Setiap kembalimu serupa pengkultusan. Pemutihan yang mengaburkan rencana balas dendam. Sekian kali terpisah lautan dan aku selalu lupa bagaimana berucap cukup dan tidak lagi baik - baik saja. Seketika teringat bagaimana aku lebih suka berdoa dengan namamu di dalamnya. Lebih suka bermimpi dengan langit - langit semestamu sebagai rumahnya.
Setiap kepulanganmu menyadarkan sesuatu. Cemas dan lelahku setiap hari terasa tidak ada apa - apanya, asal kamu ada. Oleh karnanya aku cukupkan setiap ingin pada pundakmu yang terasa lebih tinggi dari setiap rintangan di muka bumi. Asalkan kamu kembali, jangan lupa untuk selalu pulang lagi.