang luaaaas banget. Gue akan menanami lahan itu dengan pohon buah - buahan, apapun itu yang bisa dimakan sendiri, mungkin beberapa bunga warna warni. Terkesan cewe sekali ya -___-" but i think it will be beautiful. Mengingat dulu di rumah gue yang lama, gue punya lahan sisa, nggak luas luas amat sebenernya, cukup untuk 2 motor, tapiii sering gue pakai untuk piknik piknikan sama tetangga, and it is quite fun! haha. Jadi nanti adik adik gue bisa main disana, punya temen untuk diajak main ditengah hecticnya dunia hoho. And we live happily ever after.
Dan satu lagi, gue pengen banget punya sekolahan, dengan kejujuran sebagai asas belajar, belajar bukan karna kewajiban tapi karena memang ingin belajar.Bukan berorientasi hasil, tapi proses. Gue sudah banyak kenal dengan apasih, sebutan sok suci karena nggak ikut membohongi diri sendiri. Kata kata yang selalu membekas dalam otak gue, kata kata di akhir kertas ujian Fisika pertama di SMA yaitu "Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun" dan gue fikir itu benar, karena bagi gue, ketika kejujuran sudah hilang, apalagi yang kita punya di dunia?, and it makes me think so hard. Kalau saja kejujuran ada di setiap nurani manusia, pasti KPK nggak perlu ada. Pasti akan sedikit anak kecil yang turun ke jalan. Pasti nggak akan ada bandar bandar bocoran. dan pasti temen temen gue nggak harus repot repot dengan segala macam GAN things itu.
Haaaah, i want to make a world more beautiful to be lived, but i just dont know how to act, and i just change my life instead. Ya gue nggak lantas juga ikut setuju bahwa kejujuran adalah sesuatu yang harus digembar gemborkan. Kejujuran itu datangnya dari hati yang dilatih untuk sedemikian rupa berlaku sesuai nurani. Mau lebih gampang? sering sering aja Solat, lama lama kalian akan ngerasain nggak enaknya ngelakuin sesuatu yang nggak bener dan melenceng dari kaidah. Bukan sok bener, tadinya pun gue nggak terlalu yakin yakin amat soal ini, tapi setelah membuktikan, ternyata emang bener :"), go try if you dont believe me.
Yah gue pernah ngobrol soal ini dengan seorang teman, she is such a "perkasa" girl, strong willed heart, temen yang berbeda 180 derajat dengan gue tapi secara mengejutkan kita bisa bahagia bahagia aja duduk satu meja setahun, you can check her blog. No, she wont babbling about life, love, and crazy story about abg abg labil like me, but it is worth to visit, go click this if you curious, hoho. Dia bilang kalau impian gue itu menyangkut sistem secara luas. It is nearly impossible to change a system if you are just alone who fight for the changes. Jadi satu satunya cara untuk mengubah iklim pendidikan seperti yang gue impikan hanya menjadi Menteri Pendidikan. It sounds good hahaha. Walaupun gue masih blank gimana caranya, tapi ngebayanginnya mungkin merepotkan, tapi bisa ikut membangun anak anak Indonesia jadi satu yang cetar membahana itu, menyenangkan.
Haah well, it is just my dream, it makes us alive, isnt it?. Go dream, dan untuk mereka yang masih fight sama hidup, sesekali mungkin kalian harus bermimpi, bayangin aja sesuatu yang bener bener impossible, if it not you, if it not this scumbag condition. Without any burden, risk, and fail. Go dreaming like a child, sometimes you need it.
Saat itu baru kita sadar bahwa punya kesempatan untuk bermimpi itu suatu kemewahan. Bukan berarti that dream become easily possible, but, we just want to . . . dream it. It is simply because that makes us happy. Saat itu, kita bebas bermimpi tanpa perlu memperhitungkan resiko gagal dan segala kesulitan. Gue dulu mungkin berkata "apaan sih, mimpi itu kan tergantung orangnya, lu aja yang terlalu lemah buat ngejar" and then now, i like fvck words!. Ketika lu ada di posisi enak, dont ever say the oh-so-wise-yet-strong-words, you are the one who talk. Slap me in the face, karena beberapa orang *termasuk gue* kadang terlalu gampang ngomong tanpa merasakan. Karena ketika lu ada di posisi sebenarnya, itu sulit. Thats why, gue angkat topi deh buat mereka yang bisa menyelaraskan antara teori dan praktek, and i am still learning to become one, huaaaaa *nangis guling guling*.
So, gue mulai membagi mimpi mimpi gue, dengan kalian. Ngebaca ini nggak akan nambah pahala kalian atau naikin jatah bulanan anak kosan, tapi gue hanya ngerasa, it will be nice if i share my dream with the others. Ini gerakan #AminforDita muahahahha. No no, saat ini, gue juga akan mengaminkan segala mimpi mimpi para readers gue ulululuuu u.u
Mungkin gue punya sedikit mimpi, mereka nggak mewah mewah amat, cuma mimpi abg abg labil sederhana, no no, bukan mimpi cari jodoh juga mentang mentang labil :p. Tapi mungkin memang berhubungan dengan itu, mauahaha.
Firstly, kalian yang jadi anak dengan adik kakak selusin pasti nggak bisa ngerasain rasanya jadi anak tunggal. Ketika masih imut imut minyi minyi gitu, gue udah biasa rasanya pulang kerumah, Assalamualaikum, lalu krik krik. Orang orang mungkin menganggap itu menyedihkan, tapi trust me, lama lama jadi biasa aja. Tapi bukan karena itu juga sih sebenernya, cuma gue penasaran, bagaimana rasanya hidup dengan banyak anak kecil dirumah. Gue berfikir mungkin gue akan punya anak banyak, biar bisa bikin kesebelasan lengkap dengan pemain cadangannya. Tapi mungkin rahim gue akan meronta dan memutuskan untuk kabur *emang bisa (?)*
Jadi gue bermimpi, mungkin suatu hari nanti ketika gue sudah cukup mapan, gue pengeeeeen banget punya adik adik asuh. Yaaa contohlah seperti Komunitas Anak Langit di Tangerang (Go google it if u dont know, it is really worth to know if you have same attention with children). Tadinya selama di Tangerang gue pengen banget sebenernya untuk ikut beraksi disana, but . . . gue terlalu malu untuk memulai aaaakkk, takut dikira anak ilang and bla and bla, dan gue nyesel -___-". Hanya saja, gue ingin membiayai mereka, bikin Indonesia kecil dirumah kayak Jolie - Pitt gitu, ingin membangun mereka menjadi pribadi yang pintar dan dapat merubah bangsa.
Nanti, kita tinggal dirumah di pinggir kota, langit langitnya harus tinggi dan punya halaman yang luaaaas banget. Gue akan menanami lahan itu dengan pohon buah - buahan, apapun itu yang bisa dimakan sendiri, mungkin beberapa bunga warna warni. Terkesan cewe sekali ya -___-" but i think it will be beautiful. Mengingat dulu di rumah gue yang lama, gue punya lahan sisa, nggak luas luas amat sebenernya, cukup untuk 2 motor, tapiii sering gue pakai untuk piknik piknikan sama tetangga, and it is quite fun! haha. Jadi nanti adik adik gue bisa main disana, punya temen untuk diajak main ditengah hecticnya dunia hoho. And we live happily ever after.
Dan satu lagi, gue pengen banget punya sekolahan, dengan kejujuran sebagai asas belajar, belajar bukan karna kewajiban tapi karena memang ingin belajar.Bukan berorientasi hasil, tapi proses. Gue sudah banyak kenal dengan apasih, sebutan sok suci karena nggak ikut membohongi diri sendiri. Kata kata yang selalu membekas dalam otak gue, kata kata di akhir kertas ujian Fisika pertama di SMA yaitu "Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimanapun" dan gue fikir itu benar, karena bagi gue, ketika kejujuran sudah hilang, apalagi yang kita punya di dunia?, and it makes me think so hard. Kalau saja kejujuran ada di setiap nurani manusia, pasti KPK nggak perlu ada. Pasti akan sedikit anak kecil yang turun ke jalan. Pasti nggak akan ada bandar bandar bocoran. dan pasti temen temen gue nggak harus repot repot dengan segala macam GAN things itu.
Haaaah, i want to make a world more beautiful to be lived, but i just dont know how to act, and i just change my life instead. Ya gue nggak lantas juga ikut setuju bahwa kejujuran adalah sesuatu yang harus digembar gemborkan. Kejujuran itu datangnya dari hati yang dilatih untuk sedemikian rupa berlaku sesuai nurani. Mau lebih gampang? sering sering aja Solat, lama lama kalian akan ngerasain nggak enaknya ngelakuin sesuatu yang nggak bener dan melenceng dari kaidah. Bukan sok bener, tadinya pun gue nggak terlalu yakin yakin amat soal ini, tapi setelah membuktikan, ternyata emang bener :"), go try if you dont believe me.
Yah gue pernah ngobrol soal ini dengan seorang teman, she is such a "perkasa" girl, strong willed heart, temen yang berbeda 180 derajat dengan gue tapi secara mengejutkan kita bisa bahagia bahagia aja duduk satu meja setahun, you can check her blog. No, she wont babbling about life, love, and crazy story about abg abg labil like me, but it is worth to visit, go click this if you curious, hoho. Dia bilang kalau impian gue itu menyangkut sistem secara luas. It is nearly impossible to change a system if you are just alone who fight for the changes. Jadi satu satunya cara untuk mengubah iklim pendidikan seperti yang gue impikan hanya menjadi Menteri Pendidikan. It sounds good hahaha. Walaupun gue masih blank gimana caranya, tapi ngebayanginnya mungkin merepotkan, tapi bisa ikut membangun anak anak Indonesia jadi satu yang cetar membahana itu, menyenangkan.
Haah well, it is just my dream, it makes us alive, isnt it?. Go dream, dan untuk mereka yang masih fight sama hidup, sesekali mungkin kalian harus bermimpi, bayangin aja sesuatu yang bener bener impossible, if it not you, if it not this scumbag condition. Without any burden, risk, and fail. Go dreaming like a child, sometimes you need it.
ini balon *ya terus kenapaaaahhh -__-"*