Liana menunggu di jalan yang sama. Dibawah tanda laju dan
berhenti. Sendirian. Bebannya ringan, toh ia hanya membawa seluruh badan dengan
kaus sederhana yang melekat, seharusnya langkah itu bebas dan kini entah kenapa
kelihatannya tak sebebas itu. Terlebih ia hanya diam, tanpa sesenti pun
bergerak dari tempat singgah semula. Kadang duduk, merunduk, menatap langit
luas, mengehmbuskan nafas panjang, dan termenung. Satu pikiran yang berputar di
kepalanya saat ini, benang kusut yang tak kunjung menjadi lurus. Itu. Pijakan kaki
yang ia masih belum tau tepatnya dimana. Pijakan disekitar yang tersedia masih terasa
belum mantap. Hatinya belum penuh. Pikirannya masih berada pada tempat yang tak
ia punya. Langkahnya memang belum ringan, tapi setengah hatinya, di sana. Di
tempat yang dulu, sangat dulu. Ketika semuanya terasa……. Nyaman. Stay. Safe.
Ditengah hecticnya laporan dan segala jurnal, gue masih . . . masih memikirkan masa lalu. bukan soal satu orang, satu subjek, satu memori. tapi semuanya keseluruhan, mereka, dan semua orang yang ada disana. Setumpuk memori, kenangan, dan tawa. Gue hanya kelewat rindu kalian, mau main lagi? :")