-it will be nice when you can find some place where you dont need to move AGAIN-
heeei assalamualaiiiikuuuuuuumm!!!
heeei all, post gue kali ini pasti akan sangat amat memanjakan para gadis disiniii, huaahaha. gimana nggak, kali ini gue akan mengeluarkan pendapat subjektif gue tentang beberapa cowok keren :p. sebagai cewek jangan munafik dengan pernyataan bahwa melihat cowok keren itu termasuk salah satu hiburan :p anjiiir kesannya kayak ganjen banget gitu ya, azzzz. tapi percayalah gue masih polos, sepolos polosnya anak sma jaman sekarang, jedugjedugjedug. so lets begin!
woooh first of all adalah Adam Levinnneee!!!! waaaa jingkrak jingkrak. dengan bangga gue mendapuk dia sebagai cowok terkeren walaupun cuma pake kaos kutang doang :p anjiiiiir. buat yang nggak tau siapa adam levine, gue akan memberi sedikit informasi tentang dia. dia adalah frontman, atau laki laki depan. bukan depan pager atau depan toko yang biasa di pinggir jalan buat minta minta. dia adalah vokalis band Maroon 5 yang sudah lama malang melintang dalam jagat dunia musik dunia :/ bingung kan lu, sama gue juga. nggak modal tampang dan suara yang "cowok" banget, tapiii dia juga telah menciptakan banyak lagu untuk bandnya sendiri yang gue jamin bisa menjadi teman setia lu ketika sedang bergalau riaaaaa, ulalaaaaaa. harap dicatat ya, ini bukan pengalaman pribadi. gue mencoba untuk menghapus kata "galau" dihidup gue dengan penghapus pensil padahal gue nulis pake pulpen. oke itu sangat oot. back to the adaaaaammn!! oke sorry, without n actually. Selain jadi frontman maroon 5, akhir akhir ini dia juga menjadi model untuk salah satu iklan go green!! emisi gas karbon didunia. jangan tanya kenapa gue nggak memberikan kalian contoh iklannya, karena itu untuk 17 tahun keatas, walaupun hanya dalam hitungan bulan gue menginjak usia 17 tahun. sampe sekarang pun gue masih berfikir, apa hubungannya emisi gas karbon dengan pose "polos". lol. blushing. kabuuuuur.
gue bisa ngebayangin tampang heran konyol kalian ketika melihat si budi doremi muncul disini dengan tampang yang nggak kalah herannya sama kalian, see?. yes! dia gue dapuk menjadi cowok terkeren di indonesia dengan ukulele. mungkin kalian berfikir "oh emang sih, ukulelenya emang kece abis", no no no, disini yang gue maksud adalah si budi bukan ukulelenya, walaupun kenyataannya ukulelenya memang lebih keren *hammer*. jangan tanya kenapa gue melakukan hal yang dapat membuat alis kalian menyatu keheranan, karena gue sendiri juga bingung. yah tapi pokoknya menurut gue dia cukup keren. dia lucu, suara lumayan, dan menghibur. yah daripada lu pusing pusing, cukup terima aja kalo menurut pendapat gue budi doremi itu keren -_____-
kalian boleh nggak setuju dengan pendapat gue yang sebelumnya, tapi kalian harus setuju dengan gue kali ini. yep! he is john mayer. menurut gue, dia adalah cowok paling keren dengan gitarnya. kali ini suer, ini orang beneran keren. siapa yang nggak tau john mayer hayoooo, ngacung ngacuuung jempol kaki. jadi, john mayer adalah seorang solois dengan aliran musik country, nggak heran dia selalu membawa gitar dalam setiap konsernya. jangan samakan sama orang yang suka ada di kereta yang juga samanya selalu bawa bawa gitar dalam setiap "konsernya". itu beda. dia bukan sekedar "a singer" tapi dia "a creator". kenapa? dia banyaaaak banget nyiptain lagu untuk dirinya sendiri dan orang lain, yang kebanyakan hasil karyanya pasti akan ngejleb dihati para dara dara di pucuk penggalauan. dia termasuk salah satu jenius dalam dunia musik country, hello, siapa yang nggak kenal mas mayer ini. walaupun begitu, ia dikenal sebagai playboy. nggak heran sih, dengan muka yang latinos banget dan permainan gitar yang apik banyak cewek yang klepek klepek. termasuk gue, walaupun gue mendengarnya dari hasil lagu download-an semua. please jangan tanya itu legal apa nggak -______- kalian udah tau pasti jawabannya dengan ngeliat model model gue kayak gini.
heeeey!! look at that cute facee, wahaha. kalian udah tau pasti ini siapa, dia adalah david archuleta, atau biasa dipanggil bang "archie". oke, without bang ya. dia adalah cowok terkeren dengan senyum tercuteh. nggak selamanya kan cowok keren harus minim senyuman kayak adam levine, dia asalah satu jenis terunik *jenis?* yang bisa senyum dengan sangat amat cuteh tapi tetep keren. suaranya nggak usah ditanyakan lagi, dia salah satu finalis dalam american idol tahun 200*. gue lupa -____-. yah pokoknya yang paling penting dia pernah masuk ke final dalam ajang pencarian bakat tersebut.
menurut lu semua, nama siapa yang paling sering disebut di dunia setiap hari. yes! dia adalah Nabi Muhammad saw. semua muslim pasti tau dia siapa, yang nggak tau, gue berani taruhan lu adalah makhluk remed agama abadi sepanjang masa. kebayang kan, udah abadi, sepanjang masa pula. gimana nggak, setiap solat kita menyebut namanya sebanyak 7x. setiap hari kita solat 5x kalo inget, itu aja udah 31, karena dikurang subuh yang cuma 2 rakaat *cmiiw*. sekarang jumlah itu dikalikan dengan penganut agama Islam diseluruh dunia yang pasti nolnya ada banyak. belum lagi kalo orang dzikir. kebayangkan, betapa banyak namanya dia disebut hanya dalam satu hari saja. tapi hal itu sebanding, karena kalo nggak ada dia, jangan harap lu semua bisa merasakan nikmatnya menjadi seorang muslim sekarang. selain umat muslim sendiri, orang barat pun mengakui dia sebagai tokoh yang paling berpengaruh didunia. hal ini dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul "the 100" karya Michael Hart. dia menaruh nama Muhammad saw pada urutan pertama mengalahkan isaac newton, albert einstein, pasteur, pascal, dan beberapa nama hebat lainnya. hal ini dikarenakan, selain piawai dalam penyebaran agama, ia juga merupakan pemimpin yang kuat di tanah arab pada masa lalu. bisa dibilang dialah yang punya tanah arab. walaupun bergelimangan kekuasaan, dia tetap hidup sederhana. bahkan mungkin lebih sederhana daripada orang miskin. bandingkan sama penguasa kita sekarang, kalo kata anak gaul mah, cukstaw aja deh. yang tambah bikin salut adalah, dia selalu bilang "saya hanya manusia biasa". tambah cinta kan?
tenang tenang, kali ini bukan koneksi internet lu yang kelewat lemot sehingga gambarnya cuma item putih doang. gue juga tidak sedang mengadakan permainan "siapa dia". yep! untuk cowok keren yang satu ini, gue serahkan pilihannya kepada para pembaca blog gembel ini tercinta. karena dia adalah pria yang sedang dalam perjalanannya mencari kalian. untuk datang dan menawarkan segenggam kebahagiaan dan cinta. gilaaaaaaaa bahasa gue puitis abis. haha tapi gue serius, dia adalah seseorang yang nantinya akan menjadi Mr. Right dalam hidup kalian. bukan yang pertama mungkin, tapi jelas yang terakhir. dia akan menerima segala kekurangan lu. dia akan melihat lu sebagai sosok yang sempurna, nggak peduli lu suka ngentut sembarangan, ngupil seenak jidat, idung meler, dan kalo tidur ngiler. jangan menebak dan mencari untuk yang satu ini, karena yang bisa kalian lakukan hanya menunggu sampai ia datang bersama kuda putihnya dan membawa kalian ikut serta dalam perjalanan hidup yang penuh badai dan kebahagiaan.
assalamualaiiiikuuuuum................
heeeey malam ini gue lagi ada inspirasi untuk menulis sedikt cerita yang mungkin agak panjang. haha bingung ya lu, yah pokoknya ini cerita akan berlanjut sampai beberapa chapter, dan gue harap mood ini akan tahan lama paling tidak sampai kalian tau kelarnya gimana, wehehehe. so lets enjoooy @.@
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-ketika kau adalah dunianya tapi tidak sebaliknya-
J
sudah beberapa menit berlalu dan aku masih tetap disini diam terpaku didepan deretan pohon pohon tinggi yang mungkin beberapa tahun lagi akan sangat aku rindukan dari sekolah ini. udara dan kedamaian yang bekerja sama dengan apik disini membuat gadis soliter ini menemukan tempatnya, walaupun sendirian. ini adalah tempat pelarianku ketika kejenuhan akan kepedihan tak terlihat menyapa. disini hanya ada aku dan mungkin beberapa teman setia, yang pastinya tidak termasuk makhluk sosial. aku tidak berada di pemakaman, aku berada di pojok sekolah yang keriuh rendahan suaranya dapat terdengar disegala penjuru, tetapi aku masih tetap sendirian dan tak terlihat. di tengak keramaian kulihat dia Dari kejauhan berjalan dengan segala pesonanya. mungkin dia tidak memliki pesona khusus tapi mataku selalu melihatnya dengan segala macam keindahan yang mungkin tak nyata, kau mulai berfikir apakah mataku sendiri berbohong? dan kusadari itu adalah pertanyaan terkonyol yang pernah ku dengar, karena sepintar apapun mulut ini memberi penjelasan kepadamu, kau takkan pernah mengerti sampai dirimu sendiri merasakan jatuh cinta.
matanya secoklat daun maple, rambutnya ikal pendek menggantung sampai ke pelipis, kulitnya kecoklatan khas laki laki eropa. tingginya mungkin sekitar 190 cm, aku tidak tahu pasti karna aku selalu melihatnya dari kejauhan, jadi cukup bayangkan saja seorang laki laki 190 cm berdiri dihadapanmu. ia berbeda denganku karna tak pernah sekalipun aku melihatnya sendirian, ia selalu dikelilingi kelompok yang menurutku cukuplah disetarakan dengannya yang tampan, pintar, supel, dan mungkin kaya. sekarang kau mengerti kan kenapa selama setahun ini aku selalu memandanginya dari bermeter meter kisaran jarak.
Hari ini seperti biasa dengan novel fantasi aku duduk ditempat pengamatan strategis. aku tidak tau harus melakukan apa ketika bel istirahat berbunyi nyaring selain kesini menyendiri. setelah beberapa saat, akhirnya mataku menangkapnya, kali ini dia muncul dengan rambut yang menempel di dahi dan pakaian olahraga. aku berani bertaruh denganmu bahwa ia telah memenangkan pertandingan basket kecil kecilan di sela sela pelajaran olahraga, karna ya, aku tau pasti ia seperti rela menyerahkan hidupnya hanya untuk bermain dengan bola karet oranye itu. yah tapi itu tidak akan sia sia karna ia seorang pemin basket yang jenius, walaupun pernyataan ini keluar dari seorang gadis yang dapat terpeleset hanya dalam beberapa kali dribblean bola. ia setengah berlari dengan senyuman konyol yang tampak permanen, sampai akhirnya aku sadari kakinya tegas melangkah kesini, kearahku. dan setelah itu kau tau kan apa yang terjadi, aku hanya bisa membaca novel yang entah kenapa semua teks didalamnya hanya berupa kata kata acak yang tak kumengerti. satu satunya hal yang kumengerti saat ini adalah, dia kesini, mengarah kepadaku dan aku tak punya cukup kata atau ekspresi yang dapat membalas kehadirannya beberapa detik lagi. seandainya aku dapat membuat senyuman konyol permanen santai seperti yang dia lakukan kepada semua orang.
"gue callo"
dibawah kacamata yang mulai berembun aku melihat jemarinya terjulur rapat didepanku, aku bingung harus berkata apa saat ini, apa kau punya saran?
"aku jane"
"ngapain lo disini? sendirian lagi, emang nggak bosen setiap hari disini terus sendirian?"
"apa urusan kamu?"
"eit eit, tenang bos, jelas aja jadi urusan gue, karna disini tempat pengamatan lo kan"
deg deg, ia duduk disebelahku dengan nafas sedikit terengah engah. dari jarak sedekat ini aku dapat mencium bau sabun dan matahari bercampur jadi satu.
"pengamatan apa? aku nggak ngerti?"
"haha, nggak usah polos gue tau gue yang jadi objeknya, tenang aja, itu biasa"
deg deg deg deg, aku terkunci, otak ku pun begitu, aku tak dapat menemukan kata kata yang pas untuk membalas semua kepercayaan dirinya yang terlewat batas, walaupun sebagian dari itu benar. aku bingung karna aku bingung harus mengatakan apa saat ini, membenarkan pernyataannya atau kabur? tapi pasti kau mengira aku pengecut.Tapi jika hal itu dapat menyelesaikan ini dengan cepat aku rela kau mengecap ku sebagai pengecut, karna mungkin memang begitu adanya. sampai...
"eh eh jangan kabur ya, gue cuma mengada ngada kok soal tadi, cuma kadang kadang kebiasaan gr itu emang sulit diilangin, hehe"
"oh"
"jadi lu lagi baca novel apa?" ia membuka percakapan.
"oh ini, city of ashes" aku bahkan ragu bahwa sedari tadi aku membacanya dengan benar bahkan walaupun hanya satu halaman
"waw, penggemar mortal instruments juga ya? gue punya semuanya loooh, itu seru banget"
"hehe ya seperti itulah, tapi sebelum itu, ngapain kamu kesini sendirian? biasanya sama temen temen yang lain?"
"gue kabur, syuuut, jangan bilang bilang ya"
"kabur dari apa?"
"ya dari makhluk makhluk gila itu, gue lagi capek dan butuh kesunyian"
"orang kayak kamu bisa butuh kesunyian juga?"
"ya iyalah, emang lu kira gue apa? anak juragan diskotik gitu yang setiap saat ajeb ajeb terus. pusing kali, apa lagi kalo makhluknya nggak normal kayak mereka"
"haha" aku mulai berfikir, apakah aku harus menjadi tidak normal untuk dapat dekat beberapa hari saja dengannya. tapi bukankah aku memang tidak normal?, dengan cara yang berbeda.
"emm jane sorry nih, tinggal dulu ya, kayaknya udah cukup deh kabur dari makhluk makhluk itu, haha, besok gue bawain lanjutan city of ashes ya!"
"emm, ok"
ia pun berlalu bersamaan dengan hembusan angin yang menyapu jejaknya dilapangan berpasir, meninggalkan aku sendiri lagi, seperti tidak terjadi sesuatu yang hebat sebelumnya.
C
"Cal! get it!"
meloncat, dan dengan gerakan sepersekian detik bola itu telah melolosi keranjang yang tergantung kaku diatas tiang mengikuti gerak permanen gravitasi. setelahnya segala keriuh rendahan suara terdengar disekitar lapangan. sayup sayup terdengar suara beberapa gadis centil meneriakkan namanya.
"yeah, gue dapet lagi kali ini, haha lo harus kasih gue hadiah yang udah lo janjiin men!"
"a ya ya, bolehlah, hadiahnya mah gampang, lo pasti suka"
mereka melangkah keluar lapangan setelah peluit panjang berbunyi menandakan kemenangan kilat yang telah didapat. seperti saudara mereka melakukan gerakan gerakan bergulat ringan sepanjang obrolan panjang tanpa arti yang intinya menyatakan bahwa dunia ini ada untuk ditertawakan. begitu ringan dan tanpa beban, tapi apakah akan selalu seperti itu?. langkah mereka terhenti didepan seorang gadis bermata coklat, bukan coklatnya daun maple, tapi coklat gelap yang tak dapat kau lihat detailnya dibawah sinar matahari. rambutnya tergerai lurus, pasrah tertiup angin membuat gelombang gelombang hitam pendek, yang kontras dengan putih kulitnya. ia isabelle. tersenyum didepan dua pria yang terus melihat kepadanya.
"ini cal yang gue bilang"
"hah? bilang apa lo?"
hadiah hadiah" dengan seringaian khas penuh arti
"jadi ini hadiah lo buat gue? tadinya gue berharap lo akan ngasih sesuatu yang bisa gue masukin perut atau paling nggak gue ubah jadi duit, ternyata.... tau ah, gue cabut, dadaaaaaah semuaaaa"
tatapannya berlarian sejalan dengan kakinya mencari tempat yang nyaman untuk mengistirahatkan badan dan menjauh dari temannya. ia tau temannya akan menjodohkannya dengan gadis yang bernama isabelle itu. tapi ia, laki laki yang tertarik dengan takdir, menganggap bahwa takdir yang akan mempertemukannya dengan pujaan hatinya, bukan lewat taruhan konyol bola basket. "itu cara lama" menggerutu kepada diri sendiri. ia berhenti sampai ketika mata mereka bertemu. di sudut rerimbunan pohon, ia melihat gadis itu, gadis yang sama dengan yang setiap hari memandanginya dari kejauhan. ia tergolong gadis biasa hanya saja lebih diam, mungkin karna callo yang belum mengenalnya lebih dalam. ia tak lebih cantik dari isabelle, rambutnya terkuncir rapi disamping, membebaskan beberapa ujung ikalnya, matanya coklat bening, berbeda dengan isabelle, tapi sayangnya sulit untuk melihat detailnya dibalik kacamata minus itu. tapi ada sesuatu tentangnya yang tak bisa dijelaskan, yang telah menarik callo untuk berlari kesana dengan seluruh senyumannya yang mempesona, bahkan sebelum mereka berjabat tangan.
J
sudah beberapa menit berlalu dan aku masih tetap disini diam terpaku didepan deretan pohon pohon tinggi yang mungkin beberapa tahun lagi akan sangat aku rindukan dari sekolah ini. udara dan kedamaian yang bekerja sama dengan apik disini membuat gadis soliter ini menemukan tempatnya, walaupun sendirian. ini adalah tempat pelarianku ketika kejenuhan akan kepedihan tak terlihat menyapa. disini hanya ada aku dan mungkin beberapa teman setia, yang pastinya tidak termasuk makhluk sosial. aku tidak berada di pemakaman, aku berada di pojok sekolah yang keriuh rendahan suaranya dapat terdengar disegala penjuru, tetapi aku masih tetap sendirian dan tak terlihat. di tengak keramaian kulihat dia Dari kejauhan berjalan dengan segala pesonanya. mungkin dia tidak memliki pesona khusus tapi mataku selalu melihatnya dengan segala macam keindahan yang mungkin tak nyata, kau mulai berfikir apakah mataku sendiri berbohong? dan kusadari itu adalah pertanyaan terkonyol yang pernah ku dengar, karena sepintar apapun mulut ini memberi penjelasan kepadamu, kau takkan pernah mengerti sampai dirimu sendiri merasakan jatuh cinta.
matanya secoklat daun maple, rambutnya ikal pendek menggantung sampai ke pelipis, kulitnya kecoklatan khas laki laki eropa. tingginya mungkin sekitar 190 cm, aku tidak tahu pasti karna aku selalu melihatnya dari kejauhan, jadi cukup bayangkan saja seorang laki laki 190 cm berdiri dihadapanmu. ia berbeda denganku karna tak pernah sekalipun aku melihatnya sendirian, ia selalu dikelilingi kelompok yang menurutku cukuplah disetarakan dengannya yang tampan, pintar, supel, dan mungkin kaya. sekarang kau mengerti kan kenapa selama setahun ini aku selalu memandanginya dari bermeter meter kisaran jarak.
Hari ini seperti biasa dengan novel fantasi aku duduk ditempat pengamatan strategis. aku tidak tau harus melakukan apa ketika bel istirahat berbunyi nyaring selain kesini menyendiri. setelah beberapa saat, akhirnya mataku menangkapnya, kali ini dia muncul dengan rambut yang menempel di dahi dan pakaian olahraga. aku berani bertaruh denganmu bahwa ia telah memenangkan pertandingan basket kecil kecilan di sela sela pelajaran olahraga, karna ya, aku tau pasti ia seperti rela menyerahkan hidupnya hanya untuk bermain dengan bola karet oranye itu. yah tapi itu tidak akan sia sia karna ia seorang pemin basket yang jenius, walaupun pernyataan ini keluar dari seorang gadis yang dapat terpeleset hanya dalam beberapa kali dribblean bola. ia setengah berlari dengan senyuman konyol yang tampak permanen, sampai akhirnya aku sadari kakinya tegas melangkah kesini, kearahku. dan setelah itu kau tau kan apa yang terjadi, aku hanya bisa membaca novel yang entah kenapa semua teks didalamnya hanya berupa kata kata acak yang tak kumengerti. satu satunya hal yang kumengerti saat ini adalah, dia kesini, mengarah kepadaku dan aku tak punya cukup kata atau ekspresi yang dapat membalas kehadirannya beberapa detik lagi. seandainya aku dapat membuat senyuman konyol permanen santai seperti yang dia lakukan kepada semua orang.
"gue callo"
dibawah kacamata yang mulai berembun aku melihat jemarinya terjulur rapat didepanku, aku bingung harus berkata apa saat ini, apa kau punya saran?
"aku jane"
"ngapain lo disini? sendirian lagi, emang nggak bosen setiap hari disini terus sendirian?"
"apa urusan kamu?"
"eit eit, tenang bos, jelas aja jadi urusan gue, karna disini tempat pengamatan lo kan"
deg deg, ia duduk disebelahku dengan nafas sedikit terengah engah. dari jarak sedekat ini aku dapat mencium bau sabun dan matahari bercampur jadi satu.
"pengamatan apa? aku nggak ngerti?"
"haha, nggak usah polos gue tau gue yang jadi objeknya, tenang aja, itu biasa"
deg deg deg deg, aku terkunci, otak ku pun begitu, aku tak dapat menemukan kata kata yang pas untuk membalas semua kepercayaan dirinya yang terlewat batas, walaupun sebagian dari itu benar. aku bingung karna aku bingung harus mengatakan apa saat ini, membenarkan pernyataannya atau kabur? tapi pasti kau mengira aku pengecut.Tapi jika hal itu dapat menyelesaikan ini dengan cepat aku rela kau mengecap ku sebagai pengecut, karna mungkin memang begitu adanya. sampai...
"eh eh jangan kabur ya, gue cuma mengada ngada kok soal tadi, cuma kadang kadang kebiasaan gr itu emang sulit diilangin, hehe"
"oh"
"jadi lu lagi baca novel apa?" ia membuka percakapan.
"oh ini, city of ashes" aku bahkan ragu bahwa sedari tadi aku membacanya dengan benar bahkan walaupun hanya satu halaman
"waw, penggemar mortal instruments juga ya? gue punya semuanya loooh, itu seru banget"
"hehe ya seperti itulah, tapi sebelum itu, ngapain kamu kesini sendirian? biasanya sama temen temen yang lain?"
"gue kabur, syuuut, jangan bilang bilang ya"
"kabur dari apa?"
"ya dari makhluk makhluk gila itu, gue lagi capek dan butuh kesunyian"
"orang kayak kamu bisa butuh kesunyian juga?"
"ya iyalah, emang lu kira gue apa? anak juragan diskotik gitu yang setiap saat ajeb ajeb terus. pusing kali, apa lagi kalo makhluknya nggak normal kayak mereka"
"haha" aku mulai berfikir, apakah aku harus menjadi tidak normal untuk dapat dekat beberapa hari saja dengannya. tapi bukankah aku memang tidak normal?, dengan cara yang berbeda.
"emm jane sorry nih, tinggal dulu ya, kayaknya udah cukup deh kabur dari makhluk makhluk itu, haha, besok gue bawain lanjutan city of ashes ya!"
"emm, ok"
ia pun berlalu bersamaan dengan hembusan angin yang menyapu jejaknya dilapangan berpasir, meninggalkan aku sendiri lagi, seperti tidak terjadi sesuatu yang hebat sebelumnya.
C
"Cal! get it!"
meloncat, dan dengan gerakan sepersekian detik bola itu telah melolosi keranjang yang tergantung kaku diatas tiang mengikuti gerak permanen gravitasi. setelahnya segala keriuh rendahan suara terdengar disekitar lapangan. sayup sayup terdengar suara beberapa gadis centil meneriakkan namanya.
"yeah, gue dapet lagi kali ini, haha lo harus kasih gue hadiah yang udah lo janjiin men!"
"a ya ya, bolehlah, hadiahnya mah gampang, lo pasti suka"
mereka melangkah keluar lapangan setelah peluit panjang berbunyi menandakan kemenangan kilat yang telah didapat. seperti saudara mereka melakukan gerakan gerakan bergulat ringan sepanjang obrolan panjang tanpa arti yang intinya menyatakan bahwa dunia ini ada untuk ditertawakan. begitu ringan dan tanpa beban, tapi apakah akan selalu seperti itu?. langkah mereka terhenti didepan seorang gadis bermata coklat, bukan coklatnya daun maple, tapi coklat gelap yang tak dapat kau lihat detailnya dibawah sinar matahari. rambutnya tergerai lurus, pasrah tertiup angin membuat gelombang gelombang hitam pendek, yang kontras dengan putih kulitnya. ia isabelle. tersenyum didepan dua pria yang terus melihat kepadanya.
"ini cal yang gue bilang"
"hah? bilang apa lo?"
hadiah hadiah" dengan seringaian khas penuh arti
"jadi ini hadiah lo buat gue? tadinya gue berharap lo akan ngasih sesuatu yang bisa gue masukin perut atau paling nggak gue ubah jadi duit, ternyata.... tau ah, gue cabut, dadaaaaaah semuaaaa"
tatapannya berlarian sejalan dengan kakinya mencari tempat yang nyaman untuk mengistirahatkan badan dan menjauh dari temannya. ia tau temannya akan menjodohkannya dengan gadis yang bernama isabelle itu. tapi ia, laki laki yang tertarik dengan takdir, menganggap bahwa takdir yang akan mempertemukannya dengan pujaan hatinya, bukan lewat taruhan konyol bola basket. "itu cara lama" menggerutu kepada diri sendiri. ia berhenti sampai ketika mata mereka bertemu. di sudut rerimbunan pohon, ia melihat gadis itu, gadis yang sama dengan yang setiap hari memandanginya dari kejauhan. ia tergolong gadis biasa hanya saja lebih diam, mungkin karna callo yang belum mengenalnya lebih dalam. ia tak lebih cantik dari isabelle, rambutnya terkuncir rapi disamping, membebaskan beberapa ujung ikalnya, matanya coklat bening, berbeda dengan isabelle, tapi sayangnya sulit untuk melihat detailnya dibalik kacamata minus itu. tapi ada sesuatu tentangnya yang tak bisa dijelaskan, yang telah menarik callo untuk berlari kesana dengan seluruh senyumannya yang mempesona, bahkan sebelum mereka berjabat tangan.
to be continued darling :)
ABOUT ME
Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.
POPULAR POSTS
Categories
Formulir Kontak
Diberdayakan oleh Blogger.