Hellonjo!

Soal cerita melelahkan juga banyak hal - hal yang menyenangkan.


Kalau saya sih tak apa walau hanya memelukmu pada sepenggalan sapa di pagi hari

Kalau saya sih tak apa, ketika segala kata rindu hanya terucap dan menguap begitu saja ketika kamu ada

Tak apa pula untuk saya menghabiskan khawatir akan kamu, ketika kamu ingin pergi, hanya dengan satu pesan singkat berujar "tiati bray haha"

Lalu hanya mendoakanmu, percaya kepada Yang Maha memberikan rasa. bahwa pesan saya kelihatan bercanda, tapi perasaan, sebenarnya tak pernah sebercanda itu

Kecewa pun tak apa, ketika harap saya kosong ketika ia ada

Tapi tenang saja, senang berlebih pun pernah, ketika kamu percaya, mempercayakan segala ceritamu tentang dia, tentang kalian. Setidaknya, kamu percaya saya.

Ya, kepercayaan sebagai teman dekat. Sekedar teman semu untuk tumbuh bersama. saat ini. dan hanya saat ini

Semuanya tak apa, tapi kamu . . . .

Apakah tak apa, jika dicintai sampai sebegitunya? Oleh satu - satunya gadis yang kamu percaya tak akan pernah punya rasa kepada teman dekatnya.


-October 30th 2015-
About 7,5 hours left to be twenty, semoga ini yang terakhir. Semoga setelah ini, tak ada tokoh seperti kamu, atau cerita seperti kita. Semoga kali ini Allah bersedia mengabulkan doa yang satu ini, Bolehkan?
It's been a while . . .

No

Thats a bullshit

Udah lama banget gue nggak nulis disini. Assalamualaikum semuaaaaa!!!!

gue kangen banget kangen rasanya untuk nulis dan berbagi cerita lagi sama kalian. Sama entah diamanapun kalian berada. Tons of sorry because there's no update for like months back then. Hidup gue sekarang cukup riweuh. Banyak banget hal yang terjadi yang akhirnya hanya terlewat begitu saja. Kebiasaan, karna rasanya kadang terlalu sakit atau terlalu menyenangkan, atau sekarang terlalu melelahkan bahkan untuk membaginya berapa menit kedalam jurnal ini. Pun gue maklum kalau sekarang sudah jarang readers yang akhirnya melihat tulisan gue. Mungkin karena memang sudah jarang sekali update, atau ya, karna simply, life change. Semua orang tumbuh dewasa, berubah, punya urusannya masing - masing and just ain't got time for fucking care about other people life. Thats normal, so do I. Tapi lagi - lagi, rasanya memang ketika pertama kali membuat blog ini, tujuan gue bukan jadi attention whore or something superb writer. No, gue masih jauh dari itu, tapi gue memang ingin memiliki satu space yang gue bisa cerita semuanya. Dimana gue ya gue, tanpa harus pura pura bahagia, pura pura dewasa, pura pura ceria, pura pura tidak merasakan apa apa ketika bahkan semuanya sudah tercecer nggak beraturan. Suatu hari, ketika gue sudah dewasa, gue akan membacanya dan tertawa, ternyata gue pernah sebodoh itu, ternyata gue pernah sekuat itu.

Ya. ini album digital dari momen momen terpilih hidup gue. I might save my future self, or someone heart, or just simply fulfill the urge to be in my old self, with all of the circumstances.

But let's continue the story by the way.

Cerita kali ini ditulis dengan kata Alhamdulillah di setiap tarikan nafas yang gue buat. No, gue nggak baru aja dapet jackpot. Pun gue nggak ketiban rejeki di samperin adam levine di depan kosan. Gue cuma simply baru menyadari, di atas motor, sore hari, bahwa banyak sekali nikmat yang Allah berikan selama ini, dan betapa gue adalah manusia yang sering kali menutup mata. 

Awalnya, again, entah ke yang berapa kali, i love someone who never loved me back. Patethic ya? indeed. I know him more well than I know my self, especially at the point that after all this time, I actually have a feeling for him. Tapi, lagi lagi, bukan itu. Untuk yang satu itu, gue udah biasa. Udah sering sampai rasanya terlatih untuk menjalaninya secara biasa biasa saja. I even managed to be his friends, casually. But the thing is, He love other girl. Ya, indeed that hurt me, but again, I'm well trained for that. The thing is, whats that left is just me and my pathetic self.

Pathetic bukan karna sayang sama orang, patethic karena ketika sayang sama orang lain, gue hampir kehilangan diri gue. Somehow gue merasa nggak cantik, nggak berbakat, nggak ada artinya. Kenapa? yes, dia lebih memilih orang lain, tanpa pernah liat ada gue yang selama ini kayakanya nggak jauh jauh amat. Tanpa liat kalau selama ini, gue yang mendengarkan segala ceritanya dia tentang dunia dan segala masalah yang dia punya. I'm downgrading my self at that time, apalah gue dibanding cewe itu, yang cantik yang dipuja seluruh khalayak ramai. Lalu ujung - ujungnya gue malah ngedumel sama Yang Maha Kuasa. Kenapa rasanya semua yang gue lakukan bahkan nggak pernah cukup, untuk at least, make someone loved me that much. I miss being loved, sama seorang cowok yang kayak gitu. Gue nggak pernah mengkonkritkan itu sebagai suatu doa, gue selalu takut untuk mendikte Tuhan, berbicara tentang apa apa yang gue inginkan secara memaksa. Toh siapa gue yang cuma manusia kecil. Tapi ya rasaya, kenapa salah satu keinginan gue lagi lagi tidak tercapai.

And . . . I'd been thinking.

Dibalik satu doa yang rasa - rasanya nggak pernah dikabulkan sama Yang Maha Kuasa, ternyata ada banyak doa - doa kecil yang rasanya sepele yang Dia kabulkan. Semuanya, semuanya, benar benar nggak ada yang salah. Nggak ada satupun yang membuat gue buruk dan merasa rugi. Salah satunya, masih kuat dalam ingatan gue 2 tahun lalu ketika jadi Maba. Melihat salah satu senior yang membuat gue kagum karna segala kata katanya soal mahasiswa, yang membuat gue nyeletuk dalam hati, coba gue bisa kenal sama dia. Dan nggak butuh waktu satu tahun, akhirnya gue kenal, kita satu kepanitiaan, dan gue belajar banyak hal dari dia. Nggak cuma itu, bahkan gue kenal sama banyak orang yang nggak pernah gue sangka sebelumnya, yang lagi lagi, memberikan segala ilmu tentang hal hal penting maupun sepele. 

even now I can say that I even managed to be him. Berbagi spirit untuk menjadi mahasiswa yang mahasiswa dengan segala idealisme yang gue rasa harus selalu ada di dalam diri kita. Sebagai mahasiswa, sebagai manusia. Dulu, doa itu rasanya sepele, tapi sekarang itu jadi sesuatu yang nyata. Menampar gue bahwa Allah benar benar mendengarkan, bahkan sampai ke doa yang rasanya nggak penting - penting amat.

Terlepas dari itu, masih banyak lagi kesempatan yang akhirnya datang begitu saja tanpa gue serius meminta. Semuanya hanya berawal dari celetukan gue yang nggak tau apa apa, kesempatan jadi asisten lab, jadi guru les privat, jadi juri di salah satu lomba, ikut lomba debate nasional walaupun hanya jadi semifinalist novice, jadi seseorang yang gue dulu inginkan dan masih banyak lagi. Hal hal yang dulu rasanya nggak mungkin, tapi dengan mudahnya Allah membuat satu persatu angan jadi nyata. sampai sering kali gue berpikir, Allah itu ingin sombong, menunjukkan bahwa memang hanya Dia Yang Maha Ajaib, Maha Kuat, maha segala galanya, dan ya, cuma Dia yang berhak menyombongkan diri akan hal itu, karena cuma Dia yang bisa membuat nyata hal hal yang rasanya . . . . impossible. 

And it slap me in the face.

Untuk permintaan - permintaan sepele saja Dia kabulkan, berarti ada sesuatu ketika Dia tidak mengabulkan permintaan - permintaan serius gue. Bukan Dia tidak mendengar, bukan pula mengacuhkan, that means, He saved me from something I don't know. Mungkin karena memang sesuatu itu buruk, mungkin karna memang ada hal baik lain yang telah Dia siapkan. Dan kenapa pula gue harus bersedih ketika segala permintaan tentang cinta dan berharap untuk jadi "cantik" tidak atau belum dikabulkan, toh Dia telah mengabulkan ratusan doa sepele gue, bahkan doa yang paling penting, yaitu dicintai tanpa gue pernah sadari. Ya, gue dicintai oleh Dia, melalui telfon telfon Bapak yang sering kali tak terjawab, doa mama yang selalu disimpan dalam diam, kangen yang tersirat dalam status status temen gue di Tangerang, dan marah - marahnya temen - temen gue di Purwokerto ketika gue lupa makan, atau simply, karna udah lama nggak keramas atau beres beres kamar hahaha.

Gue pasti manusia terbodoh jika tidak pernah merasa cukup pada cinta yang sepowerful itu. Maka, nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan?.
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

Introverts in disguise. Read keeps me sane, write keeps me awake. Both of them entwined makes me alive.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Panjang Umur Wanita
  • replacement
  • susu jahe hangat
  • mei

Categories

  • Reviews
  • Stories
  • Unsend Letters

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2025 (4)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2023 (4)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (3)
  • ►  2020 (46)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (6)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (7)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (28)
    • ►  Desember (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (9)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (21)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (62)
    • ►  November (1)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (7)
    • ►  April (9)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (15)
    • ►  Januari (13)
  • ►  2016 (55)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (12)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (7)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2015 (26)
    • ►  Desember (5)
    • ►  November (2)
    • ▼  Oktober (2)
      • F!
      • Eyes Blind
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (48)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (6)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (52)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (11)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2012 (68)
    • ►  Desember (23)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (13)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2011 (13)
    • ►  Desember (13)

Pengikut

Oddthemes

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates