Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Pagi cinta, terimakasih dan maafku adalah teh di cangkirmu yg baru diseduh pagi ini. pertama . . . terimakasih karena telah hadir secara tiba tiba, melompat dari galaksi entah yg indahnya sampai di hati. Membawa setumpuk cerita akan masa lalu dan segala mimpi. Lalu aku secara sadar menyelipkan namamu di hening malam, ditengah doa yg lamat lamat terucap, di kerinduan umat akan Illahi. Rinduku kali ini terbagi dua. sesederhana manusia biasa, seindah ciptaan Tuhan. kedua . . . maafkan diri ini yg jatuh cinta tanpa peringatan, tanpa ijin, karena satu yang kau tau kita hanya teman biasa. Kecuali aku yang menempatkanmu satu strata lebih tinggi dibanding yang lain, perlahan lahan, sampai hati ini terkejut ternyata kau sudah merajai bahkan sebelum aku berkata, "aku ingin mulai lagi".


6.23 p.m. pwt

Selamat minggu pagi cintaku readers munyumunyuuu, ini gombalan untukmuu, cemungnundh eaaaaa~ hahahaha


selamat datang di pertarungan sesungguhnya, pertarunganmu paling besar, kamu dan dunia. yang jadi taruhan adalah mimpi setinggi langit, versus realita di dalam genggaman dunia. siapa yang paling kuat, mimpimu atau dunia? kau bisa lihat letak mimpimu ketika sampai akhir, masih menggantung ringan di langit langit atau sudah telak jatuh ditarik gravitasi?. hasilnya? tergantung kamu, si anak kecil yang dulu memakai jubah seadanya, berteriak pahlawan ke seantero sekolah, masih sanggupkah ia memegang mimpi, meyakininya sepenuh hati. 


well, catatan ini sebagai pengingat untuk gue, kalian, dan mantan superhero kecil lain yang sekarang menuju untuk jadi superhero sesungguhnya. gue masih ingin percaya pada mimpi mimpi yang digantung di langit tertinggi. gak peduli seberapa kejam gravitasi, tali yang gue pakai kali ini lebih kuat dari gaya tarik semu itu sendiri. semoga kita bisa, bismillah
aku menulis kembali untukmu. kamu butuh aku dalam setiap lamun yang datang lagi pada akhir hari. ketika bayangannya menyita waktu dan sepenuh hatimu kembali meretih lesu. ia lelah katanya, berkutat pada hal yang sama, cerita yang tak kunjung berbeda warna, biru. 

tepat ketika air matamu jatuh, untuk kesekian kali, ya, kau masih butuh aku. pangeran mimpi. aku datang lagi. aku kembali menunggumu di padang rumput hijau biasa. pintu masuknya adalah menutupnya kelopak matamu. pelukanmu yang mengerat di boneka itu, dengan air mata yang terus mengalir seiring larutnya malam, hatimu tak kunjung tenang, detaknya memburu waktu, memburu rindu. saat itu kau berteriak dengan suara yang hanya didengar oleh aku, si pangeran mimpi. hatimu berteriak cukup kencang malam ini, aku lelah!. dan itulah panggilan atas kemunculanku. 

dibawah pohon rindang berkanopi lebar. diselimuti angin yang berhembus sejuk. padang familiar itu memang milik kita, tempat aku menunggumu di keheningan. dan ketika itu, bersama senyap aku ada, hembusan nafasku selalu tenang, aku tak punya emosi lain selain sayang. sayang untukmu, yang menjadi makhluk pecandu rindu, sakit, dan perih. 

disana, di kejauhan, tanganmu sibuk mengusap air yang masih saja turun. gaun tidur putih di tubuhmu menjuntai, terbang seiring angin, seolah berteriak senang dengan kehadirannya di padang hijau ini, tapi kau, tetap tak bergeming. kedua tangan itu masih terlalu kecil untuk menghapus air mata yang menetes tak kunjung usai, ia ikut bersedih karna seharusnya ada tangan lain yang ia genggam, penyatu hati ketika ia luka seperti ini. kau melihatku di tengah selapis air di pelupuk itu. mungkin bayangku buram, mungkin tak bersinar, tapi aku masih sesuatu yang kau anggap familiar. selalu ada walaupun dunia berguncang dan sisinya berubah terbalik, bawah jadi atas, dan sebaliknya, kau tau, aku masih milikmu di alam sadar paling bawah. 

ketika itu senyummu menyambutku. senyum yang terpaksa ada ditengah kerumitan cerita, perasaan yang entah dimana. senyummu kali ini terasa terlalu getir untuk dianggap senyum sapaan. dan bukannya aku sedih melihat itu, tapi memang karna getir ceritamu itu aku ada, akupun bukan manis yang bisa jadi penawar, tapi dadaku masih seluas itu untuk menahan segala tekanan dari cerita yang akan kau bawa di setiap pertemuan. aku adalah divider perihmu setiap kali kau butuh, hal yang kau dan aku sama sama tau, mengerti. 

ketika kau duduk di sampingku, seperti biasa tangan ini langsung merangkulmu, mengelilingi punggung yang terasa semakin ringkih seiring dengan tangismu ketika bercerita. membuatmu senyaman yang kau mau, aku sedia segala rasa yang kau butuhkan, dan aku tau pasti apa yang paling kau inginkan, aman. dna aku mengeratkan pelukan di tubuhmu, agar konsentrasi hangatnya terasa sampai hati. agar kau tau, apapun yang terjadi, disini akan selalu aman, disini ada aku. melindungimu dari segala realita yang belum siap kau hadapi, melindungi dari segala cercaan manusia lain yang berani menjuri pilihan yang kau pilih. melindungimu dari beberapa manusia yang menyakiti, paling tidak untuk malam ini, sampai besok, ketika kau akhirnya terbangun dengan mata sembab dan wajah lesu. 

ditengah peluk kau bercerita apa yang terjadi, sesekali terbata, dipotong sengguk tangis dan pilek yang seirng muncul jika saat seperti ini, di lain waktu cerita itu sampai di titik krisis, sampai badan kurus itu bergetar tertahan dibawah rangkulan lenganku, yang langsung sigap kueratkan, menjagamu dari tekanan yang terlalu. terkadangpun, ketika kau tak butuh tidur lelap, ceritamu berhenti diujung jalan, sedih semakin berkurang dalam alur yang kau bawa, kau mulai bercerita banyak hal tentang hidup, kau lupa kesusahan yang ada, alasan kau datang kemari dan keberadaanku awalnya. lalu kita bercerita sampai larut kala itu (walaupun padang ini tak pernah kenal malam), sampai kau tertidur dengan wajah menyimpan senyum. walau aku hanya makhluk khayal yang eksistensinya semu, tapi aku suka melihatmu seperti ini. kau terlihat cantik, hal yang kadang kau keluhkan ketika bercerita tentang lelaki lelaki arogan yang mengagunkan fisik. kau sungguh secantik itu. 

itu jika pada akhirnya kau bisa mengatasi beban itu sendiri, jika tidak, badai malam itu butuh waktu lebih lama di tidurmu. tangismu tak berakhir, beberapa waktu semakin kencang, aku menghembus nafas panjang, tanganku masih memelukmu selagi kau bercerita di tengah nafas yang patah2 karna sedihmu kelewat berat. aku berkata segala hal yang kau butuhkan. pelukku mengerat, membugkusmu seluruhnya ketika tangis itu semakin kencang, lisan ini diam, mendengarkan segala kata yang kau ucapkan dibawah sana, sampai kau meraih ketenangan, aku tau kau hanya butuh didengarkan, butuh seseorang yang sepenuhnya tau bahwa kau tidak sekuat itu, melindungimu disaat saat seperti ini. dan ketenangan itu datang, badanmu mulai jatuh dibawah lenganku, kau tertidur setelah lelah bercerita. akhirnya, kataku. kecupan terakhirku singgahkan di keningmu ketika kau tertidur, diantara alis yang sesekali mengerut karna mimpi buruk, agar kau kembali tenang, agar kau tau bahwa aku masih disampingmu. menjagamu, sampai esok pagi kau bangun dengan perasaan penuh, senyum menghias, pikiran jernih, dan hati yang sudah sanggup menghadapi realita. ketika itu tugasku usai. dan dibawah pohon itu, tepat di dalam genggaman tanganmu kuselipkan secarik kertas yang isinya sama.

Aku akan selalu ada, cinta.
wind blows, send some hope
a hug is sent through years
burst a lot of kilometer that already matter
another curiosity of a happening
another anger, madness, missing
to the dearest that come so far
unreachable yet still loveable
i welcoming the past, feels you
familiar scent still lingering
freely flying in the air
then, it can be fixed
me definitely miss you

for my dangerous status that you may considered it as "gagal move on", i with no anxiety, lie, say that it is definitely not one of my story. well, maybe i used the moment, not the feelings. especially on the "scent" part. because of someone, i found that when you are in love, hurts, and another powerful feelings, you become the most sensitive creature in the earth, maybe not the most of people, but yep, it definitely happens on me, muahhaha. some scent become something that important to ruin my day. makes me remember of someone that makes me.so damnly missing him. and now, how time is the best medicine for certain scar, i come to forget that scent. for the person? it is the big lie if i say i forget that certain person, but yep, i may not forget him nor the things that he done after all this time. but maybe, i make it become one of the life time moment. an explanation for every single scar that left and become some proof that i am grown up, or actually, i have to grown up, a proof that i actually just a human that can go wrong, a girl that can become crazy over one person like the other girl, i thought it is the nature of an immature girl who still searching their own path to reach the tip of our maturity time, to become young, tough yey still fun, Woman.
"apalah aku ini dibanding kau yang terlalu melangit . . . terlalu tinggi"
Good sweet morning dear peopleeeee!!!!!!!
huaaaah, theres so many things that i got to tell you. so many things happen, unpredictable, yet, a little bi saddening, a little bit, happy. but well, it is life, right?

so, i've told you before that lately i try to push my self to the limit. get out from my comfort zone, try something new, i have to fight against a lot of afraid, anxious, shame, and the other burden feelings. and the result is i enter the debate championship in my faculty which named ADC "Agriculture Debate Championship". its just like a gambling for me to take a part in this championship. i havent join the same championship before, like all this debate contest. i am not that addict to some debating session with another people, hellow, i am the peace keeper dear ladies and gentleman, muahahahha. its a little narcissistic from me, but yep, i am not that kind of person. i thought that every one have their own arguments about seeing a thing, and that is not your business to persuade it and make them stand in the same page as you. i just don't used to do that, and take a part in this debate championship, with zero experience and all this grammar nazi, its like i try to reach my own death -____-"

firstly its a little bit strange, but it is changing my perception in debate. debate is not such hellish game like i thought before. it is done by some rule, and we just dont fight against each others. but yea, we are exchanging our arguments above the big heading, one to another which called motion. put every single rebuttal to the things that we dont agree. and like i said, it is hard enough to agree in some motion when actually our heart definitely say no, huaaaaa :"""", i am not that "munafik" person. but everything have their other side, it is depends on our point of view, whether it is black or white. you ruled the motion, not the vice versa. and after all the process, after all the debate session every night in the secre, got locked by the head of my dorm, got wet because of the rain that comes so unpredictable, finally . . . my team, surprisingly got the RUNNER UP!! yeaaaaay, hahahaha. 

my first medal, though it is just runner up, but it burns me everytime i see it :""

and now, i started to like it. it is the art of persuading people, with your thought, manor, and a little fact. and this time, i get a lot of knowledge, knowing new person, that changing my mind. like actually, the world we live in is not that narrow as "daun kelor". there are sooo many amazing person that already has a lot of experience, achievement, especially in debate. and its just "what the hell i am doing in the past 17 years". i just feel soo ordinary. and then i promise my self, to do that trial again. try try try myself beyond my own limitation, crisis, people, relationship and etc.

and now, after all that debate session, medal, crisis, and etc. having my night without that debate session just feel so strange to be through. it is that i lost something. maybe someday, if there is a chance to do that debate again, then i am in. if it is no, well, maybe my dear God has another thing that i should try :").i never knew that trying something new is this exciting.  

but ya, i still wonder what i lost the most, the euphoria, or the person. 
maybe for the last, it is just my bittersweet admiration, agree? :)

assalamualaikuuuum semuaaaaa!!!!
kayaknya udah lama banget gak nulis disini, menceritakan segala keabsurdan hidup yang akhir akhir ini makin absurd. gue hampir lupa kaau gue punya blog tersayang yang harus diberi tatih tayang, dan blog ini merupakan salah satu sarana gue untuk bercermin, karna menurut gue terkadang, ketika gue buntu maka gue menulis. ya nggak langsung ada bisikan ghaib juga sih yang bakal memberikan solusi atas segala masalah, tapi kadang, diri gue yang lain menemukan penawar masalahnya dari aliran kata yang gue susun dengan sabar. 

well, lately i nearly push my self to the limit which i make yesterday. belakangan gue mencoba hal hal baru, yang sebelumnya gue takuti, karena itu berada di luar zona nyaman yang selama ini terlalu nyaman. gue, yang tadinya mager untuk mengikuti segala ekskul dan kehidupan hectic sekolah mulai berubah. perlahan gue mencoba ikut beberapa ukm yang sebenernya sih belum sibuk sibuk amat, tapi tetep aja, terkadang gue malas untuk sekedar ikut kegiatan. ya karena itu, nature gue sebelumnya memang bukan tipe murid yang suka sibuk di sekolah. dan ini terbawa sampai gue sebesar ini, merantau jauh dari orang tua. dan setelah gue fikir fikir, di kota kecil ini, gue menemukan beberapa orang yang jadi perbandingan. antara manusia organisasi dan manusia rumahan seperti gue. dan seketika itu membuat gue menyesal karna ya, ternyata seperti kata temen gue dulu yang bilang "sesibuk - sibuknya ikut organisasi, sedih, seneng, dimarahin, adu bacot sama wakasek, dan lain lain, sampai kapanpun gue nggak bakal nyesel ikut ini. organisasi mengajarkan hal yang nggak akan pernah diajarin disekolah, dan itu penting". ya, itu yang gue dapatkan. setelah sebesar ini, gue agak menyesal kenapa dulu gue hanya memilih sebagai siswa yang ordinary, hidupnya hanya pr dan sekolah, takut untuk berorganisasi dengan dalih akan mengganggu pendidikan. anggapan itu nggak sepenuhnya salah memang, tapi terlalu berlebihan karna toh contohnya banyak manusia yang sukses di keduanya. dan mereka sampai sekarang masih hidup dengan sempurna.

mudah mudahan ini awal yang baik. mudah mudahan semangat perubahan diri akan terus berkobar sampai akhir. mencapai kriteria ideal terhadap diri sendiri itu sulit, yaa karena memang lawan terbesar adalah diri sendiri, right?. dan kadang gue masih suka salah dalam menentukan, sebenarnya, untuk siapa sih gue melakukan semua ini. sebagai anak muda pernah nggak sih kalian bertanya seperti itu?. dan gue yang masih labil ini pun kadang mendapat jawaban yang benar dan mantap tetapi dengan praktek yang melenceng. menurut gue jawaban ini sih sebenarnya ada pada diri masing masing, karna tujuan manusia hidup pun berbeda, right?. untuk gue, ya gue akan dengan tegas menjawab GUE. semua anfal di diri ini diperbaiki ya untuk mencapai kepuasan pribadi, untuk menaikkan harga dari hidup sendiri, jadi sewaktu waktu gue bisa mencapai segala mimpi. tapi kadang dalam prakteknya sering kita menemukan pemelencengan. kadang orientasinya jadi berubah, dari kepuasan pribadi menjadi hanya untuk jaga image atau pencitraan ke orang lain. dan setau gue, nggak ada hal yang benar dari hal itu. masalahnya kadang kita melakukan hal itu secara nggak sadar, iya nggak sih?. seketika gue pengen langsung mundur dari arena pertarungan karena merasa malu sama diri sendiri. tapi masa semudah itu menyerah?. gue pun masih agak setengah setengah soal ini, masih dalam pencarian solusi. mungkin memang pemaafan atas diri sendiri itu penting dan perlu. lalu evaluasi.

:p

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2025 (4)
    • ▼  Juni (2)
      • hari jumat
      • nekattt
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates