Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.




Puluhan kilo jauhnya dari kamu, bintang di atas sana masih sama terangnya seperti di kota itu. Tentu saja langit itu sejernih embun pagi yang memantulkan sinar mentari, tentu saja tak ada rintik hujan yang datang satu satu membunuh dan meretas kenang, tapi apakah kau bisa jelaskan, kenapa malam ini, rindu ku masih saja minta untuk disiangi dan diperhatikan walau tak ada hujan. Sungguh, aku sebingung pengembara yang kehilangan peta, aku tau, derap langkah akan mantap dengan bisikan hati, tapi ketika hati saja tak tahu arah untuk menetap, bagaimana aku bergerak?. 

Aku pasti melihatmu lagi, suatu hari, entah kapan, entah dengan siapa di sisi lengan siapa. Karenanya dibawah almamater itu aku menunggu, dibawah kata takdir aku menaruh mimpi. Menyimpannya rapat dalam hati, karena kamu, sungguh kamu, Sirius, terlalu terang jika kupegang dengan jari jari polos ini, tapi hangatnya terlalu nyaman sampai aku tergoda untuk menetap, atau setidaknya, cukuplah aku menyimpanmu dalam dekap di tanah khayalan yang kau tak pernah tau ada, dalam rasa yang tak pernah ku inginkan keberadaannya. Ah, kenapa hati ini selalu jatuh lagi bahkan sebelum ia sempat untuk menata diri. 

Rasa itu kusimpan dalam rapat. Dengan kata aku lari, pada semesta kutitip rasa. Terlalu besar!, kataku. ini seperti uranium liar yang partikelnya bergerak terlalu cepat jika kulepas begitu saja, boom! sesederhana itu aku hancur. Karenanya, kusimpan energi ini untuk cadangan hidup. Ia nyaman, aku utuh, hampir dan mungkin. Dan dalam malan aku tenggelam, bersama kamu, ribuan kali, ya, tentu saja masih dalam mimpi yang kunikmati sendiri.
Ah sial, gadis disana punya mimpi yang sama, Kamu, dan sialnya, aku jatuh cinta pada setiap kata yang ia rangkai indah indah, ya, sebelum kutau kalau rangkaian kata itu perlahan mengeja satu nama, Kamu. Tapi setelah tau pun ya, aku masih jatuh cinta, pada Kamu, pada tulisannya akanmu. Ah maklum saja, toh aku hanya junior yang memanen rasa terlalu cepat, kata orang hanya kagum yang salah pengertian. tapi ya, aku jatuh cinta dengan kalian berdua Kak. ah matilah aku dalam bingung. tapi setidaknya kali ini, aku dapat jatuh cinta dengan sehat, haha haha.
-dari si pesakitan yang akhirnya punya akal lagi untuk berfikir ulang tentang rasa-
assalamualaaikuuuum! jadi ini dengan reporter dita melaporkan langsung situasi mudik hari kecepit dari atas kereta logawa menuju pwt tercintah. eaaaa, entah kata terakhir itu muna apa nggak, tapi somehow, gue mulai nyaman tinggal di kota kelahiran mendoan ini, emaap, maksud gue kota kelahiran pangsar soedirman.


eksis dikit

Agak sedih sih, bukan karena liburan gue tanpa sarapan nasi kuning itu udah abis (walaupun itu juga sama ngenesnya), tapi karena ketika sampai di kos, ada jurnal yang udah manggil2 gue sejak gue di salatiga, minta diperhatikan dan haus akan sentuhan pulpen standard murahan. iyah.... jurnal gue belum selesai padahal kamis praktikumnya udah dimulai. walaupun asistennya unyu2, tapi tetep aja, kalo masalah ginian ya gak ada toleransi bagi mereka yang jurnalnya hampa kata2. jurnal lu hampa, maka nilai e menyapa :""". sebenarnya sih gue dan ciwi2 yang lain sudah punya misi terselubung berhubung asistennya cowo, memberi mereka perhatian dan segala keunyuan yang mereka butuhkan, tapi sampe sekarang misi itu gagal total :""". oke sip yang tadi gue bercanda, walaupun memang angan2 itu sempat terbesit dan dianggap sebagai solusi ampuh mengatasi asisten yang kalo kasih nilai bikin kita gila. ya helllowww! gimana gak gila, dia ngasih nilai2 perbatasan yang bapuk. 79. sebenernya sih gue belum pernah jadi saksi hidup atas fenomena itu, tapi gue punya saksi bisu yang menceritakan semuanya, yaitu, awetan kakak kelas. dengan tulisan udah miring2gak penting, kertas yg keriting gimbal, straples sana sini, dengan segala bukti kerajinan itu, dia tetep aja dapet 79. bapuk sebapuk bapuknya nilai -____-". eh tapi akhirnya gue tau kalo ternyata nilai 79 untuk suatu jurnal itu udah tergolong bagus, tapi rasanya ngeliat nilai kepala 7 itu agak eergh ya, apalagi kalo cuma kurang 1 dari 80 :p

itu baru satu jurnal, kemungkinan di semester depan gue akan punya beberapa jurnal tambahan yang deritanya mirip2 dikit. dan dengan catatan, semua jurnal ini sampai akhir harus ditulis tangan, pake cinta biar gak sakit hati, dan ini hanya terjadi di prodine inyong -,-. tapi mudah2an di angkatan gue, tradisi seperti itu sudah dimusnahkan. dan semoga, semoga, sampai keajaiban itu terjadi gue masih bisa melewatinya dengan selamat, amin Allahuma amin :"). 

oke, walaupun begitu jangan biarkan jurnal itu menghantui perjalanan kita kali ini. back tooo laporan diatas kereta. berhubung gue lagi laporan langsung, gue ingin memberikan tips and trick buat kalian sesama maba yang mulai harus terbiasa dengan moda transportasi satu ini. apalagi yang letak rumah dan kampus jauh bingits, pasti mau gak mau harus naik kereta untuk sampai di rumah lagi. lalu kenapa kereta? karna lebih cepat dan ongkos yg ramah sama dompet anak kos :", I feel your pain lads :"

ini kereta yang gue naikin kemaren. oke . .  its just in my dream *timpukbatako*


bingung adalah hal yang pasti ada ketika tiba2 harus beli tiket kereta yang dari awal ngurus sendiri. gak tau ya untuk yg udah terbiasa, tapi gue, jujur, sebagai anak yang apa2 biasanya diurusin sama ortu, ngerasa bingung dan takut ketika harus pesen kereta sendiri. tapi karena berhubung tuntutan kangen-banget-masakan-nyokap, maka jadilah gue bondo nekat, dengan bekal rute jalan yg persis kaligrafi hasil gambaran kakak kos, gue tancap gas menuju stasiun. sepuluh menit masih lancar, 20 masih santai, 30 menit gue mulai gelisah, maneeeeee stasiunnyaaaaa!!. kata kakak kos, seharusnya gak lebih dari 15 menit untuk sampai kesana, tapi ini, aroma2 nyasar mulai tercium di hidung gue. maka jadilah, dengan modal nekat dan bahasa indonesia yang sengaja dimedok2in, bertanyalah gue di setiap lampu merah menyala. dan dengan ajaibnya sampailah gue di stasiun setelah bantuan petunjuk dari beberapa bapak2, hasil sksd si anak jawa abal2. 

lucunya adalah ternyata....... saat gue sampai kos, si tetangga kos yang mendengar percakapan gue tadi pun bertanya
"loh dit? emang tiket keretanya udah abis?"

dan dengan kebanggaan setinggi langit, maka gue pun menjawab "gak koook, niiih gue udah beli dong tiketnya, muahhahha"

"lah terus lu ngapain ke tadi nanyain rute ke terminal?"

"oh emang iya ya" segala bling bling kebanggan tiba tiba luruh, dan gue cuma bisa tersenyum kecut.

sial, ternyata gue yang salah nanya seharusya stasiun, dan bukan terminal -____-". dan ajaibnya, dengan berbekal rute ke terminal, gue bisa sampe juga ke stasiun :"") bakat kepo gue yang suka nanya2 ternyata ada gunanya juga.

balik lagi ke cerita, akhirnya gue touchdown terminal, emaap, stasiun. pertama sempet bingung juga ngeliat rutenya, itu jadwal kereta rumitnya udah kayak tts bagi gue yang ogah repot. sebenernya sih bisa aja gue liat inet, tapi gue pengen ngerasain aja gimana rasanya jadi anak ilang, luntang lantung di stasiun, tampang melas menatap papan jadwal kereta, itu sensasi yg tidak bisa digambarkan pake kata2 men! *oke ini alibi banget -,-.. tapi setelah bingung hadirlah pencerahan. melewati berbagai renungan dan pendalaman terhadap jadwal2 itu, akhirnya gue bisa mengerti bagaimana mekanisme penulisan jadwal kereta tersebut.

hal pertama yang harus kalian lakukan sebagai calon penumpang kereta amatir adalah, membawa orang lain yang lebih mengerti soal mekanisme pembelian kereta, bisa juga orang dengan kualifikasi tambahan yaitu manis, tidak sombong, dan bertopping cool, *uhuk kayak-gue-gitu*. seenggaknya orang2 itu akan menuntun kalian, jadi tampang agak bego karna tidak mengerti bisa sedikit diminimalisir karena tampang begonya bisa jadi dua. nah jika temen2 kalian ternyata sama nggak ngertinya, maka jangan sedih! justru kesempatan itu harus dimanfaatkan sebaik2nya dengan menjadi pioneer, maka kalian akan menjadi individu yang dibutuhkan, tenang! gue akan menuntun kalian agar kalian tidak tersesat dan tahu arah jalan pulang agar tidak seperti butiran debu. 

jika hal itu terjadi, maka segeralah kalian berangkat ke stasiun. Bisa bertanya kepada dedengkot kos yang lebih profesional tentang lalu lintas lokal, dan yang perlu dicatat dan amat sangat penting adalah, jangan sampai salah bertanya rute, salah jatuh cinta boleh! (kasus salah jatuh cinta pada abg adalah normal dan perlu untuk meraih titik kedewasaan sebagai manusia #wisedita) tapi soal ini, jangan sampai salah. jangan seperti cewek absurd yang tadi disebutkan diatas. 

nah kalau sudah sampai dan update status *jikadiperlukan. maka segeralah kalian melihat papan jadwal. jangan cari kota tujuan kalian di papan jadwal (khusus untuk tujuan yang bukan termasuk kota besar eaa), karena biasanya, yg dituliskan adalah nama kota awal dan akhir pemberhentian, dan biasanya itu kota2besar. nah kota kota tujuan kalian biasanya ada di antara rute tersebut. itu yg harus kalian cari tau, kira2 kereta ini lewat sini nggak yaaa. gitu. atau mau lebih gampang lagi? liat inet, tepatnya di web KAI PT. KAI. disana kalian tinggal memasukkan kota asal dan tujuan, maka triiiing sekejap langsung muncul daftar kereta apa saja yang bisa dibeli lengkap dengan harga dan jadwal keberangkatan. atau bagi kalian yang fakir koneksi dan duafa kuota, jangan sediiih, disana ada customer service yg bisa mencarikan kereta apa yg sesuai dengan tujuan lu lu pada. cepat, tepat, dan buat yg cowo2 mungkin bisa sekalian minta nomer mbak2 csnya, *duuuh begitu gue sangat mengerti kalian boys* kalo udah tau kalian tinggal ngisi form di stasiun dan bayar.


oiaa, masalah form. pertama kali juga gue bingung, gue fikir pembelian tiket bisa langsung di loket, kita ngomong mau naik apa, dan si mbak mbak cs langsung mencetak tiketnya, gujes to the gujes tinggal berangkat deh. tapi ternyata tidak semudah itu kawan. sebelum ke loket, kalian harus mengisi form pelanggan, disana kalian akan menuliskan nama kereta, tujuan, dan no. identitas, ngisinya santaI aja, jangan tegang, jangan takut salah, kan nanti ada remedial #loh. yah pokoknya isi apa yang seharusnya di isi dah. gampang, ini ciiyus.

dan sampailah kita di tahap terakhiiiiirr! yeeaay. dengan senyuman penuh kebahagiaan, dada dibusungkan, pasang muka terkeren, dan dengan bangga yang setengah hidup, segeralah kalian menuju loket. dan bayar, lunas, karna nggak biaa nyicil. dan selesailah tahap pembelian tiket, tinggal nunggu hari h ketika kalian, akhirnya pulang dan makan masakan mama :").



aaahh, i can die happily :")


oia satu lagi tentang tipe kereta. gue sarankan untuk anak2 kos yg tujuan dekat dan bukan ke jakarta, maka lebih baik beli tiket ekonomi. selain ngirit, dengan naik kereta eko kalian bisa tau bahwa ternyata, dunia ini, gak sesempit bb, whatsapp, mobil, gaul, dan segala teman2 hedonnya yang sejenis. disini kalian bisa belajar rasanya bersyukur, dan menghormati orang lain, dan menghormati uang. dan gue kasih tau ya, jangan heran kalau naik kereta ini kalian bisa cengengesan sendiri dijalan, karna disini banyak hal absurd yg kadang terjadi. seperti gue yang baru aja ngeliat pemandangan lucu. salah satunya adalah ngeliat kepala botak taruna polisi berwajah sangar dan berbadan tegap, dengan santainya, dielus elus anak kecil, sambil ngobrolin hal yang gak kalah absurd. coba dong lu bayangin kalo yang megang adalah sesama laki2 dewasa. *plok plok* (suara telapak beradu sama botak pelontos) "mau kemana mas tujuannya?" gue gak yakin gue bakal selamat buat nyeritain itu ke kalian *lebaybodoamat*. 

dan naik kereta bisa nambah kenalan, berbagi cerita! entah ya, mungkin karena tempat duduk kereta yang berhadap - hadapan, kita jadi merasa harus untuk bersosialisasi sama penumpang lain dalam satu pasangan bangku. gue sih belum punya banyak kenalan, secara baru beberapa kali juga naik kereta, tapi gue yakin setelah ini akan lebih banyak orang yang bisa diajak berbicara dan bertukar cerita di atas kereta. salah satunya seperti dulu, gue pernah ketemu sama om om yang katanya sih juragan kebun durian di baturraden sana, katanya. dia cerita macam macam, yaaa yang pasti tentang bisnisnya sebagai pengusaha durian yang sekali panen omsetnya bisa sampai berjuta juta. dia pun menunjukkan foto hasil produksi duriannya, katanya. kenapa harus ada kata yang digarisbawahi? yep, sebaik apapun orang itu kelihatannya, namanya baru ketemu sekali jangan langsung percaya aja sama apa yang orang lain omongin. kecuali kalo kita bisa baca pikiran macem om romy rafael -__-". tapi untuk foto itu sih kayaknya benar, dan durian itu GEDE! BANGET!

bukan foto asli ya (hellow, lo fikir gue mau minta foto dari si om, terlalu beresiko, nanti malah gue dikirimin foto yang lain, eh, who knows?) tapi kira kira segede gitu lah yaaa

 seukuran durian montong mungkin yaaa, tapi katanya sih itu varietas lokal yang udah disilang, duh dont know deh sebenernya bener apa nggak, tapi gue belaga bego aja dengan mengiyakan segala perkatannya dia. tapi ngeliat durian segede itu, duh ngeces bertebaran dimana mana -__-". dan disamping itu gue agak ngeri juga sih, om om meeeen!. gue ngeri jadi korban para om om hidung belang -__-" *gue nggak mau jadi the next "Bunga" di acara reportase* jadi kadang gue memilih untuk pura pura tidur bzzzz.

dan satu lagi gue kenalan sama mas mas akademi kepolisian. dan bodohnya gue baru tau kalo di purwokerto ada Sekolah Polisi Negara, dooooh maklum maba -__-"'. iyah, dia yang kepalanya di plok plokin sama anak kecil tadi, haaha.

kira kira kayak gini unyunya . .  MUAHAHHA

gue duduk didepan mereka berdua para taruna polisi yang onyoeh onyoeh itu hahahaha. agak kecewanya, dia ngajak ngobrol setelah hampir sampai, aaaaaakkkkkk. padahal daritadi gue sudah menunggu untuk diajak ngobrol :""", kenapaaah kenapaaah cewek itu cuma bisa nunggu. yah walaupun sekejap, cukup laaah bikin hati gue seneng dan melupakan segala kegalauan yang numpuk karena berita buruk sebelum naik kereta tersebut, muahahahha. kayak Tuhan tuh menunjukkan, cowok cowok kece diluar sana itu masih banyak, lo tinggal milih tipenya, Tuhan yang nyariin, tapi dengan konsekuensi lo juga harus mengerenkan diri selama proses tersebut, karena kita nggak tahu kapan Tuhan akan mempertemukan kita dengan pria pria keceh tersebut, bisa jadi pada saat yang tidak terduga seperti diatas kereta ini kan. nah jadi  nambah lagi deh keuntungan naik kereta ekonomi, yaitu cari jodoh! MUAHAHAHAHA. kalo udah kayak gitu, jadilah kalian pasangan Kueren Cekaleeeeeh, muaahaha.

eh tapi . . . perasaan tadinya kita ngomongin kereta ya, kenapa jadi ke jodoh jodoh segala, MUAHAHAHA. good abich. yah, udah deh, sekian dulu yaaaa laporannya. btw, laporan diatas nggak jadi laporan langsung, awalnya mungkin langsung, tapi setelah itu diupdate lagi, lagi dan lagi. karena sumpah, nulis diatas kereta yang jalan, dengan hape mungil ini rasanya tekanan batin karena typo dimana mana. selain itu, ini postingan panjang buangeeeeet, hoho. happy reading and travelling guys, xoxoxo.
dibawah sana kedua tangan itu masih ragu untuk mengait yang lain. canda di pinggir jalan mematikan panas di terik siang. mereka bersisian di bawa kanopi pohon akasia pinggir jalan, obrolan mengalir tak peduli sekencang apa suara lalu lintas minta untuk didengarkan. saat itu, mereka abadi. saat itu, akan selalu jadi memori.


(terinspirasi dari kecanggungan dua remaja berseragam putih abu abu di pinggir jalan kota madiun, lover will always be loveable)
syairku patah

 aku tak lagi sempurna

kata berima tak tentu

alurnya hilang

surut dengan rasa

hatiku gagal terbentuk utuh

ia jatuh lagi untuk kesekian kali

salah langkah

aku terlalu cepat mulai lagi

luka ini kembali menganga perih

"ini tanda", bisiknya

tanda untuk melepaskan rasa yang seharusnya tak ada

rasa yang mungkin tak akan pernah lunas

sampai nanti waktu membuatnya lupa

tertutup debu

gugur seperti daun tua

hancur seperti kayu dibakar api

apinya mati, abunya tertiup angin

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lenyap

Ini kota yang kau tak bisa percaya, pada lelaki berhati baik, pada penjahat bermuka dua, sama.

Ini kota yang derap langkahnya memburu. paginya dimulai terlalu cepat, dikejar waktu, tekanan uang.

Ini kota yang paginya kelabu, dengan asap mengepul menyesakkan. Segala bunyi dalam kemacetan minta untuk didengarkan.

Dan ini kota yang membuatku rindu, setengah mati. Dengan bau embun pagi - pagi sekali, ketika yang ada hanya satu dua manusia yang terlalu rajin untuk bekerja. Aku salah satu pecandu aroma pagi, ketika jernihnya menyegarkan, ketika sunyinya menentramkan.

Tetapi, kota ini juga yang membuatku datuh cinta, pada dua buah roti canai dan semangkuk kari di daerah pecinan. Tak lupa hangatnya tawa ditengah kafe pinggir sungai, roti bakar, mi instant hangat, dan canda.

Sedihnya, narasi diatas tinggal memori. Disini, saat ini, aku butuh one way ticket. Untuk kembali kesana, ke masa lalu, menghambur ke pelukan kawan lama. Semoga kalian tak berubah, aku rindu. LIburku membunuh, aku ingin kembali. Secepatnya, entah kapan.



-Di kota orang-
Pagi cinta, terimakasih dan maafku adalah teh di cangkirmu yg baru diseduh pagi ini. pertama . . . terimakasih karena telah hadir secara tiba tiba, melompat dari galaksi entah yg indahnya sampai di hati. Membawa setumpuk cerita akan masa lalu dan segala mimpi. Lalu aku secara sadar menyelipkan namamu di hening malam, ditengah doa yg lamat lamat terucap, di kerinduan umat akan Illahi. Rinduku kali ini terbagi dua. sesederhana manusia biasa, seindah ciptaan Tuhan. kedua . . . maafkan diri ini yg jatuh cinta tanpa peringatan, tanpa ijin, karena satu yang kau tau kita hanya teman biasa. Kecuali aku yang menempatkanmu satu strata lebih tinggi dibanding yang lain, perlahan lahan, sampai hati ini terkejut ternyata kau sudah merajai bahkan sebelum aku berkata, "aku ingin mulai lagi".


6.23 p.m. pwt

Selamat minggu pagi cintaku readers munyumunyuuu, ini gombalan untukmuu, cemungnundh eaaaaa~ hahahaha


selamat datang di pertarungan sesungguhnya, pertarunganmu paling besar, kamu dan dunia. yang jadi taruhan adalah mimpi setinggi langit, versus realita di dalam genggaman dunia. siapa yang paling kuat, mimpimu atau dunia? kau bisa lihat letak mimpimu ketika sampai akhir, masih menggantung ringan di langit langit atau sudah telak jatuh ditarik gravitasi?. hasilnya? tergantung kamu, si anak kecil yang dulu memakai jubah seadanya, berteriak pahlawan ke seantero sekolah, masih sanggupkah ia memegang mimpi, meyakininya sepenuh hati. 


well, catatan ini sebagai pengingat untuk gue, kalian, dan mantan superhero kecil lain yang sekarang menuju untuk jadi superhero sesungguhnya. gue masih ingin percaya pada mimpi mimpi yang digantung di langit tertinggi. gak peduli seberapa kejam gravitasi, tali yang gue pakai kali ini lebih kuat dari gaya tarik semu itu sendiri. semoga kita bisa, bismillah
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • 07.26
  • A for Adam! A for Me!!
  • replacement
  • susu jahe hangat

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates